Rabu, 04 Juni 2014

TERJEBAK DALAM RASA DAN LOGIKA

Jangan kau campuradukkan perasaanku dan logikamu
karena perasaanku kepadamu tidak akan merubah logikamu untuk menerimaku...
ketika perasaan dilogika maka aku tidak mungkin bersamamu
walaupun perasaanmu sama terhadapku...
lalu haruskah pakai logika kita?

   Itulah sekelumit penggalan puisi (?) yang ku tulis dalam update statusku, menurutku itu puisi karena ada keindahan dan makna walau aku tak perlu riset atau observasi ke obyek untuk membuat puisi tersebut. Tapi menurutku itu puisi sebab indah dan yang terpenting mewakili perasaanku (waktu itu). Tidak bermaksud apa - apa atau membuka diri dan pamer tentang perasaan...O..tentu bukan, aku hanya manusia yang mempunyai kelemahan untuk berbagi rasa, logika dan mungkin cerita. Yang mana cerita tersebut tentunya dapat diambil i'tibar (pelajaran) darinya. Bukankah kita tidak perlu mengalami semua peristiwa untuk mengetahui bahwa itu baik atau buruk. Cukup kita tau, mendengar, melihat dan memperhatikan orang lain.
    Dengan cara tersebut maka hidup kita akan lebih terkendali dan tidak tersia - siakan oleh waktu yang kita gunakan untuk mengalami semua peristiwa. Jadi untuk semua pembaca jika hati anda terjerat dan terjebak dalam rasa dan logika maka pikirkanlah semua dengan hati - hati dan penuh pertimbangan sehingga tidak akan timbul penyelasaan di akhirnya. Perasaan sering 'menjerumuskan' karena dia tidak memikirkan tentang akibat yang mungkin ditimbulkan jika hanya menuruti perasaan. Logika mungkin akan menyakitkan hati dan perasaan tetapi cobalah..cobalah untuk terus berusaha agar tidak terjerumus dalam perasaan. Logika lebih nyaman dan aman, Jangan biarkan perasaan mengembara dan mencari mangsa sebab kesalahan dan masalah akan mengikuti perasaan yang diberikan kepada orang yang salah atau orang/tempat yang tidak tepat (wrong place and wrong man). Pilihlah the right man in the right place. Semoga.

Sabtu, 31 Mei 2014

SERAPAN KATA ARAB (dalam DIKLAT KETRAMPILAN BAHASA DAN SASTRA)

    Hari kedua, Sabtu 31 Mei 2014, jam 13.45 wib,  session kedua membahas penggunaan bahasa Indonesia yang ternyata bahasa Indonesia memperoleh banyak serapan bahasa dari banyak bahasa. Contoh bahasa baru Arab yaitu serapan dari bahasa Arab, maka bunyi q menjadi k seperti taqwa menjadi takwa, istiqamah menjadi istikamah dan aqal menjadi akal. Sedangkan untuk bunyi t berubah menjadi h, contohnya adalah amanat menjadi amanah/amanat, barakat menjadi berkah/berkat tetapi untuk nama jenis tetap menggunakan kata serapan dari bahasa Arab seperti Al-Qur'an.
     Bunyi O ditulis A seperti dalam kalimat solat ditulis salat, kata musola ditulis musala, kata rido ditulis rida dan bacaan goib ditulis gaib. Namun tidak hanya tulisan tetapi ucapan juga disesuaikan seperti kata science (bahasa Inggris) ditulis menjadi sains.  Kemudian bunyi kh menjadi kh atau k seperti kata akhir menjadi akhir/ahir/akir, kata akhlak menjadi akhlak/aklak, khalik menjadi khalik/kalik dan khawatir menjadi khawatir/kawatir. Untuk bunyi kh menjadi h yaitu khalal menjadi halal dan khukum menjadi hukum serta bunyi f menjadi p atau f seperti faham menjadi paham, fikir menjadi pikir, kata nafsu menjadi napsu, fikih tetap menjadi fikih dan fakir tetap fakir.
      Bunyi sh menjadi s seperti shobar menjadi sabar dan kata sholat menjadi salat. Sedang bunyi dh menjadi d seperti hadhir/hadlir menjadi hadir, kata ridho/ridha menjadi rida dan wudhu/wudlu menjai wudu.

Jumat, 30 Mei 2014

DIKLAT KETRAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA (2)

Sabtu, 31 Mei 2014 hari kedua diklat, aku mendapat kelas B yaitu di ruang Wanagama yang berisi 3 pria dan banyak wanita. Kira - kira jam 8 acara dimulai dengan mengisi kuesioner tentang pengenalan materi yang berisi 40 pertanyaan pilihan ganda. Setelah selesai kira - kira jam 09.00 wib, dilanjutkan dengan pemberian materi tentang Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) . Tujuan Pembinaan Bahasa Indonesia ini adalah menumbuhkembangan dan membina sikap bahasa yang positif, meningkatkan kegairahan penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan meningkatkan mutu dan disiplin. Untuk selanjutkan ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan terutama penggunaan kata - kata baku
Contoh kata baku :
Jadwal (bukan Jadual)
Februari (bukan Pebruari)
November (bukan Nopember)
Izin (bukan ijin)
Terampil (bukan trampil)
Kuitansi (bukan kwitansi)
Kualitas(bukan kwalitas)
Praktek (bukan praktik)
Apotek (bukan apotik)
Aktivitas (bukan aktifitas)
Legalisasi (serapan dari legalisation)

DIKLAT PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA (1)

   Jum'at, 30 Mei 2014 aku mengikuti Diklat Pembinaan Ketrampilan Berbahasa dan Sastra yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Sebagai guru non-bahasa Indonesia aku diberi kesempatan untuk memperdalam ketrampilan berbahasa seperti EYD, Cerpen, Karya Tulis Ilmiah dan lain - lain. Diklat dilaksanakan di University Club Hotel, Universitas Gajah Mada,
Jalan Pancasila ya..tepatnya disebelah utara bundaran kampus UGM. Check in jam 15.00 wib tetapi aku merasa tidak perlulah tepat - tepat amat toh acara pembukaan dimulai jam 19.00 wib. Ternyata pesertanya tidak hanay guru non-bahasa Indonesia tetapi ada 35 orang, kalau ga salah yaitu guru bahasa Indonesia SMP di seluruh DIY dan hanya guru non-bahasa Indonesia yang berasal dari satu kabupaten yaitu kabupaten Bantul,
    Kira-kira jam 16.00 wib aku sampai di hotel UC dan segera check in, ternyata sudah banyak yang datang. Walau kata panitia masih ada kekurangan perserta sebanyak 9 orang.
Waktu itu aku juga diminta untuk mencarikan kekurangan guru non-bahasa Indonesia yang berasal dari kabupaten Bantul. Aku sudah menghubungi teman guruku tetapi ternyata hanya dapat 2 orang padahal aku sudah minta tolong kepada ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) bahasa Inggris untuk membantuku, termasuk aku minta tolong kepada pak Agus, pengawas SMP Kabupaten Bantul untuk menyebarkan kabar baik ini. Tetapi sampai hari H ya itu cuma dapat 2 orang guru, mungkin karena informasinya yang mendadak plus harus menginap juga. Jadi banyak yang harus dipertimbangkan.