“Yah beliin Ipad, ya?” rengek anakku yang masih berumur
6 tahun. Aku kaget dan merasa heran darimana ia mengetahui Ipad segala.
Nampaknya perkembangan teknologi telah merambah ke segala usia. Buktinya anakku
sudah mengenal gadget yang satu ini.
Kalau anakku yang masih kecil saja sudah mengenal peralatan teknologi,
bagaimana dengan para peserta didik kita? Mungkin mereka lebih canggih daripada
anakku. Dari kondisi yang ada ini aku
tertantang untuk mengetahui lebih banyak tentang teknologi, minimal jangan
sampai kalah dengan anakku. Dan yang penting juga aku jangan sampai kalah
dengan para peserta didikku. Jika para peserta didi sudah bias membuat e-mail,
maka aku harus dapat membuat blog dan jika peserta didikku sudah dapat membuat
blog maka aku harus dapat membuat cyber class. Malu rasanya jika aku sebagai
guru kurang pergaulan (kuper ) dan gagap teknologi (gaptek) dihadapan para
peserta didik. Kalau sampai kalah wah..jangan-jangan mereka belajar bukan dari
gurunya tetapi malah belajar dari mbah Google.
Sebagai guru saat ini, malu rasanya tertinggal informasi
di sekitar kita, bukankah semua materi/ bahan pelajaran dapat kita dapatkan
dari lingkungan termasuk teknologi yang tersedia di sekitar kita. Kita harus
mendengar dan melihat sekeliling kita, Indonesia kita dan dunia kita. Kemudian
kita dapat menghubungkan pengetahuan tentang sekeliling kita dengan mata
pelajaran yang kita ajarkan. Dengan cara tersebut, informasi yang diperoleh
siswa selalu actual. Apalagi jika kita para guru yang sudah sertifikasi ada
baiknya tambahan gaji tersebut untuk berlangganan surat kabar (melihat
sekeliling) dan membeli laptop serta berlangganan internet (melihat dunia
kita). Kedua fasilitas tersebut dapat juga kita gunakan untuk menunjang
pembelajaran. Dengan sarana tersebut kita dapat menyajikan materi pelajaran
dengan lebih menarik dan sistematis. Kita perlu mengurangi model pembelajaran
dengan ceramah dan mencatat, karena itu pasti membosankan peserta didik kita.
Mari kita sisihkan beberapa lembar uang tunjangan
profesi kita untuk menambah pengetahuan melalui surat kabar dan laptop
terintegrasi dengan internet untuk menjadi guru yang professional. Bukankah
gaji kita naik 100%? Logikanya ika gaji kita naik 1 x lipat maka etos kerja
kita juga harus naik 1 x lipat, tidak seperti biasa-biasa saja sebab gaji kita
sudah luar biasa besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar yang membangun sangat berguna tidak hanya bisa mencaci tetapi berikan juga solusi