Senin, 14 April 2014

JUARA TRY OUT SD se-DIY 2014

Di penghujung acara Try Out SD se-DIY, Minggu 13 April 2014 kami mengumumkan para Juara Try Out tersebut. Walaupun ada peserta Try Out yang berasal dari Gunung Kidul dan Sleman namun ternyata para Juara berasal dari kabupaten Bantul juga.

TRY OUT SD se-DIY

Alhamdulillah, akhirnya acara Try Out SD se-DIY, tanggal 13 April 2014 dapat berjalan lancar dan sukses. Ada kurang lebih 575 siswa SD di Yogyakarta mengikuti Try Out yang kami adakan. Memang tidak banyak yang berasal dari SD diluar kabupaten Bantul tetapi itu sudah menandakan bahwa informasi dan publikasi kami telah diketahui banyak orang.
Peserta Try Out yang berasal dari luar kabupaten Bantul berasal dari Sleman dan Gunung Kidul. Mungkin mereka mengetahui dari infomasi di surat kabar yang beberapa waktu sebelumnya aku kirimkan. Try Out kali ini merupakan sebuah pengalaman pertama tetapi banyak pelajaran yang kami dapat dari kegiatan Try Out tersebut. Diluar perolehan profit atau keuntungan materi, kami dapat mengajarkan enterprenurship bagi siswa kelas 8E sebab mereka belajar berdagang dalam momen Bazaar yang bertepatan dengan pelaksanaan Try Out. Kemudian kami juga mengajarkan leadership bagi siswa kelas 7E karena mereka kita minta untuk menjadi Petugas atau Pengawas Try Out, walaupun mereka tinggi hampir sama tetapi kita mencoba melatih mental mereka berada di depan orang banyak.
Terakhir kita juga mengajarkan para alumni untuk mau menjadi tukang parkir dengan kompensasi 30% keuntungan untuk sekolah dan 70% keuntungan untuk mereka, para petugas parkir. Acara kita mulai jam 08.00 tetapi kami telah persiapan dari jam 06.30 karena banyak siswa SD yang belum daftar ulang, kemarin baru nitip nama dan SMS. Di samping itu kami juga harus mempersiapkan soal Try Out dan LJK yang baru datang kemaren sore. Anak - anak nampaknya antusias mempersiapkan diri termasuk mereka berpakaian rapi dengan memakai jaket almamater yang belum lam kita pesan. Acara Try Out ini kami bekerja sama dengan Lembaga Bimbingan Belajar Neutron.

Minggu, 13 April 2014

KENDURI MENDIDIK KITA BOROS?

        Kesibukan yang dilakukan tetanggaku sebelah, sungguh luar biasa, untuk melakukan "hajatan", Kenduri, ia harus rela hutang sana sini dan mempesiapkan ini dan itu. Dia tak sempat berpikir dengan apa nanti ia harus melunasi hutang - hutang tadi. Mungkin dalam pikirannya, ia mesti melaksanakan kenduri untuk orang tuanya yang baru saja meninggal dunia. Padahal rentetan adat kenduri yang harus ia laksanakan sudah menanti di kemudian hari seperti; tujuh harinya orang yang meninggal, 40 harinya orang yang meninggal, 100 hari orang yang meninggal dan terakhir 1000 harinya orang yang meninggal. Tradisi kenduri menjadi hajatan yang melelahkan bagi tuan rumah. Begitulah, kenduri sudah menjadi tradisi di banyak masyarakat Indonesia. Dunia boleh semakin maju tetapi adat istiadat semacam itu susah untuk dihilangkan. Apalagi dilihat dari segi ekonomi, tradisi itu benar benar memberatkan bagi orang yang tidak mampu. Belum kalau kita lihat dari segi agama, itu juga tidak ada tuntunan/sunah nabi yang mengajurkan orang untuk melaksanakan kenduri.
      Tetapi kuatnya ikatan tradisi yang melekat membuat kita sebagai generasi muda sukar untuk merubahnya. Itulah realitanya, doa - doa (dzikir) yang dilantunkan selama prosesi kenduri sah - sah saja dilakukan. Permohonan ampun (maaf) yang dilakukan untuk orang yang meninggal dunia dalam kenduri boleh - boleh saja dilakukan. Namun kita harus mengingat batas kemampuan tuan rumah dalam menyiapkan sarana - prasarna. Jangan sampai tuan rumah memaksakan diri memberikan suguhan yang melebihi batas kemampuannya. Itu sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam kenduri orang datang disuguhi minum dan makanan kecil (snack), lalu dzikir sebentar, kemudian makan besar dan penutup doa. Dan ketika tamu pulang, tuan rumah biasanya memberikan bungkusan (kardus/besek;jawa) yang bisa berisi bahan makanan (beras, mie, telur dan lain - lain) atau makanan matang (nasi gurih, sayuran, jajanan, telur, pisang dan lain - lain)
           Sungguh itu perilaku yang sangat berlebihan bagi keluarga yang kurang mampu.  Ironisnya, jika ia menolak melakukan kenduri maka akan ada banyak gunjingan dan omongan yang kurang mengenakkan. Sedangkan ia tidak punya keberanian untuk menolak tradisi tersebut. Namun kenduri akan menjadi hal sepele dan tidak memberatkan secara ekonomi bila yang melaksanakan orang yang mampu. Lalu nilai apa yang bisa kita ambil dari kenduri? Silahturahmi? Karena jika kita mau merenungkan dan memikirkan kita bisa mengambil nilai silahturahmi dari kenduri tanpa "menekan" tuan rumah untuk menyiapkan ini dan itu. Apa nilai dzikir? Jika kita mau, kita bisa dzikir/berdoa dan memohonkan ampun untuk orang yang meninggal dengan mencari bentuk yang lain, yang sesuai dengan agama Islam dan lebih sederhana.
            Nabi bersabda sesungguhnya telah aku tinggalkan kepadamu jika kamu berpegang teguh kepadanya, maka kamu tidak akan tersesat selamanya yaitu Al- qur'an dan As sunnah (HR.Al hakim). Kita sebagai muslim pasti percaya bahwa Rasullullah adalah tauladan yang baik sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 21. Maka mari kita teladani dengan meninggalkan hal - hal yang tidak beliau ajarkan atau lakukan. Ditambahkan lagi dalam hadist riwayat Muslim dari Nabi Muhammad SAW yaitu barang siapa yang membuat kebiasaan baik, maka ia akan mendapat pahala dan akan mendapat pahala dari orang yang melakukan kebaikan itu dan barang siapa yang membuat kebiasaan jelek maka ia mendapat siksa dan juga mendapat siksa dari orang yang melakukan kebiasaan jelek tersebut (HR. Muslim). Bukankah perbuatan itu termasuk perbuatan Bid'ah/ Sekarang tinggal pertanyaan di bawah ini yang perlu dijawab, adat kenduri itu kalau dipertahankan apakah menjadi kebiasaan baik ataukah menjadi kebiasaan buruk? Atau kenduri malah malah mendidik kita boros? Wallahua'lam bish shawwab.

Selasa, 08 April 2014

HASIL TPM DIKPORA 7 DAN 8 APRIL 2014

Pagi tanggal 9 April, aku mencoba buka lapi dan mencoba membuat artikel untuk lomba  serta iseng - iseng buka e-mail. O ..iya aku baru ingat bahwa saat ini adalah pengumuman Hasil TPM dari Dikspora yang dikirimkan ke alamat e-mailku. Tes Pendalaman Materi (TPM) yang dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 April 2014. Setelah aku download aku amati ternyata SMP 2 Bambanglipuro masih menduduki peringkat 10 besar, belum beranjak ke peringkat di atas. Kenapa? akupun tidak tau tetapi yang jelas untuk bahasa Inggris sendiri baru mendapat nilai 6.06. Waduh...ini harus diusahakan minimal 7.00 wong KKMnya saja 7.00. Alangkah senangnya jika semua siswa nilanya di atas 7. Bagaimana dengan SMP anda? Untuk mengetahui posisi SMP anda silahkan download file ini tetapi ini hany khusus bagi SMP di Bantul ya?
5. Analisis IPA
Di samping hasil TPM, saya juga memberikan analisis daya serap dan kriteria soal yang dikerjakan siswa. Apakah soal tersebut termasuk sulit, sedang atau mudah. Untuk lengkapnya download aja semua. OK?