Jumat, 09 Februari 2018

Lomba BLog Yang Aneh

    Hello para blogger. Ini nih ada lomba nge-blog. Walaupun agak-agak aneh nih lomba. Yang setahuku nih ya, selama ini kalau lomba blog itu ya ada hubungannya dengan SEO (Search Engire Optimazion) sebuah produk atau instansi. Lha, ini enggak. Kalau berhubungan dengan produk atau instansi kan kita diminta ngiklan nih, pokoknya yanjung-yanjung lebay gitu. Pokoknya produknya atau instansinya TOP BGT (baca: Top Banget). Tuh, satu keanehannya. 
    
    Eh, aneh enggak sih? Ini kan juga produk, produk buku tepatnya. Ya, anggap saja aneh. Wong jarang-jarang ada lomba blog tentu buku. Atau jangan-jangan akunya yang tidak tahu. Akunya yang kuper, akunya yang kurang pigenik. Ah, sutralah. Menurutku, aku jarang menemukan blog untuk lomba seperti ini. Apalagi nih tentang buku, review buku baru. Ini keanehan yang kedua. Masak kita diminta mereview buku. Kalau mau mereview buku kan harus beli. Eh, pinjem bisa juga sih. Atau pinjam di perpustakaan. Emang perpustakaan sudah ada barangnya? Belum tentu juga sih. Nah, pokoknya kalau me-review buku ya harus pegang bukunya. Entah itu kamu dapet dari mana. Yang jelas dan pastikan buku tersebut bukan hasil nyuri, nyolong, nyopet apalagi nyantet. Pastikan buku didapat dari cara-cara yang halal. 
    
    Kenapa? Yaelah, masih tanya. Ya, biar kalau menang nih ya, kita mendapat rezeki yang halal, rezeki yang barokah. Jangan tergiur ikut lomba tetapi melakukan manipulasi, berbuat curang dan menipu. Jangan-jangan tidak barokah nanti uang hasil lomba. Iya, kalau menang, kalau kalah? Sudah kalah lomba  ditambah dosa lagi. Rugi double tuh. Itu keanehan yang kedua : me-review buku.

   Keanehan yang ketiga, cara me-review buku. Banyak orang menyebutnya dengan resensi buku. Di lomba ini, kita tidak diharuskan memakai prosedur dan teknis meresensi pada umumnya. Kita hanya diharapkan menghubungkan benang merah dari buku ini. Nah, waktu aku baca dan mau membuat resensi, aku bingung mencari benang merah. Kayanya buku ini tidak ada benang merahnya. Itu benang ada di sebelah mana ya? Aku cari-cari dari Magrib sampai Magrib lagi kok tidak ketemu. Ternyata benang merahnya ada di pikiran kita. Kita yang membuat benang merah. Menghubungkan tulisan dari awal sampai akhir. Itulah benang merahnya. Nggak tahu juga, apakah bisa disebut benang biru, hijau atau unggu.

    Keanehan yang terakhir, kita diwajibkan dan kudu menghubungkan isi buku dengan kondisi kita. Bagian mana dari buku tersebut yang aku banget. Begitu permintaan jurinya. Lalu bagian mana dari buku yang bisa MJJ (Mak jleb jleb). Jadi jleb-nya dua kali. Terus kita diminta menuliskan tuh ceritamu yang mak jleb tadi dan dihubungkan dengan isi bukunya. Jadi di sini perlu memperdalam dan mengingat-ingat masa lalu dan kenangan. Siapa tahu ada kisah yang sesuai dengan apa yang dibahas oleh buku tersebut. Dari banyaknya lomba yang kuikuti, ini termasuk lomba yang aneh tetapi menyehatkan. Kenapa menyehatkan? Sebab kita bisa melatih otak kita, tepatnya daya ingat kita tentang masa lalu terlatih dan terus sehat.

    Di samping itu, lomba ini juga menyenangkan. Kok menyenangkan? Iya, sebab lomba ini tidak murni resensi buku. Tahu enggak sih, kalau kemampuan resensi bukuku tidak sehebat gunung, seelok permadani dan seindah lukisan. #Halah Jadi resensi lomba ini, tidak murni resensi atau tidak semurni review buku. Penulis buku atau juri membuat kebijakan sendiri. Ini anti mainstream. Review buku dengan cara sendiri,juri sendiri. Tidak mengekor lomba-lomba review yang lain. Gimana, makin tertarik kan? Aturannya tidak sak klek kok. Jadi lomba ini wajib dicoba dan pantas diperjuangkan. Siapa tahu ini jalan rezekimu dan rezekiku. :D

    Ingat aturannya tidak sulit lho. Dengan aturan ini, aku yakin aku bisa membuat ulasan tentang buku tersebut. Kalau masih menggunakan kriteria baku resensi buku yang ada, tamatlah aku. Untungnya tulisan resensi dalam lomba ini bebas, yang penting nyangkut dengan kejadian di buku "Jalani, Nikmati, Syukuri. Alhamdulillah, tidak berat-berat amat. (Sok) Kalau selama ini apa-apa yang berat nyuruh Dilan yang nanggung, maka kalau lomba ini berat, biarlah aku yang nanggung. 
   
    Keanehan yang terakhir, loh katanya tadi yang terakhir? Nah, ini yang terakhir banget. Yang kusuka dari Lomba Blog yang aneh ini adalah tidak perlu viewer. Berbeda dengan lomba lain yang membutuhkan viewer banyak. Kalau viewer banyak, biasanya dia akan menang. Untuk lomba ini, hal itu tidak diperhitungkan. Hanya konten review yang dinilai oleh dewan juri, bukan viewer. Jadi tidak masalah kalau blogmu hanya dilihat satu orang saja. Atau mungkin yang melihat blog hanya dirimu saja. Tidak masalah. Atau yang melihat hanya 5 (lima) orang: bapakmu, ibumu, adikmu, kamu dan mantanmu. Ealah, ngomongin mantan. Sudah deh, tidak perlu ngomongin mantan. Kalau mau melupakan mantan gampang kok, ajak balikan saja, nanti kan sebutannya bukan mantan lagi. Tetapi kekasih. :D

    Itu anehnya lomba ini. Sekarang ngomongin hadiah. Ngomong ngalur ngidul kok belum afdol kalau belum ngomongin tentang hadiahnya. Hadiah untuk lomba ini cukup banyak kok, hampir 1 juta. Tepatnya 750ribu rupiah. Lumayan besar kan? Ya, cukuplah untuk beli bakso satu gerobak. Bisa mentraktir orang-orang se-Rt. Iya, kalau warga RT-nya hanya sedikit, kalau banyak? Kalau banyak beliin bakso tusuk saja. Murah meriah. Berapa pun hadiahnya yang penting ikut dan berani mencoba tantangan baru. Itu lebih penting. 

    So selamat mencoba dan berjuang. Semoga lancar dan sukses serta doakan aku agar menjadi juara ya? (Halah, doa terselubung)