SUPER TEACHER
Bab 1. Who
am I?
Who am I? Siapa
saya, siapa kita? Ya kita adalah para guru. Siapa guru? Guru adalah bagian
penting dari dunia pendidikan. Jadi kalau kita berbicara tentang pendidikan,
tentu tidak dapat dipisahkan dari peran guru. Guru yang mempunyai peran sangat
penting dalam mendidik anak – anak bangsa menjadi generasi yang cerdas
dan berakhlak mulia. Saking terkenalnya guru, guru mempunyai banyak peran dan
arti. Guru dalam bahasa Jawa sendiri mempunyai akronim digugu dan ditiru, artinya guru dapat dipercaya dan diteladani. Di
negara kita, Indonesia, definisi dan peran gurupun lebih jelas dan rinci dari
sekedar ‘hanya’ digugu
dan ditiru. Guru yang ada di
Indonesia adalah guru ideal yang diharapkan dapat diemban oleh para guru
tersebut. Lalu seperti apa guru ideal di Indonesia?
A.
Guru Ideal Indonesia
Berdasarkan Undang
Undang Guru dan Dosen No.14 tahun 2005, yang dimaksud guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Wuih..ngeri
ya tugasnya? Memang tugas guru banyak dan komplek makanya guru disebut pahlawan
tanpa tanda jasa, tapi itu dulu. Lha sekarang? Kalau sekarang tanda
jasanya banyak seperti guru dapat tunjangan sertifikasi yang besarannya
satu kali gaji tiap bulan, pemberian beasiswa S2 atau S1, diklat PLPG gratis,
dan lain sebagainya. Makanya menjadi guru sekarang ini mesti bangga dan
disyukuri. Salah satu wujud rasa syukur itu adalah bekerja dengan sebaik -
baiknya. Itu baru guru keren.
Lihatlah sekarang ini
setelah guru - guru memperoleh tanda jasa berupa tunjangan sertifikasi dan
penghargaan yang lain, banyak universitas membuka program keguruan. Di daerah
penulis sendiri, sekarang baru booming
jurusan PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Kenapa menjadi booming? Karena berdasarkan
informasi Antaranews dinyatakan bahwa pada
tahun 2018 - 2020 nanti banyak guru SD yang pensiun. Ledakan guru yang pensiun
ini sebenarnya sudah mulai tahun 2012 yang lalu namun puncaknya terjadi pada
tahun 2018 – 2020. Jumlah guru yang pensiun mencapai puluhan ribu orang dan
belum bisa terpenuhi sampai detik ini. Nah disitulah kesempatan menjadi guru
terbuka lebar. Apa memang semudah itu? Engga juga sih, sebab mereka juga harus
bersaing dengan yang lain dan seperti biasanya pendaftar melebihi kuota guru
yang dibutuhkan.
Sementara sekarang ini
menjadi guru yang siap mental dan siap akal tidak mudah. Beruntung pemerintah
kita, melaksanakan apa yang disebut dengan kuliah profesi guru selama setahun.
Ya sama dengan profesi - profesi yang lain, seperti dokter, pengacara dan lain
- lain. Harapannya dengan kuliah profesi tersebut seorang guru lebih
tergembleng menjadi guru yang profesional. Guru yang mempunyai sikap, sifat dan
tindakan yang mencerminkan manusia yang profesional, unggul dan super. Sehingga
guru tipe ini dapat memiliki 4 kompetensi sesuai undang undang pemerintah,
bukan yang lain.
B.
Aku guru tipe apa?
Kalau kita tanyakan pada
diri kita, waktu masih sekolah dulu pasti kita telah mengenal berbagai
tipe guru; ada guru killer, guru bersahabat, guru pembenci dan guru tipe
humoris. Mungkin juga kita dulu waktu masih menjadi siswa atau mahasiswa, kita
pernah diajar oleh keempat tipe guru di atas. Sekarang tanyakan pada diri kita,
kita tipe guru yang mana? Atau kita memiliki keempat tipe tersebut? Atau
kita belum paham apa kriteria tipe guru di atas. Baiklah kita ulas sebentar.
1.
Guru killer
Guru killer? Ehm? Ciri -
ciri guru ini adalah gaya mengajarnya dengan suara yang keras, sangat teliti,
dan tidak ada toleransi terhadap pekerjaan rumah (PR). Artinya kalau sudah
menjadi PR maka harus dikerjakan, tidak perduli apapun rintangannya. Walaupun
masih ada ciri yang lain tetapi ciri yang paling menonjol adalah 3 sifat di
atas. Guru killer ini biasanya sangat ditakutin oleh para siswa dan biasanya
siswa juga berharap guru killer ini kosong atau tidak mengajar. Namun menurut
penulis, hal itu tidak seluruhnya benar sebab walaupun guru ini killer tetapi
ketika dia bisa mengajar dan dapat menjelaskan dengan baik, maka guru inilah
yang selalu dicari. Benar ini kejadian di sekolah penulis. Ada temen penulis,
dia tipe guru killer namun ketika beliau pensiun, beliau diminta oleh anak -
anak untuk memberikan pembekalan materi pelajaran IPA sebab cara mengajar
beliau mudah dipahami dibandingkan guru yang sudah ada. Benar kejadian ini.
Tetapi mungkin guru
jenis ini -Ups..maaf salah bukan jenis, nanti dikira spesies he..he- guru tipe
ini yang paling terkenal dan dikenang oleh siswa - siswanya. Kenapa? Sebab guru
ini yang sering bikin siswa hidup. Kok hidup? Jelas hidup. Bukankah
dengan hadirnya guru killer ini, jantung siswa berdetak lebih cepat dan
membuat hidup siswa lebih hidup. Ini bukan iklan ya? Tetapi benarkan?
Nah hal ini hampir mirip
dengan kisah dari nelayan di Jepang. Alkisah, dahulu kala ada nelayan di Jepang
yang sering menangkap ikan Salmon di lautan, mereka sering membawa pulang hasil
tangkapan dan dijual ke restoran. Para pemilik restoran selalu meminta dan
membeli ikan salmon dalam keadaan masih hidup. Tau kenapa? Karena katanya
daging ikan Salmon ini paling enak jika di masak dalam keadaan masih hidup. Fresh. Banyaknya pelanggan restoran yang
menginginkan ikan salmon masih hidup menyebabkan ikan Salmon itu harganya
menjadi mahal. Oleh karena itu, para nelayan menangkapnya dalam kondisi masih
hidup. Ini yang menarik. Setiap ikan Salmon itu ditaruh dalam aquarium oleh
pemilik restoran, ikan Salmon tersebut selalu mati. Padahal kalau sudah mati,
dagingnya kurang lezat dan kurang laku sebab pelanggan restoran selalu minta
ikan yang masih hidup. Pemilik restoran nampak bingung bagaimana caranya
membuat ikan Salmon yang dibawa nelayan tersebut tetap hidup? Kalau cuma di
taruh di aquarium, ikan tersebut hanya diam saja dan lama - lama mati sendiri.
Lalu bagaimana caranya? Pemilik restoran tersebut berpikir dengan keras.
Akhirnya dia mendapatkan ide yang sedikit konyol. Dia mencoba menaruh ikan hiu tersebut
dalam aquarium, dengan harapan bahwa ikan hiu tersebut membuat ikan Salmon
terus bergerak. Dengan terus bergerak itulah yang diharapkan dapat membuat ikan
Salmon tetap hidup. Kemudian langsung saja dia taruh ikan salmon dan ikan hiu
dalam satu aquarium yang agak besar. Apa yang terjadi? Benar saja setelah ikan
hiu melihat ikan Salmon, ikan hiu itu langsung mengejarnya. Berhubung ikan
Salmon mau dimakan ikan hiu maka dia lari dan terus bergerak. Begitulah.
Pemilik restoran tidak menyangka uji cobanya tersebut berhasil. Seperti yang
telah dia prediksi sebelumnya bahwa ikan hiu tersebut terus mengejar - ngejar
ikan Salmon tersebut. Sehingga ikan Salmon selalu bergerak karena dikejar -
kejar ikan hiu. Yang tadinya ikan Salmon mati karena hanya diam saja, sekarang
ikan Salmon harus bergerak terus agar tidak dimangsa ikan hiu. Itulah hidup
terus bergerak. Salah satu tanda kita hidup adalah kita masih bergerak. Jadi
intinya ikan hiu itu membuat ikan salmon bergerak dan terus hidup. Saya tidak
menyamakan ikan hiu dengan guru killer namun saya hanya menceritakan bahwa
kadang guru killer itu diperlukan
manakala kita menghadapi siswa kita dalam kondisi tertentu. Guru killer selalu
membuat para siswa selalu aktif dan kreatif. Betul? Semoga narasi di atas tidak
berlebihan dan para guru killer
tidak tersinggung. Amin :D
2.
Guru pembenci
Tipe yang kedua juga
tidak kalah seremnya. Guru tipe ini adalah guru yang membenci siswanya dengan
alasan yang kadang rekan guru atau siswa sendiri tidak tau sebabnya. Guru tipe
ini sering niteni, mengingat terus akan kesalahan siswanya dan parahnya lagi
dia melampiaskan rasa bencinya dengan memberikan nilai raport yang rendah. Jadi
satu kali siswa berbuat salah di mata guru pembeci ini maka bisa jadi nilai
pelajaran siswa tersebut akan jelek selamanya. Ih..serem ya jadi guru tipe ini.
Semoga kita bukan tipe guru ini. Kasihankan siswanya kalau seperti ini, seolah
- olah hidup itu tidak adil. Semoga kita dijauhkan dari sifat dan perbuatan
guru pembenci ini. Bismillah, kita tidak akan menjadi guru pembenci sebab kita
adalah guru super. Setuju?
3.
Guru bersahabat
Nah, kalau 2 tipe guru
di atas tidak disukai banyak siswa, maka tipe guru berikut adalah kebalikannya.
Guru ini menjadi idaman para siswa. Ciri guru ini adalah cara mengajar yang
enak, mudah dipahami, sabar dan mengajari siswa dengan hati. Saking baiknya,
guru tipe ini sering diajak curhat siswanya. Namun tetap diingat walaupun
tujuan anda dan siswa anda baik, tetap lakukan dengan cara- cara yang
baik. Misalnya berhubung akrabnya, siswa curhat sampai tengah malam, (ini
curhat apa ronda?), tetap hargai privasi masing - masing. Apalagi jika antara
siswa dan anda berbeda jenis kelamin atau anda sendiri telah berkeluarga, maka
hentikan curhat tengah malam. Anda harus menjaga perasaan pasangan anda dan
kegiaran curhat bisa dilanjutkan besokkan? (Serasa sinetron..berseri). Namun
anda perlu tegas dan memberi batas - batas tertentu, antara guru dan siswa.
4.
Guru humoris
Tipe yang keempat adalah
guru yang biasanya menjadi guru favorit di sekolah. Ciri guru ini biasanya
menyisipkan humor ketika berbicara, entah ngobrol biasa atau dalam proses
belajar mengajar. Pokoknya membuat siswanya happy
dan senyum bahagia. Namun tetap saja bercanda perlu mengukur intensitas dan
porsinya. Jadi fokus utama tetap materi pelajaran, kecuali di luar ruang kelas
mungkin agak banyak joke - jokenya, ga papa. Bahkan sampai bergurau terus terusan
dan berguling - guling menahan tawa juga boleh -kalau tidak malu sama umur-.
Namun tetap dilihat dulu dimana tempat berguraunya dan siapa yang kita ajak
bergurau? Bagaimanapun kita wajib menjaga wibawa kita di depan siswa, rekan
guru dan masyarakat. Ingat kita adalah orang tua siswa di sekolah jadi mari
kita bertindak proporsional dan profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar yang membangun sangat berguna tidak hanya bisa mencaci tetapi berikan juga solusi