Jumat, 26 Januari 2018

NGERINYA UJIAN NASIONAL TAHUN 2018

  Untuk mengantisipasi jeleknya nilai Ujian Nasional, menyebabkan banyak orang kalang kabut. Jangan kan guru, pemerintah saja sampai kalang kabut. Bahkan selalu berlomba antar daerah. Pemerintah pusat pun tak mau kalah, selalu menaikkan grade dan nilai minimal siswa. Itu pemerintah pusat, bagaimana dengan pemerintah daerah?

     Tetap saja pemerintah daerah saling berlomba. Lomba ini bukan hanya antar provinsi namun juga antar kabupaten.  Seperti yang terjadi di Provinsi Yogyakarta. Di provinsi ini pun saling berlomba antar kabupaten. Tidak kalah juga kotamadya tertantang untuk ikut berlomba. Jadinya berlomba antara 4 kabupaten dan 1 kotamadya. Siapa yang terbaik di tahun ini. Tidak ada yang mau mengalah semua ingin nomor satu. 

    Begitulah yang kami lakukan siang itu, Kamis 25 Januari 2018. Kami juga melakukan persiapan untuk menghadapi Ujian Nasional. Layaknya perang dan menghadapi sebuah monster maka perlu persiapan maksimal. Dari membedah kisi-kisi Ujian Nasional dan mengimbaskan kepada semua guru di kabupaten Bantul. Minimal mereka bisa memahami tentang bentuk soal Ujian Nasional tahun 2018 ini. Kalau ditanya maksimal maka harapannya mereka bisa membuat soal yang mirip dengan Ujian Nasional.

    Apakah bisa Tentu harus bisa dong, apalagi bagi guru kelas 9 wajib bisa membuat soal yang mirip dengan Ujian Nasional. Agar apa? Agar ternyata sulit membuat soal itu. Ternyata susah juga untuk menjawabnya. Dan begitulah yang dirasakan oleh para siswa kita, ngeri dengan Ujian Nasional. Namun mau bagaimana lagi ini hanya proses untuk berkembang, proses untuk maju dan proses untuk dapat diukur secara nasional.