Sabtu, 16 Agustus 2014

KHATAMAN AL-QURAN

     Mungkin ini agak beda dengan sekolah negeri kebanyakan, kenapa? Sebab kami berani mengadakanWISUDA KHATAMAN (14 Februari 2014) yang notabene sekolah kami adalah sekolah negeri yang jarang sekali mendalaman agama, khususnya agama Islam demikian bagus. Hanya menurut kami, kalo tidak dibiasakan anak untuk memahami kitab sucinya maka bagaimana anak akan paham tentang agama maupun kita sucinya. Kegiatan khataman Al-qur'an merupakan puncak dari kegiatan tadarus Al-qur'an yang dilaksanakan setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai. Tetapi memang tidak setiap hari karena pada hari Senin tidak melaksanakan tadarus Al-qur'an karena anak - anak diwajibkan mengikuti upacara hari Senin.
Jadi biar tidak makan waktu yang banyak maka tadarus hari Senin ditiadakan biar banyak memakan waktu kegiatan belajar mengajar (KBM). Toh hari - hari yang laen masih banyak. Semoga dengan wisuda Khataman anak - anak terutama adik -adik kelas yang sudah khataman kemaren menjadi semangat dan rajin untuk tadarus di pagi hari. Dan semoga Alloh menerima amal ibadah kita yaitu tadarus Al-qur'an dan menjadikan insan yang amanah, sholeh atau sholekhah dan terhidar dari api neraka.

KLINIK SAINS TAHUN 2014

Hari Kamis, 14 Agustus 2014, anak - anak siswa SMPN 2 Bambanglipuro mengikuti Klinik Sains yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY. Dalam klinik sains tersebut, yang semuanya adalah peserta Karya Ilmiah Remaja SMP di Yogyakarta, menutup acara dengan mengadakan pameran poster KIR di gedung olah raga Amongrogo. Alhamdulilah SMP penulis ada 10 anak yang lolos seleksi dan mengadakan pameran. Karena ini baru pertama kali maka anak - anak mengajak teman - teman mereka untuk menemani selama pameran. Tugas mereka adalah membuat poster yang berisi tentang penelitian mereka (dari Bab 1, 2, 3, dan 4, 5 kalo sudah selesai) sampai Daftar Pustaka serta disertai foto - foto sebagai data pendukung, di samping itu mereka harus manjaga stand/booth mereka dari jam 08.00 - 15.00 WIB dan terakhir kalo mereka mau mereka bisa tampil di panggung dan melakukan presentasi dengan diberikan tanya jawab oleh Sagasitas.

LOMBA LOGO BTKP

        Beberapa bulan yang lalu (15 April 2014) aku mengikuti Lomba Logo BTKP (Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan) DIY. Walaupun aku buta tentang cara membuat logo tetapi hal itu tidak melemahkan hasratku untuk mengikuti lomba. Oleh karena itu aku berusaha untuk belajar tentang Logo dengan searching internet dan membaca makna/simbol - simbol yang ada pada Logo instansi - instansi. Dan hasilnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Perlu pembaca ketahui bahwa yang membuat dengan komputer bukan saya, saya hanya menggambar pada selembar kertas disainnya selebihnya kuserahkan pada percetakan yang ahli membuat disain.
Arti danketerangan logo tersebut adalah: 
1. Buku warna biru : semua produk dan usaha BTKP berlandaskan ilmu  pengetahuan yang kuat dan dilakukan dengan profesional
           2.Tugu Hijau, kuning dan merah : simbol kota Yogyakarta yang berhati nyaman dan tenang tetapi dinamis serta menarik
             3.Corak batik Semen Romo Sawat Gurdo Cantel melambangkan ciri khas Yogyakarta dan siapapun yang menggunakan akan mendapatkan keberkahan dari Tuhan
 4.Api kuning keemasan : BTKP aktif, penuh dengan enerjik dalam setiap langkah usahanya dan dinamis mengikuti perkembangan jaman
5. Pemancar/Sinyal berwarna abu – abu dan merah : dalam kesederhanaan penampilan, BTKP memberikan manfaat dan tayangan yang berkualitas serta dinamis.
Jadi berlandaskan pengetahuan (Buku), BTKP menyebarkan informasi/program yang dijiwai karakter dan budaya Yogya (Tugu) secara dinamis dan profesional (Api emas). Tetapi memang belum jadi rejekiku, karyaku tidak masuk nominasi, jangankan lima besar sepuluh besarpun tidak masuk. Mungkin lain kali tetapi namanya juga iseng - iseng berhadiah.


Minggu, 27 Juli 2014

MENGUBAH PARADIGMA DI IDUL FITRI

   Sangat menjengkelkan ketika melihat banyak orang - orang berbondong - bondong pergi ke pasar, mall, supermarket dan tempat - tempat belanja. Kenapa? Ya karena mereka sangat sibuk untuk memenuhi keinginan memeriahkan Idul Fitri 1435 Hijriah. Padahal tanpa itu juga ga masalah. Apakah kalo kita tidak beli apa - apa (makanan, baju baru dan semua yang baru) terus lebaran ga jadi? Apa terus kiamat gitu? Enggah juga kan? Bukannya saya ini sok lho, tetapi menurutku sih perlu kita mengubah paradigma bahwa di hari lebaran semua harus baru. Cobalah kita gunakan baju yang masih bagus, baju yang masih pantas dipakai untuk sholat Ied dan berkunjung ke famili. Tidak perlulah mengeluarkan uang hanya untuk show off pada semua orang. Bukankah itu tindakan yang kurang bijak? Tetapi bagaimanapun itu mungkin berlaku bagi kita para orang dewasa, untuk anak - anak ya...pastilah masih penting. Kasihan kalau bajunya ga baru..sudah ikut puasa dan berjuang selam sebulan kok tidak dihargai. Apalagi kalau mereka teman sebaya yang rata - rata memakai baju baru..wow..bisa down dan nangis dech.
   Aku dan istri juga tidak terlalu memikirkan tentang baju baru, cat rumah baru, atau apalah yang baru. Bagi kami sudahlah biar anak - anak saja yang memakai baju baru kalau orang tua pakai yang sudah ada toh..tidak akan mengubah apa - apa to? Walaupun kalau mau beli ada sich uangnya tetapi ya itu tadi belum terlalu penting apalagi kalau bajunya yang blink - blink, mau dipakai dimana baju itu setelah lebaran? Apa masih pantas dipakai untuk jalan - jalan? Ya..mungkin masih pantas bagi yang tidak punya malu. Wong baju kebesaran kok cuma dipakai jalan - jalan, ah..ga matching.