Minggu, 22 Juni 2014

DIKLAT SOFTWARE RAPORT

     Hari Senin, 23 Juni 2014, penulis mendapat kesempatan untuk mengikuti acara pelatihan pemanfaatan software raport. Ini hal baru dan mungkin menjadi terobosan baru bagi pendidikan SMP khususnya pendidikan di kabupaten Bantul. Ada sekitar 30 orang/operator yang dilatih untuk menguasai software raport ini. Penulis agak telat sich untuk datang, tapi cuma beberapa menit dhink. Walaupun telambat nampaknya dapat mengikuti wong cuma install aplikasi saja.
Nah yang lama adalah menunggu nomor registrasi, yah mungkin karena software ini beli dan ada yang jual jadi ya menjadi kegiatan bisnis yang menjanjikan. Pelatihan dimulai jam 09.00 WIB dan sampai jam 09. 20 WIB belum dimulai untuk memberi nomor registrasinya.
       Untuk no registrasi harus dimintakan kepada 'penjual aplikasi' jadi ya percuma kalo saja saya  berikan Aplikasi Raport ini. Tetapi minimal kita ( saya dan pembaca ) dapat ilmu baru tentang teknis dan cara yang praktis untuk membuat raport. Selama ini harus kita akui bahwa setiap wali kelas harus kerja lembur untuk memasukkan nilai dan memberikan deskripsi kemampuan siswa. Jadi mungkin aplikasi ini menjadi penolong dan mempermudah para wali untuk membuat nilai karena semua range atau kriteria sudah tersedia dalam aplikasi tersebut. 
      Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh instruktur, nanti setiap siswa akan mendapat sedikitnya 6 lembar setiap semester. Enam lembar tersebut mulai dari halaman awal (cover), data diri/biodata siswa dan lain - lain. Ini hampir mirip dengan nilai yang diterapkan di tingkat perguruan tinggi yang menggunakan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) nilai tinggi 4.
Dalam aplikasi ini memuat dan diberikan 5 tombol yaitu Master, Akademi, Laporan, Tools dan Koneksi. Pada tombol Mater tersebut memuat 8 bagian yaitu Profil Sekolah dan Setting Program, Mata Pelajaran, Deskripsi MAPEL, Ekstra Kurikuler, Petunjuk Raport, Kelas, Tahun Pelajaran dan Wali Kelas. 
         Aplikasi ini sebenarnya hadir dalam berbagai versi ada yang versi Excell tetapi karena ini kebijakan MKKS Kabupaten Bantul maka mau tidak mau kita harus menggunakan. Sayangkan harga mahal tetapi tidak digunakan..wong beli mahal - mahal kok.