Jumat, 15 September 2017

KONTEKSTUAL DAN MASUK AKAL

Jangan tanya tentang definisi di atas sebab arti kontekstual itu cakupannya sangat luas. Luas banget malah. Saking luasnya penafsirannya pun beragam. Nah, untuk penafsiran yang bebas tersebut, sekolah kami menafsirkan pembelajaran kontekstual itu dengan study tour. Dengan kata lain, piknik.
Untuk istilah piknik sendiri jarang kami gunakan karena kesannya gimana gitu. Kayak orang dolan-dolan dan tidak jelas juntrungannya. Kesan yang didapat hanya suka-suka dan hura-hura. Itu kalau menggunakan istilah piknik. Berbeda dengan study tour maka persepsi yang timbul adalah tour atau perjalanan yang mendqtangkan pengetahuan atau setidaknya kita bisa belajar di obyek-obyek wisata tersebut. Hm, apa yang bisa dipelajari dari obyek tersebut? Oh, banyak dong.
Kalau obyeknya ke Bali maka kita belajar tentang kearifan lokal dan kesenian. Kurang masuk akal? Okelah, kita akan mampir dahulu ke pacitan atau daerah Jawa Timur. Kemudian mampir ke museum-museum yang ada di sekitar tempat tersebut Di situlah anak-anak bisa belajar tentang benda-benda prasejarah. Kan itu tercantum dalam pembelajaran IPS, khususnya materi sejarah. Kalaupun tidak, minimal anak-anak belajar tentang masa lalu. Tidak selamanya kan masa lalu harus ditinggalkan dan dilupakan. Ada kalanya kita perlu kenang dan mengambil ibrah, mengambil pelajaran. Ya, pelajaran dari masa lalu. Pelajaran yang menyenangkan atau pelajaran yang menyakitkan. Pelajaran hati saat ditinggalkan, dicampakkan dan diduakan. Eh, ini bahas apa ya? 
Ah, pokoknya apapun yang terjadi di dunia dapat kita jadikan pelajaran, sekecil apapun peristiwa itu, pasti ada hikmah. Pasti ada pesan dan kesan. Namun untuk mendapatkan pesan dan kesan yang baik maka kegiatana pembelajaran kontekstual perlu dikoordinir dan dikelola dengan baik. Seperti kegiataan pagi ini kita rapat koordinasi kegiatan piknik, eh kegiatan pembelajaran kontekstual.

Rabu, 13 September 2017

TEACHER SUPERCAMP KPK

      Menjadi bagian dari Teacher Supercamp itu sesuatu banget. Siapa sangka hanya dengan 5 (lima) lembar kertas bisa berangkat ke Bali dan bergabung dengan guru-guru hebat dari seluruh Indonesia. Guru yang mempunyai ketrampilan khusus sebab hanya ada 4 (empat) bidang lomba di Teacher Supercamp (TSC) yaitu Cerita Bergambar, Komik, Cerita Pendek Anak dan Skenario Film Pendek Remaja. Nah, kebetulan aku lolos di bidang lomba Skenario Film Pendek. Hm, jujur aku belum pernah membuat skenario film pendek sebelumnya. Itu pun aku bisa hanya otodidak, mengandalkan imajinasi dan sedikit browshing di internet.
     Tak dinyana ternyata Skenario yang aku tulis dan berasal dari lingkungan sekitar dapat menarik minat para juri. Sehingga berangkatlah aku ke Bali. Tahu enggak bahwa kita di sana bukan lomba, kita malah dapat ilmu banyak sekali dari ilmu membuat buku dari Bapak Hernowo, ilmu menulis novel dari Ibu Helvi Tiana Rosa, Ilmu tentang perfilman dari Mbak Aci dan ilmu membuat komik. Biarpun semua masih gambaran umum dan belum detail, juga belum mendalam tetapi saat hari kedua, kami dipisah berdasarkan jenis bidang yang kita ikuti. Tentu dong, aku masuk di kelas skenario film pendek yang diajar oleh mbak Aci. Tahu kan siapa Mbak Aci? Mbak Aci itu penulis banyak sinetron dan FTV di televisi. Salah satu karyanya yaitu Si Entong. Nah, disitulah aku baru ngeh dan tahu kalau membuat skenario film itu harus detail dan komplit. Saat mendengar penjelasan tersebut aku menjadi malu sebab karyaku jauh, jauuuuh sekali dari kata sempurna. 
     Tetapi itulah kalau sudah rezeki, tentu tidak akan kemana. Pada waktu itu aku mengangkat cerita tentang kantin kejujuran. Biarpun setiap sekolah ada kantin kejujuran namun mungkin tidak ditulis dan mungkin tidak dibuat skenario. Skenario itu berupa dialog dan keterangan teknik pengambilan gambar. Padahal naskahku hanya membahas tentang dialog saja tanpa keterangan yang lebih komplit. Dan naskahku itu hanya lima lembar saja, ya lima lembar. Tahu enggak kalau teman sekamarku, yang juga sama-sama lolos skenario filmnya, ternyata membuat skenario sebanyak 30 lembar lebih. Beda jauh dengan punyaku. Dia bilang pernah ikut pelatihan seperti itu, berbeda denganku yang modal nekad saja.
    Dan setelah kulihat karyanya memang keren dan lengkap. Tetapi tak apalah itu memang masih mentah punyaku dan mungkin pula karena masih mental dan orisinil maka aku lolos. Apalagi mengangkat kisah nyata jadi klop deh. Setelah mengikuti pelatihan demi pelatihan, aku diwajibkan merevisi naskah, eh bukan hanya aku ding, semua peserta dan mengirimkan kembali. Katanya naskah skenario filmku dan teman-teman mau difilmakn. Aku jadi tidak sabar menunggu. Tahun kemaren diinformasikan tahun ini dbuat film tersebut. Tetapi kok belum ada ya? Ya, daripada nunggu bikin bosan kita lihat saja cuplikan perjalanan kami saat mengikuti TSC ya? Oiya, waktu ikut TSC kami dapat laptop dan program windows asli lho. Ya, namanya KPK masak program windownya bajakan, apalagi palsu kan tidak mungkin. Wong KPK itu Komisi Pemberantasan Korupsi kok mau macam-macam. Langsung saja deh, ini dia perjalanan TSC kami.
     Kalau di video ini aku jarang muncul, ya maaf saja. Sebab sebenarnya aku ini orang yang pemalu, kadang malah introvert. Jadi harap maklum saja. Namun bila diphoto itu terus dikasih amplop plus isinya tentu aku akan tampil maksimal. Dan akan terus-terusan tampil dalam acara tersebut. Ya, namanya juga cari rezeki. Jiah.


Selasa, 22 Agustus 2017

WISATA KULINER BANJARMASIN


Wisata kuliner Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjadi agenda pertama di hari pertama. Setelah mendarat dengan agak mulus di bandara udara Syamsudin Nor, aku pun menuju mobil jemputan. Biasa nih kalau KPK punya gawe pasti servisnya habis-habisan. Ga nanggung gitu loh.
   Di bandara sudah ada yang jemput dan mengantar ke hotel. Jadi ingat waktu dulu terpilih Teacher Supercamp tahun 2016. Semua ya hampir sama, dilayani dan diwongke. Seperti kejadian hari ini, di hotel Mercure sudah ada panitia memesankan kamar, kita mah tinggal masuk dan istirahat sejenak. 
    Kebetulan aku terpilih dari sekian ribu, halah lebay, ya pokoknya aku terpilih dari sekian peserta untuk menjadi narasumber workshop anti korupsi. Ya, nanti tugasku share tentang kegiatan nyataku. Entah dalam pembelajaran atau dalam praktik antikorupsi di sekolah. Kita sharing saja. Siapa tahu ide atau kegiatan di sekolahku menginspirasi dan menjadi kegiatan di sekolah yang lain. Termasuk menjadi kegiatan di sekolah peserta workshop. 
    Kata panitia peserta workshop dari peserta TK sampai SMA. Jadi lumyan banyak. Kemudian aku harus ngomong di depan mereka. Presentasi gitu. Kemudian meyakinkan mereka bahwa kegiatan antikorupsi di sekolahku sudah berhasil. Layak mereka tiru. Tetapi memang tempatku sudah melaksanakan beberapa program antikorupsi. Kegiatan tersebut seperti kantin kejujuran, kegiatan membuat poster SPAK (Saya Pelajar Anti Korupsi), pemaparan informasi keuangan di papan pengumuman, website, SMS Gateway (ini dulu) dan masih banyak lagi. Termasuk membuat hiasan gantung anti korupsi dan digantungkan di pohon-pohon depan kelas masing-masing. 
   Berhubung aku tiba di hotel siang hari, maka acara makan siang sudah lewat, tinggal nunggu makan malam. Makan malam yang ditunggu-tunggu juga belum ada, maka aku pun berinisiatif mencari makanan sendiri. Malu kan kalau asal datang dan makan di hotel yang masih asing gitu. Dari pada nunggu lama dan perut kelaparan aku keluar hotel mencari makan. Untungnya hotel itu bersebelahan dengan sebuah mall. Dari sekian pilihan makanan yang ada di mall, aku memilih makan di KFC, bukan apa-apa dan bukan pula anti makanan Indonesia. Hanya dalam bayanganku KFC itu ayamnya kriuk dan renyak jadi tentu lebih krispi. 
    Apalagi minyak dalam daging ayamnya tidak terlalu banyak, malah bisa dibilang tidak ada minyak goreng yang menempel di ayam gorengnya. Jadilah aku pesan satu dada goreng, dua nasi (maklum dari siang belum makan), soup bening dan soft drink. Begitu kelar bayar, kuterima makanan di nampan dan mencari tempat duduk. Hm, kayaknya enak nih, duduk di dekat kaca, pinggin jalan. Makan sambil melihat orang lalu lalang, ramai dan bisa cuci mata. Nampan sudah kutaruh dan menarik kursi kemudian duduk senyaman mungkin. 
    Makan malam siap disantap. Suapan pertama masuk ke mulus dengan mulus dan lanjut ke suapan kedua. Belum masuk ke mulut, ada WA dari panitia KPK kalau malam ini akan makan malam di sebuah warung makan yang terkenal di Banjarmasin. Kita mau wisata kuliner yang ada di Banjarmasing, Kalimantan Selatan. Pak sopir ternyata orang sini dan hafal daerah ini serta menu makanan yang enak. Akhirnya, kita berlima meluncur ke masakan yang maknyus dan top markotop, namanya Lontong Orari.
   Denger-denger dulu warung makan ini ada di stasiun radio Orari jadi dipakailah nama itu. Di warung makan Orari ini yang paling enak katanya lontong Haruan, ayam dan telurnya. Langsung saja deh, tanpa pesan mereka sudah memesankan menu andalan itu. Tak berapa lama, lontong Haruan pun mendarat di depanku. Dan rasanya mak nyus. Sekilas seperti gulai tetapi lebih manis dan rasanya nendang. Wah, enggak rugi bisa ke sana dan mencicipi makanan lezat tersebut. Kurasa kalau aku tidak menulis tentu aku tidak bisa terbang ke mana-mana. Itulah keuntungan kita mau menulis, bisa merasakan wisata kuliner di Banjarmasin. Sudah transportasi dan akomodasi gratis masih ditraktir makanan enak-enak. Luar biasa.

TIPS PANJANG UMUR

   Tips memanjangkan umur kali ini diekpos oleh media AlaUlala, yang belum terbukti kebenarannya. Jadi tidak perlu diambil hati atau ambil yang lain. Entar kalau asal ambil, dikira maling lho. Eits, kenapa jadi jauh amat bahasannya, wis lah langsung saja. Nih tipsnya, semoga berhasil ya?

1. Nikmati hidupmu dengan ikhlas, saat senang, susah atau terpuruk, usahakan bahagia, ya minimal senyum walau pahit. Karena pahit itulah nanti ada obatnya, contohnya jamu. #ups

2. Tidak usah dengarkan nada-nada miring, apalagi nada fals, cuekkan saja. Sebab bikin telinga memerah saja.

3. Tetap melaju dan fokus ke depan, tidak perlu tengak-tengok, apalagi lihat ke belakang sebab sudah ada spion, gunakan saja itu.

4. Berjuanglah dengan orang-orang yang tersayang dan baik, tidak perlu mengajak orang syirik apalagi mengajak negara api, entar bikin panas saja.

5. Yakinlah pada diri sendiri, tetapi jangan percaya pada diri sendiri, nanti jadi musyik. Percaya saja sama Alloh, jangan pada diri sendiri.

6. Jika semua tips di atas tidak manjur membuat Anda panjang umur maka Anda boleh buat sendiri. Sebab tidak ada obat untuk segala penyakit. (Bagaimanapun umur kita sudah dibatasi, tidak usah dibuat panjang atau malah dipanjang-panjangin, ini bukan resep mak gembrot).

MERDEKA MENULIS

MERDEKA MENULIS
Banyak orang menulis untuk kaya dan terkenal, itu sah-sah saja, boleh-boleh saja. Namun cobalah renungkan kembali, apakah kamu merasa terpaksa, tertuntut dan terobsesi dengan hal itu. Jika jawabnya ya, maka kamu belum merdeka dalam menulis.

Menurutku merdeka menulis itu jika dalam hatimu tertanam rasa senang melakukan sehingga menulis itu menjadi hobi. Bukan karena dituntut untuk bisa begini dan menghasilkan itu. Merdeka dalam berkarya itu, melakukan karena suka, bukan karena terpaksa atau malah ingin mengejar harta. Jika masih seperti itu, perbaikilah niat awal menulis, mengejar materi atau sekadar berbagi?

Jumat, 18 Agustus 2017

BARIS BERBARIS DAN MENULIS

BARIS BERBARIS DAN MENULIS

Bari berbaris di simpang lima Bejen
Saat melihat lomba baris berbaris yang begitu banyak apresiasinya padahal hanya tingkat kabupaten, duh hati menjadi sedih. Bukan apa-apa, cuma kenapa hal seperti itu, tidak berlaku di dunia tulis-menulis?

Dunia tulis-menulis yang sepi peminat bahkan saat juara tingkat nasional pun tidak dilirik. Apalagi dijadikan contoh yang baik untuk siswa yang lain. Bahkan sebagai guru, aku kesulitan merekrut siswa. Sungguh, susahnya minta ampun. Sementara menjadi pasukan baris berbaris, komandan baris berbaris atau mayoret drumb band menjadi impian setiap siswa. Apakah karena dunia tulis-menulis sepi apresiasi dan jauh dari hingar bingar? Sementara baris berbaris dan drumband jauh lebih meriah, wah dan megah? Kenapa menulis menjadi momok sehingga yang ikut ekstra pun bisa dihitung dengan jari? Itu pun akan berkurang seiring berjalannya waktu. Aku tahu menulis itu berat di pikiran, sementara baris berbaris berat di badan.

Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang salah dengan negeri ini? Katanya literasi dijalankan di setiap sekolah, lalu kenapa majalah sekolah saja tidak ada? Katanya negara menggalakkan gerakan literasi sekolah (GLS), tetapi kenapa lomba menulis untuk siswa saja tidak ada? Pernah memang dulu, dulu sekali. Ada lomba jurnalistik atau LKJS, kemudian dihapus karena ada penghematan anggran. Hello? Kalau penghematan suruh para wakil rakyat menghemat, suruh para pejabat berhemat, jangan generasi muda menjadi tumbalnya. Mungkin semua hanya proyek dan literasi itu hanya...ah entahlah, aku tidak mau mengumpat. Apalagi aku tidak mau diciduk hanya karena mengkritik pemerintah. Maafkan aku pemerintah, itu semua salah saya dan salah siswa. Kenapa siswa malas berpikir? Apakah menulis susah? Atau mereka cuma wegah? Tak tahulah.

Hal ini berbanding terbalik dengan lomba baris berbaris, pemerintah, entah pemerintah pusat maupun daerah menggelontorkan dana yang tidak sedikit. Padahal hanya sekelumit. Lihatlah persiapan berhari-hari dan menghabiskan biaya yang berjeti-jeti padahal hanya untuk sehari. Ironi. Mereka yang ikut baris berbaris pun tidak pernah diberi sertifikat, yang mungkin berguna untuk melanjutkan sekolah. Namun kendala mungkin pesertanya banyak dan bukan by name, namun mereka berkelompok. Ah, itu hanya alasan. Berbeda dengan lomba tulis menulis, siapa yang juara dia mendapat sertifikat yang bisa menambah poin nilai saat mendaftar ke jenjang sekolah berikutnya. Tetapi saja menulis tidak menariknya, menulis tidak majis, yang dapat menghipnotis generasi muda keranjingan dunia menulis. Duh, mimpiku kepagian.

Oh, negeriku, ironi negari penuh sensasi dimana gerakan literasi hanya fantasi dan ilusi. Aku sedih melihat kenyataan ini, kapan negeriku menyadari, literasi pasti aksi bukan hanya basa basi

Senin, 14 Agustus 2017

TIPS MEMILIH PASANGAN


         Apa susahnya sih memilih pasangan? Hm, emang tidak susah sih, tetapi susah bingit, kadang yang kita anggap jodoh kita, pasangan kita, eh ternyata bukan. Begitupun sebaliknya yang semula kita anggap tetangga dan teman biasa eh, ternyata pasangan kita. Begitulah, pasangan atau jodoh itu rahasia Allah SWT namun tidak ada salahnya juga jika kita mau memastikan bahwa si A atau si B itu pasangan kita bukan. Untuk lebih detailnya kamu bisa baca uraian berikut ini. Jika Tips Memilih Pasangan ini tidak sesuai dengan harapanmu, ya anggap saja ini sekedar solusi ringan dan norak. Selebihnya cari sendiri ya, wong pasangan-pasanganmu sendiri. Entar kalau dicarikan dikira kembali ke zaman Siti Nurbaya atau Malin Kundang, eits Malin Kundang bukan tentang jodoh ding, itu tentang anak yang tidak berbakti kepada ibunya karena sudah mempunyai jodoh yang cantik. Ups, salah, langsung saja deh, nih tipsnya.

  1. Pastikan pasangan kita itu manusia, sebab kalau uang namanya pesangon bukan pasangan. Pasangan yang kamu pilih usahakan jangan yang matre, yang sederhana saja, apa adanya jangan ada apanya. Pokoknya kalau pasanganmu manusia maka jauhkan tabiatnya yang mata duitan, kalau terpaksanya dia mata duitan ya sudah kamu kasih pesangon saja. Beres.
  2. Pastikan juga pasangan kita bukan Amuba, sebab pasangan itu bereproduksi, bukan membelah diri
  3. Jika pasangan kamu laki-laki, pastikan dia sudah bekerja, sebab kalau tidak, kamu yang akan dikerjai #eh
  4. Jika pasanganmu perempuan, pastikan dia bisa masak, sebab kalau tidak, dia akan berlangganan Go Food
  5. Jika pasanganmu dekat, maka jauhkanlah biar ada kesan LDR (Long Distance Relationship), hubungan jarak jauh.
  6. Jika pasanganmu jauh, biarkan saja, selama perginya mencari modal untuk bangun rumah, bukan nyari serep.
Begitulah enam resep yang dijamin tidak manjur sebab hidup itu dinamis apalagi yang namanya manusia, bisa jadi esok tempe sore dele, atau bisa juga esok tempe sore tahu. 

Jumat, 31 Maret 2017

GURU KOK GAPTEK?

      Tuntutan jaman memaksa guru harus dapat mengungguli siswanya. Apalagi dalam hal teknologi. Tidak perlu mahirlah, cukup melek teknologi saja. Ya, seperti memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar atau media pembelajaran. Jangan hanya bangga punya smart phone tetapi yang punya tidak smart.

      Apalagi kita tuh sekarang dapat double salary, dari gaji bulanan dan juga sertifikasi, sip kan? Gunakan dong uang sertifikasi untuk upgrade kemampuan, terutama penguasaan teknologi. Jangan pelitlah keluar duit, kan sertifikasi tujuannya untuk peningkatan kesejahteraan dan kemampuan. Sisihkanlah sedikit untuk ikut kursus atau beli buku ketrampilan, biar lebih PD ngajar dengan IT.
       Seandainya IT dikuasai maka banyaklah materi dan media pembelajaran yang dapat kita peroleh. Bahkan kita dapat mengirim tugas, melakukan broadcast dan juga mengajar secara online. Belum punya laptop? Haduh, dikemanakan saja uang sertifikasi? Di tabung? Dibelikan motor? Mobil? Rumah? Tanah? Untuk umrah? Naik haji. Ckck, boleh saja sih tetapi ayolah jadi guru yang profesional dulu baru materi kemudian.
Tahu ga sih, siswa sekarang canggih-canggih, jadi kalau soal IT mereka lebih jago. Namun kita juga haru lebih cerdas dari mereka. Misalnya kita mencari soal dari internet, ya harus dimodifikasi jangan plek, blek persis dan apa adanya. Kalau gitu kejadiannya bisa-bisa siswa sudah punya soal plus kuncinya. Kelihatan kalau kita tidak smart.
Kalau mau ditelusur lebih jauh lagi, agak menggelikan jika guru berangkat ke sekolah membawas tas cangklong. Ini mau ngajar apa ke pasar? Apa muat laptop di dalamnya? Kalau tidak, apa dong isinya? Lipstik? Kartu kredit? HP? Tab? IPAD? Atau surat-surat berharga? Ayolah malu dengan selembar sertifikat pendidik profesional jika fashion masih ditonjolkan.
Pernah suatu ketika seorang guru tidak bisa menyambung kabel laptop ke LCD, minta deh bantuan siswa, kalau hal sepele seperti ini ga bisa, maka wajar deh jika nanti terus dikerjain siswa. Yang kabelnya rusaklah, ada yang ga konek dan lain-lain. Itu baru kabelnya saja tidak paham, apalagi konten materi di dalamnya, file-filenya, power point, materinya, videonya dan yang lainnya. Ah, tambah heran saja.
Belum siswa yang ngetes gurunya, tanya inilah, itulah, padahal dia sudah tahu jawabannya. Kelihatan kan kita tidak siap dan tidak smart. Masih mau jadi guru gaptek? Enggalah ya?

Senin, 23 Januari 2017

MENGAKALI UJIAN NASIONAL 2017

      Ah, yang benar emang bisa mengakali Ujian Nasional? Bisa kok, terutama untuk para guru sih, sebab dalam buku ini dijelaskan bagaimana seorang guru bisa melakukan metode yang tertulis di buku itu. Penjelasan di buku ini jelas kok, step-stepnya, jadi tidak perlu khawatir jika anda tidak mampu melakukannya. Sebab apa yang tertulis dalam buku ini pernah kok dilakukan oleh si penulis sehingga ini true story, kisah nyata. Jadi bukan sesuatu yang baru teori atau sesuatu yang menjadi angan-angan. Ini sudah dibuktikan dan telah dilaksanakan sendiri oleh si penulis. Malah sebelum naskah ini saya tulis menjadi buku, saya sudah melakukan metode ini sebagai karya penelitian saya.
       Pada waktu itu, naskah saya, saya ikutkan dalam Lomba Karya Ilmiah Guru yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Alhamdulillah, lolos. Kemudian saya diminta datang ke Jakarta dan  diminta mempresentasikan naskah tersebut di depan para juri. Di situlah saya juga jelaskan metode ini bagaimana kita sebagai guru dapat membawa peserta didik meraih keberhasilan dalam mengikuti Ujian Nasional. Jadi isi buku ini berasal dari penelitian? Yups, betul itu hasil penelitian saya yang saya tulis ulang menjadi buku yang In Sha Alloh enak dibaca dan mudah dipraktekkan. 
      Emang apa saja metode dalam buku itu? Ya, sesuai judul bukunya metode yang terdapat dalam buku tersebut menguraikan tentang Early Detection atau deteksi dini. Nah, deteksi dini ini dilakukan terhadap siswa, materi UN dan juga hasil latihan ujian yang dilakukan. Lalu bagaimana cara mendeteksi tersebut biar tidak asal jalan. Menurut saya nih ya, (senyum manis) anda silakan beli buku saya. Buku ini hanya seharga Rp. 47.000 ditambah ongkos kirim. Kalau rumah anda dekat maka saya akan mengantar langsung, tidak perlu ongkos kirim. Yang mau pesan bisa WA saya 081328475275.