Jumat, 27 September 2013

HARI KE 5 LPIR 2013

      Hari Jum'at, 27 September 2013 wakil terakhir Yogyakarta unjuk gigi presentasi. Kalo 2 wakil Yogyakarta yang lain mewakili bidang IPS dan Kemanusiaan, maka wakil yang satu ini mewakili bidang IPA. Wakil Yogyakarta ini, Erlin Kusumaratih, dari SMPN 8 Yogyakarta, akan mempresentasikan tentang Flowerina yaitu pupuk yang dihasilkan dari limbah PG Madukismo yang dapat menyuburkan tanaman, salah satunya Adenium. Limbah PG Madukismo ini sebenarnya terdiri dari beberapa jenis buang/limbah, jadi masih menjadi PR bagi Erlin untuk mengetahui limbah apakah yang ia dapatkan tersebut.

 Erlin harus membawa sampel untuk membuktikan keakuratan hasil karena dia melakukan percobaan maka ia membawa jenis  pupuk dan tanaman hias, Adenium yang telah ia beri pupuk buatannya. Ada 2 jenis pupuk yang dibuat yaitu cair dan padat tetapi pada saat itu pupuk yang cair tidak bisa ditunjukkan karena terkendali tidak bisa masuk ke bandara. Pada akhirnya ia menunjukkan pupuk padat dan 4 buah pot tanaman Adenium  yaitu tanaman yang telah diberikan treatment pada percobaan A, B, D dan E. Semoga hasilnya juga maksimal sehingga semua wakil Yogyakarta pulang dengan kemenangan bukan dengan tangan kosong. Semangat terus perlu kita galakan untuk kaderisasi para peneliti muda yang potensial, semangat dan kejujuran yang selalu dijunjung tinggi.

HARI KE 4 LPIR 2013

      Hari Kamis, 27 September, satu lagi wakil Yogyakarta, Gupita dari SMP Muh 2 Yogyakarta tampil untuk presentasi. Pada hari itu Tita, panggilan akrab Gupita maju pertama kali, walaupun nomor undian dia mendapat no.26 tetapi dia mendapat giliran pertama pada hari itu. Wakil Yogyakarta ini mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul " Dampak sosial kasus penembakan preman di LP Cebongan".
Dari segi narasumber dan bahan - bahan nampaknya Tita tidak kesulitan karena ayahnya seorang wartawan dimana tentu saja seorang wartawan mempunyai koneksi/jariangan yang luas dari orang bawah sampai orang atas. Nah sekarang tinggal bagaimana seorang Tita berhasil mengemas hasil penelitian menjadi sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Penulis merasa bahwa para peneliti remaja ini perlu terus dibina dan dikembangkan sehingga mereka merasa senang dan dihargai. Dengan modal senang itulah maka mereka akan terus berinovasi dan meneliti serta peduli dengan lingkunganya. Pada akhirnya penelitian - penelitian mereka akan berguna bagi mereka sendiri dan juga masyarakat. Tahun ini peserta dariYogyakarta memang yang lolos sebagai finalis hanya 3 siswa tetapi jika mereka berusaha dengan keras dan berdoa, insyaalloh hasilnya akan maksimal. Dari niat baik inilah, mari kita sebagai guru terus memotivasi peserta didik untuk tidak alergi atau takut berpikir analitik terhadap permasalahan yang ada di sekitar kita. Jadilah seorang guru yang dapat menjadi contoh, menjadi inspirator, motivator dan provokator kebaikan dan pengalaman berharga seperti pergi ke Bali untuk tujuan LPIR. Siapa tau tahun depan kita bisa masuk sebagai finalis lagi dan kegiatan LPIR diadakan di luar jawa seperti di Lombok atau di kalimantan. Bukankah kita tidak mudah untuk dapat bepergian ke luar Jawa dengan akomodasi dan makan gratis di tanggung oleh orang lain/instansi. Ini kesempatan, ini kompetisi dan ini adalah aksi. Mari beraksi dan unjuk gigi.

HARI KE 3 LPIR 2013

Saat Indah Presentasi dihadapan Dewan Juri
Kamis, 26 September 2013 salah satu wakil Yogyakarta, Indah Listya Utami, maju untuk presentasi penelitiannya yang berjudul " Posdaya Pusaka Wahyu Teratai sebagai upaya meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani lansia di pedukuhan Preggan" di hadapan 3 juri (Praktisi dan Dosen). Sudah banyak latihan yang dilakukan dan revisi perbaikan power point, tinggal ketenangan Indah dalam menyampaikan hasil penelitian di hadapan dewan juri. Harapannya Indah tetap tenang, terkendali dan fokus sehingga hasilnya bisa maksimal karena ini adalah kompetisi tingkat nasional.
Apalagi bagi Indah ini adalah pengalaman pertama mengikuti LPIR dan presentasi di hadapan pakar - pakar di bidangnya. Semoga hasilnya maksimal sebab usaha, doa dan semangat terus kita curahkan untuk hasil yang maksimal paling tidak membawa pulang medali perak demi DIY, demi Kab Bantul dan demi SMPN 2 Bambanglipuro

HARI KE 2 LOMBA LPIR 2013

Acara Pembukaan LPIR
Hari Rabu, 25 September 2013, para finalis LPIR 2013 seluruh Indonesia kecuali 3 provinsi yang tidak ada wakilnya, mengikuti workshop yang bertujuan memberikan pembinaan terhadap para peneliti remaja. Dari beberapa pembinaan yang diberikan, ada juga pembahasan tentang HAKI (Hak Atas Kekeyaaan Ilmiah). Artinya para finalis atau peneliti remaja tidak boleh mengklaim atau plagiat terhadap karya orang lain sebab orisinalitas diperlukan dan wajib hukumnya. Hari pertama, acara dibuka dengan persembahan tari Bali yang ditampilkan dengan apik oleh siswa SMP di Bali. Setelah itu, pembukaan Acara LPIR oleh bapak Direktur Pembinaan SMP, Didik Suhardi, Ph.D. Beliau menyampikan bahwa jumlah naskah yang masuk sebanyak 1.109 yang terbagi dalam 3 kategori lomba ; Bidang IPA, Bidang IPS dan Kemanusiaan dan Bidang Teknologi dan Rekayasa. Dari jumlah naskah yang masuk terseleksi naskah sebanyak 118 naskah yang terbagi dalam tiga bidang lomba; Bidang IPA (45 naskah), Bidang IPS dan Kemanusiaan (40 naskah) dan Bidang Teknologi dan Rekayasa (33 naskah). Dan menurut beliau dari tahun ke tahun peserta LPIR selalu meningkat.

Inilah 3 wakil Yogyakarta
Disamping itu bagi finalis remaja yang menemukan sebuah ide atau inovasi maka hal tersebut bisa dipatenkan sehingga tidak akan diklaim atau menjadi permasalahan dikemudian hari. Ini penting karena bisa mengajarkan para peneliti remaja untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran, keaslian dan kreatifitas. Ilmu yang luar biasa dan perlu diingat selalu bahwa kita harus selalu menghargai karya orang lain. Dan yang terpenting adalah Juara bukan satu-satunya tujuan tetapi belajar untuk lebih baik dan maju dalam hal penelitian dimana pada akhirnya Indonesia akan memiliki peneliti - peneliti yang baik dan berintegritas. Selamat Berlomba dan jadilah peneliti yang terbaik.