Minggu, 12 April 2015

SOPAN SANTUN, PERLUKAH?

     Pernah ga anda bertemu orang yang tidak mempunyai sopan - santun? Kebayang kan bagaimana jengkelnya? Dia meludah sembarangan, duduk dengan mengangkat kakinya, merokok dengan seenaknya menyemburkan asapnya ah..pokoknya kegiatan yang terasa mengganggu sekali. Apakah mereka tidak menyadari? O..tentu mereka menyadari melakukan itu, hanya karena apa yang mereka lakukan sesuatu yang menjadi kebiasaan maka ya begitulah tidak berdosa sama sekali melakukannya. Terasa ga adilnya? Mereka bisa seenaknya sementara kita tidak. Menurutku tidak juga, apa yang mereka lakukan adalah memperlihatkan seberana kualitas dia, seberapa humannya mereka, seberapa peka mereka dengan lingkungan dan seberapa tinggi iman serta seberapa dalam pendidikan mempengaruhinya. Jadi menurut saya tidak perlulah kita membalas dengan melakukan hal yang sama. Justru kita ditantang bahwa dalam kondisi tersebut kita dilatih sabar dan kita diuji tentang seberapa kualitas kita. Kalo kita membalas dengan melakukan hal yang sama maka kita senilai dan sama dengan mereka. Kenyataannya kita tidak sama bukan? Kita berjiwa besar, kita lebih daripada mereka.
     Kita lebih educated, kita lebih beriman dan kita lebih peduli dengan sekitar kita dan yang tidak kalah pentingnya Tuhan mengetahui semua gerak - gerik kita. Artinya Tuhan mencatat seberapa kuat iman kita menghadapi godaan untuk berlaku hal yang sama. Bukankah dianjurkan bagi kita bahwa hal - hal yang tidak baik tidak perlu kita contoh? Kita harus mencontoh hal - hal yang baik dan membawa manfaat bagi kita. Dengan melakukan hal - hal yang baik siapa tau kita mendapat pahala yang berlimpah, apalagi kalo kita berkenan memaafkan perilaku yang tidak terpuji tersebut dan mendoakan semoga diberi pencerahan dan kembali ke jalan yang benar. Kita hidup itu bermasyarakat, bertetangga dan bersosialisasi yang membutuhkan bantuan orang lain, membutuhkan pertolongan orang lain sekecil apapun bentuknya. Dengan melakukan hal - hal yang baik maka tentu saja kita akan mudah mencari pertolongan. Lalu bagaimana dengan orang - orang yang di atas?
     Orang - orang yang di atas tidak pernah menghargai keberadaan kita, tidak pernah menganggap kita ada. Jadi mungkin saja mereka akan minta bantuan kita ketika mereka terdesak atau tidak ada cara lain yang dapat mereka lakukan kecuali minta pertolongan kita. Lalu apakah orang akan memberi bantuan? Ya..tergantung orangnya, kalo orangnya masih ingat dengan kelakukan orang tersebut, maka orang - orang akan enggan membantu. Kalaupun mau mungkin dengan terpaksa atau tidak ikhlas yang menyebabkan hasilnya kurang maksimal. Oleh karena itu sebelum terlanjur marilah kita peduli dengan orang lain, jangan seenaknya sendiri karena ketika orang lain seenaknya sendiri kepada kita, tentu kita juga tidak mau. Kita perlu menyadari bahwa hidup lebih nyaman dan tentram ketika dapat saling memahami dan pengertian sesama. Pada akhirnya kalau hidup penuh pengertian maka hidup akan lebih mudah. Semoga