Ada aja sih orang yang menganggap pelatihan itu tidak perlu bayar. Bahkan dia akan sangat eman eman mengeluarkan uang untuk itu. Padahal nih ya kalau bayar itu kan lebih greget.
Coba bayangkan kalau kita bayar maka kita akan merasa sayang bila kegiatan itu kita sia siakan.
Kebalikannya, kalau tidak bayar, kita akan mendengarkan pemateri dengan santai sebab tidak bayar. Saat mempraktekkannya pun juga santai, kan tidak bayar. Terus akhir sesi, merasa tidak ada tuntutan apa apa, wong tidak bayar.
Jadi kadang saya suka heran, ketika ada orang atau siapa pun woro woro tentang pelatihan atau workshop, terus orang berbondong bondong ingin ikut. Namun ketika penyelenggara menuliskan membayar sekian ratus atau sekian juta jadi mikir. Jadi gamang. Ikut enggak, ikut enggak sampai ganti tahun.
Ada keraguan dan mungkin juga sayang untuk mengeluarkan biaya. Aku jadi geli sendiri.
Padahal kalau kita mau berpikir terbalik. Dari bayar pelatihan tersebut, kita jadi termotivasi, ini harus jadi. Syukur syukur ada sesuatu yang dihasilkan setelah pelatihan, pokoknya semacam dendam deh.
Kan sudah bayar, sayang kan kalau disia-siakan. Nah harusnya gitu.
Lagian kalau untuk beli lainnya saja tidak sayang. Masak untuk nutrisi otak masih mikir mikir. Namun ya tetap harus piroritas, jangan mentang mentang suka ilmu dan gampang punya duit terus semua diikuti. Entar jadinya tidak fokus dan malah pikirannya bercabang cabang. Kayak selingkuh gitu. #ups
Lalu pertanyaan selanjutnya, apa aku pernah ikut pelatihan yang berbayar? Eits, ya pernah dong. Sering malah. Enggak kapok? Enggak. Meskipun kadang tidak sesuai harapan kita. Yups. Kadang ikut pelatihan namun belum dapat berbuat sesuatu sesuai pelatihan tersebut.
Namun tak apa. Aku yakin kalau pertama misalnya tidak sesuai dengan tujuan kita, itu tetap saja bermanfaat bagi kita suatu saat nanti.
Mungkin secara langsung atau tidak langsung hal itu tetap bermanfaat. Yang penting kita serius, yakin deh pasti bermanfaat.
Karena jamaknya, bila tidak bayar kita sering meremehkan baik materinya maupun pembicaranya. Biasa begitu. Tapi kalau berbayar, kita biasanya lebih serius. Eh, tapi ini tergantung orangnya ding.
Nah, kalau kamu masih suka yang tidak berbayar, ya enggak papa juga sih.
Namun saranku kalau mau gratis tis tis dan dapat ilmu, ya ikut lomba saja. Kalau ikut lomba kan, biarpun tidak menang kan dapat ilmu gratis plus piknik. Halan halan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar yang membangun sangat berguna tidak hanya bisa mencaci tetapi berikan juga solusi