Jumat, 03 Januari 2020

FREEPORT KOK MAU REPOT REPOT?

    Keberadaan PT Freeport selalu menarik untuk dicermati, bahkan banyak yang mengikuti beritanya. Sebab banyak hal yang terjadi di PT Freeport Indonesia dari mulai masalah politik sampai masalah sosial. Banyak kabar yang sering didengar orang awam tentang keberadaannya yang lebih dinilai sebagai hal yang negatif. Itu tidak salah, sebab kabar yang berhembus lebih banyak tentang negatifnya daripada positifnya.

    Padahal kenyataannya tidak demikian, banyak juga hal positif dan baik yang diberikan oleh PT Freeport bagi Indonesia. Tentu saja hal baik diluar pemberian saham yang mencapai 51%. Apa saja hal baik yang diberikan PT Freeport tetapi tidak terkabarkan dengan baik dan jelas. Selama ini orang yang di luar Papua mendengar PT Freeport hanya menjadi masalah, bahkan terkesan miring. PT Freeport Indonesia ingin menang sendiri dan menguasai kekayaan Indonesia seutuhnya.

    Oleh karena itu, perlu kita memberikan gambaran yang baik, minimal gambaran yang seimbang terhadap keberadaan PT Freeport. Apa saja sih keuntungan dengan adanya PT Freeport di Indonesia, terumata di Papua.

  1. Mau Memberi Saham terhadap Pemerintah Lokal
    Tahu enggak sih kalau Pemerintah Lokal menerima 10% saham dari PT Freeport Indonesia? Nah, harapannya dengan pemberian saham ini, pemerintah lokal (Pemerintah Daerah atau Pemberintah Kabupaten serta Pemerintah Provinsi) untuk melaksanakan pembangunan. Sepuluh persen saham tersebut dapat untuk membangun infrastruktur dan juga mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) asli Papua.

    PT Freeport tela berbesar hati dan legowo memberikan 10% saham kepada pemerintah daerah. Bayangkan saja kalau PTFI hanya memberikan ke pemerintah pusat saja dan tidak mau memberikan secuil pun saham sebab PTFI telah memberikan bagian terhadap pemerintah pusat. Itu sebenarnya sudah cukup banyak, kenapa PT Freeport masih mau memberikan bagian untuk daerah. Bukankah itu bisa mengurangi laba PTFI sendiri?

2. Mau Menerima Tenaga Lokal Papua

     Di samping PTFI memberikan saham 10%, PTFI juga membuka lowongan tenaga kerja bagi putra daerah. Dari informasi yang penulis dapatkan per Maret 2018, 30 ribu pekerja yang ada di PTFI, ternyata ada 2.888 pekerja yang berasal asli dari Papua. Kenapa PTFI mau? Bukankah mengambil tenaga lain yang lebih terampil dan siap kerja kan banyak, kenapa memilih penduduk asli?

    Namun itulah PTFI, dengan menggunakan kearifan lokal, PTFI membuka lowongan kerja bagi penduduk setempat. Dengan harapan dibukanya dan diterima penduduk lokal, dapat meningkatkan rasa memiliki dan semangat kerja yang tinggi. Sebab bagaimana pun, mereka ikut membangun daerahnya. Terlebih lagi gaji di PTFI kan cukup tinggi jadi bisa meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

3. Mau Membuka Pintu Pengetahuan

    Bekas tambang yang dikelola PTFI tidak dirusak atau dimusnakan, tetapi disediakan siapa saja untuk belajar tentang tambang tersebut. Tambang bawah tanah Grasberg merupakan salah satu tambang yang paling rumit di dunia. Dengan belajar dari pengelolaan dan penambangan tersebut, maka orang-orang bisa lebih tahu bagaimana mengelola tambang di daerah lain, termasuk tambang di luar negeri.

    PTFI tidak egois, mereka memberi kesempatan orang lain untuk berkembang dan belajar dari mereka. Sebab mereka yakin bahwa ilmu tersebut bermanfaat bagi kemaslakatan bersama. Padahal idealnya kalau sudah tidak dipakai ya ditutup dan dikembalikan seperti sedia kala. Berhubung banyak yang mau mempelajari tambang tersebut, maka PTFI merelakan tempat tersebut dijadikan pusat belajar. Siapa tahu dengan belajar di tambang PTFI, bisa terjadi alih teknologi dan alih pengetahuan sehingga bangsa Indonesia lebih banyak diuntungkan.

    Itulah, paling tidak ada 3 (tiga) kebaikan yang diberikan oleh PT Freeport Indonesia terhadap sekitar dan Indonesia. Mungkin hal tersebut tidak banyak diekspos media sehingga yang terdengar di luar, adalah hal-hal negatif dan sengketa saja. Padahal kalau mau ditelusuri lebih dalam, tentu lebih dari tiga hal positif yang telah dilakukan oleh PTFI di Indonesia. Sekarang kita tinggal membuka hati, pikiran dan perasaan bahwa PTFI telah berkontribusi terhadap pembangungan di Indonesia. Semoga.



CALON DESTINASI WISATA BARU DI BANTUL


    Ini adalah sebelah rumah temen. Kemarin nengok ke suaminya yang sakit, eh ternyata samping rumahnya mau dibuat obyek wisata baru.

Apa obyeknya?

    Kami belum bisa eksplor banyak sebab pembangunan dan penataan masih progress. Katanya sih ada air terjun dan spot foto kekinian. Instagram bale lah, pokoknya. Oiya bagi kalian yang punya uang berlebih, cepat nggih cari lokasi di sekitar. Kan bisa dibuat cottage, bungalow, restauran, penginapan, atau hanya sekadar tempat kencing.

Jangan salah toilet atau WC itu bisnis yang menggiurkan.

    Tidak perlu banyak bahan baku setiap hari. Hanya perawatan dan penjagaan yang maksimal, biar yang BAB tidak bilang kencing doang. Kan kencing dan BAB harga tiketnya beda.



Ha..ha tiket. Pokoknya tarifnya beda. Apalagi kalau mandi, beda lagi. Ah, pokoknya kalau mau invest sok atuh. Mumpung masih Gress dan harga belum melambung.
Ini sedikit gambaran lingkungan di daerah itu, Imogiri.