Senin, 13 April 2015

BERKAH SEBUAH PENGORBANAN

   Perlu kita meyakini bahwa setiap pengorbanan sekecil apapun pasti akan ada hasilnya. Kita juga perlu meyakini bahwa pengorbanan yang besar pasti dapat hasil atau berkah yang besar walaupun bisa jadi hasilnya berbeda. Artinya ketika kita sudah berkorban besar - besaran, bisa jadi hasilnya kecil ataupun malah tidak membawa hasil. Pengorbanan bisa berbagai macam bentuknya dari pengorbanan tenaga, pikiran dan mungkin pula biaya. Namun apapun pengorbanan kita jika kita meniatkan untuk ibadah maka tentu tidak akan membawa ke pintu penyesalan. Semua ada konsekuensinya, kalau kita berkorban dengan ikhlas tidaklah perlu kita mengharapkan apa - apa kecuali berharap mendapatkan pahala. Sebab pamrih yang kita harap dari orang lain hanya bersifat semu dan mungkin tidak bertahan lama. Orang hanya akan terkesima sesaat, karena terlalu banyak kejadian di dunia ini yang harus mereka ingat. 
  Pengorbanan yang baik adalah yang tumbuh dari hati nurani dan penuh keikhlasan yang membuat kita bersemangat untuk melakukan. Sebab yang memberi imbalan adalah sang pencipta bumi dan langit, dzat yang mampu melakukan apapun. Bahkan mampu membolak balikkan hati seseorang, dari hati yang penuh cinta menjadi hati yang penuh luka dan dendam. Tetapi apapun itu, jika niat kita niat yang baik, yang tulus percayalah bahwa pasti Tuhan akan menolong kita dalam keadaan apapun. Di saat kita tidak memiliki harapan lagi atas pertolongan orang lain, satu - satunya yang dapat kita mintai bantuan adalah Tuhan YME. Dialah tujuan kita hidup dan kepadanyalah pengorbanan ini kita berikan, jangan ragu atau malah itung - itungan dengan-Nya. Tuhan tidak pernah berhitung dengan umatnya, dengan kita, apa yang tidak kita mintapun Dia beri, bahkan diberi dengan melimpah. Apa yang tidak? Ya..yang tidak ya kita tidak menyadari sehingga kita tidak pandai bersyukur. Ketika kita tidak pandai bersyukur maka yang kita rasakan adalah kurang terus dan pada akhirnya kita tidak mendapat berkah dari apa yang kita lakukan.
   Pernahkah anda merasa menyesal pernah melakukan sesuatu? Pasti pernah. Entah hal tersebut anda sesali karena berakibat buruk atau hal tersebut ternyata hanya sia - sia. Okelah anda menyesali apa yang anda lakukan atau korbankan tetapi biarlah itu hanya sesaat saja, tidak perlu berlarut - larut. Masih banyak hal yang dapat kita lakukan selain berlama - lama menyesali. Ayolah..hidup ini terlalu indah untuk kita selali, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Berkorbanlah jika kamu ingin mengetahui apa hasilnya. Apapun pergorbanan yang kamu akan berikan, perlu kamu pastikan bahwa kamu berkorban dengan ikhlas.
  

NILAI KEBAHAGIAN DALAM HIDUP

   Nilai bahagai? Mungkin sesuatu yang abstrak tetapi kita dapat merasakan bahwa hidup kita bahagia. Mungkin tidak perlu harta yang banyak, tidak perlu jabatan yang tinggi dan mungkin tidak perlu rejeki yang melimpah. Ya..benar itu. Kita tidak memerlukan itu semua ketika apa yang kita punyai sekarang dan apa yang kita lakukan sekarang ini sudah membuat kita merasa cukup. Walaupun serasa kasat mata dan orang lain memandang hidup seolah biasa saja. Tidak ada hidup glamor, foya - foya dan bermewah mewahan, yang ada hanya hidup pas - pasan. Itu saja kita sudah merasa cukup. Apapun kehidupan kita saat ini itu yang berarti dan bermakna dalam hidup kita sebab kita dapat menciptakan kebahagiaan kita sendiri.
  Rumah yang seadanya atau bahkan rumah saja kita ngontrak bahkan mungkin malah kita tinggal di rumah mertua. Tetapi makna hidup kita bersama orang - orang yang tercinta memberi aura kebahagiaan kita. Sehingga tidak ada lagi yang kita inginkan, hanya kebersamaan bersama orang yang kita kasihi. Kita meyakini bahwa bahagia tidak bisa diukur dengan rumah megah dan modern, bukan itu, tetapi aktifitas dan suasana dalam keluarga itulah yang bikin kita merasa bahagia. Rumah hanya benda yang dapat kita peroleh dan kita bisa kehilangan.
   Keluarga yang sempurna, ada istri/suami dan anak - anak yang lucu - lucu yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Anak - anak yang gesit, senang bermain dengan semangat dan mungkin anak yang cerewet, itulah yang membuat rumah kita, keluarga kita lengkap dan bahagia.Apa bahagia sesimpel itu? Menurut penulis ya sesimpel itu. Karena bahagia itu masalah hati bukan mata, kalau mata tentu kita bisa tertipu dengan wujud benda, tertipu dengan penampakan yang hadir di depan mata kita. Tetapi jika hati, kita tidak akan pernah dapat bersandiwara atau menipu karena hati itu suci dan murni. Jadi kata hati adalah kata yang kita rasakan. Oleh karena jika kebahagiaan belum dapat kita rasakan maka kita dapat menciptakan kebahagiaan kita.