Jumat, 10 Oktober 2014

DOA YANG TERTUNDA DIIJABAH

     Pernah engga anda merasa berdoa terus tetapi tidak pernah diijabah atau dikabulkan? Padahal anda telah setiap hari, setiap habis sholat memenjatkan doa tersebut. Dengan kata lain lima kali sehari anda berdoa tentang keinginan anda? Setelah berdoa berhari – hari, berminggu – minggu, berbulan – bulan dan bertahun – tahun tetap saja, tidak membawa hasil. Maka anda bertanya dan merasa ada apa ini? Kemudian anda merasa bahwa keinginan anda itu mustahil dikabulkan, dengan prasangka anda sendiri dan pemakluman yang anda ciptakan sendiri. Bahkan kita merasa bahwa doa itu tidak akan terkabulkan dengan alasan – alasan permisif bahwa kita tidak pantas menerima keinginan tersebut. Bahwa kita tidak mungkin menjadi sesuatu yang kita munajatkan. Karena kita merasa apalah kita dan keinginan kita terlalu besar atau mungkin terlalu tinggi sehingga kita sendiri tidak yakin akan dikabulkan.
    Tetapi itulah Alloh, Sang Maha Kuasa, DIA dapat membolak – balikan keadaan, dapat mewujudkan apapun yang kita rasa tidak mungkin, dapat mengabulkan doa yang telah lama kita panjatkan tetapi tidak segera dikabulkan. Mungkin kita sudah lupa dengan doa kita, mungkin kita telah bosan dengan doa kita karena memang sudah lama kita panjatkan tetapi tidak ada hasil, tidak ada tanda – tanda akan dikabulkan. Tidak secuilpun.
   Sama dengan apa yang aku rasakan, setelah hampir tiga tahun lebih aku pinta sekarang baru dikabulkan. Aneh..fantastik...luar biasa dan Maha Tau dan Benar Alloh. Sudah lama aku tidak memanjatkan doa itu lagi, karena aku merasa itu tidak mungkin dikabulkan. Bayangkan saja sejak tanggal 14 April 2011 aku mengikuti diklat TIM PENILAI ANGKA KREDIT (TIM PAK) di Hotel Garuda Yogyakarta, dan saat itu aku selalu rajin memanjatkan doa supaya aku menjadi salah satu yang lolos sebagai TIM PAK tingkat Nasional. Sebulan, setahun dua tahun aku masih rajin berdoa dan..di tahun ketiga aku sudah bosan berdoa, untuk apa lagi? Sudah dua tahun lebih,,ah,,ga mungkinlah..aku kan masih golongan IIIb padahal nanti aku harus menilai guru - guru yang berpangkat IIIb, IIIc, IIId atau mungkin lebih. Kan ga mungkin yang menilai dan dinilai kok pangkatnya lebih tinggi yang dinilai. Sehingga ga mungkinlah aku lolos seleksi tersebut. Tetapi..ternyata para pembaca, Tuhan Maha Tahu...Maha Kuasa sehingga apa yang tidak mungkin bagi kita tidak berlaku bagi Alloh. Hari ini Jum'at, hari yang baik, tanggal 10 Oktober 2014 aku mendapat surat untuk mengikuti diklat Tim PAK di pulau Bali selama 6 hari (28 Oktober 2014 - 2 November 2014).
    Aku tertegun, tidak terbayangkan bahwa Alloh akan mengabulkan disaat aku sudah bisa melupakan, dan menerima bahwa aku tidak akan lolos sebagai Tim PAK Nasional. Alloh telah membuatku menangis (lagi) malam itu, dalam sujudku aku menangis sendirian, menilai diri ini kecil..bodoh dan berpikiran negatif. Padahal seperti janji Alloh : AKU itu seperti prasangka umatKU. Ya..Alloh maafkan hambamu ini yang sedikit meragukan Engkau akan mengabulkan. Ah..betapa bodohnya aku. Aku menangis bahagia juga aku menangis menyesali diri mengapa doaku terhenti akhir - akhir ini. Aku malu padaMU ya..Alloh. Sekarang aku harus merubah diri tidak perlu ragu dengan doa kita, kita hanya diwajibkan terus berdoa dan huznudhon terhadap keputusan Alloh. Semoga diklat besok membawa manfaat yang banyak bagiku dan orang - orang yang membutuhkan. Amin

Kamis, 09 Oktober 2014

PENGUMUMAN LPIR TAHUN 2014 (2)

    Hari kedua, Kamis 9 Oktober 2014 aku akhirnya mendapat sebuah kost, karena untuk menginap di Hotel Santika komplek BSD City Tangerang Selatan jelas aku tak mampu. Yang jelas uang yang diberikan tidak cukup untuk menginap di hotel tersebut. Setelah mandi pagi dan makan aku bersiap - siap untuk berjalan bersama dengan 2 teman pak Samijo (SMPN 2 Wonosari) dan pak Setyo ( SMPN 1 Maesan, Bondowoso).
Menyeberangi Sungai
    Kali ini kita berjalan melalui jalan umum, bukan jalan yang ekstrem. Emang ada jalan yang ekstrem? Ada, bayangkan saja kami harus melalui jembatan bambu yang rawan untuk longsor dan jatuh. Sebelum sampai jembatanpun kami harus menuruni jalan terjal yang harus super hati - hati. Sebab ada kemungkinan terpeleset. Dan terakhir kami harus menaiki anak tangga kayu menuju ke perkampungan penduduk. Benar - benar pengalaman yang fantastik.
   Pagi itu kami (Pak Setyo, Bu Yuni dan Bu Dwi Martati) bersama - sama menuju ke hotel Santika. Sampai di hotel kami melihat 3 bis wisata yang mau mengangkat anak - anak menuju tempat pembukaan acara. Kamipun bergegas supaya dapat naik bis dan ikut acara anak - anak wkwkz. Sampai di atas bis, wow..ternyata sudah banyak penumpang jadi mau tak mau kamipun berdiri. Pembukaan LPIR ternyata diadakan di Puspitek dan dimulai agak molor sich. Acara pembukaan diisi dengan biasalah..lomba pidato para pejabat pemerintah dan diselingi dengan tarian - tarian khas Banten. Setelah selesai dilanjutkan dengan workshop bagi para guru tetapi bagi siswa diajak keliling di sekitar Puspitek, Tangerang Selatan, Banten. Jam 16.00 WIB acara pembukaan dan workshop selesai dilaksanakan di gedung Puspitek dengan dihadiri para juri dan panitia LPIR 2014.
Kembali pulang dari Hotel menuju Kost - kostan
Kemudian kami kembali ke hotel Santika untuk beristirahat karena sorenya kami berencana melakukan latihan presentasi bagi anak - anak finalis LPIR yang berasal dari Yogyakarta. Pada tahun ini, Yogya cukup beruntung karena ada 7 peserta yang lolos tingkat nasional. Dibandingkan tahun lalu, Yogyakarta hanya lolos 3 karya itupun hanya 2 karya dari kotamadya Yogyakarta (SMPN 8 Yogyakarta) dan 1 karya dari kabupaten Bantul (SMPN 2 Bambanglipuro). Hal ini sudah pernah saya ceritakan pada postingan beberapa waktu yang lalu. Tepatnya setelah hasil lomba LPIR diumumkan. Tetapi saat ini lebih meriah karena banyak peserta (7 orang) yang dapat mewakili DIY dalam lomba yang bergensi, tingkat nasional ini. Semoga saja ini berakhir dengan manis sebab mengingat perjuangan untuk sampai di sini penuh perjuangan dan tantangan yang cukup berat.

Rabu, 08 Oktober 2014

PENGUMUMAN LPIR TAHUN 2014

Pagi ini Rabu, 8 Oktober 2014 aku mengendarai motorku dengan sedikit kencang karena mengejar pesawat Garuda pagi hari jam 06.00 WIB. Aku menaiki pesawat Garuda GA 0201 tujuan Banten. Sebenarnya masih dingin sih untuk berangkat dari rumah jam 03.30 WIB, dari Bantul menuju bandara Adi Sucipto. Tetapi dengan semangat 14 aku menaiki motorku dengan membawa 1 koper dan 1 tas punggung, tentu saja aku tidak membawa banyak baju...karena takut tas ga muat. Dengan melewati jalan yang sepi bahkan lampu merahpun tidak kutunggu sampai hijau karena memang untuk apa aku tunggu. Toh ga ada yang lewat. Pas jam 4 lebih 20 menit tibalah aku di bandara Adi Sucipto Yogyakarta, aku mencari - cari penitipan sepeda motor, tetapi penitipan sepeda motor langgananku belum buka dan dipintu gerbang tertulis buka jam 4.30 WIB. 
Oleh karena itu aku mencari tempat parkir yang lain. Dan alhamdulillah aku mendapatkan tempat motor, sebenarnya banyak tempat penitipan motor tetapi kebanyakan tidak bersedia menerima penitipan motor yang menginap. Padahal aku harus menginap 7 hari lagi. Yang ini juga belum buka tetapi kuberanikan diri memencet bel yang ada di pinta masuk. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya pemilik datang membukakan pintu dengan raut muka yang tidak enak, ya mungkin masih ngantuk wkwkwkz. Makanya kalo usaha yang serius, konsumen adalah raja ha..ha
         Dengan wajah inosens aku meminta maaf karena telah mengganggu tidur nyenyaknya. Dia hanya diam saja dan aku sih cuek saja. Salah sendiri bikin usaha penitipan motor, coba usaha penitipan cewek pasti sepi. Itulah ceritaku mendampingi siswi dalam kegiatan Lomba Penelitian Ilmiah Remaja tahun 2014, yang alhamdulillah ada yang lolos tingkat nasional satu orang atas nama Meilia Kusumaastuti dengan judul karya "Angkringan wifi sebagai upaya meningkatkan pendapatan penjual dan pengetahuan pembeli di dusun Selo, Bantul".
       Hari pertama tiba di Hotel Santika, kami harus mencari kamar dan registrasi untuk anak - anak tetapi sampai sore mereka belum mendapat kamar sama sekali. Baru jam 17.00 WIB mereka mendapat kamar dan aku segera mencari kamar di luar hotel. Malam itu Melia Kusumastuti mendapat nomor urut 9 untuk presentasi pada hari Jum'at 10 Oktober 2014. Demikian kisahku hari pertama pendampingan LPIR.

Rabu, 27 Agustus 2014

CAMRY, COME IN LAH

Bagiku mobil sedan adalah sebuah kebanggaan dan prestige tersendiri, disamping rasa nyaman saat mengendarainya. Kok tau? Ya aku tau, karena aku telah mempunyai sebuah mobil sedan di rumah. Sayangnya, aku belum memiliki jenis sedan Camry yang ini ni. Menurut informasi yang aku dapatkan Camry adalah product sedan premium Toyota yang ditujukan untuk customer kelas menengah serta atas. Oleh karena mobil Camry diperuntukkan bagi customer menengah ke atas maka sampai detik ini aku belum memilikinya, taulah dari segi dana belum memungkinkan. Tetapi sebenarnya bisa kok memiliki mobil Camry tetapi dengan cara dikredit he..he (Sssst..)
       Hebatnya lagi, menurut informasi, sekarang ini Toyota All New Camry datang dengan beragam feature kemewahan, yang dibalut teknologi terbaru. "Jantung picu"nya saja disokong mesin 2-AR berkapasitas 2. 5-liter, dengan performa yang tambah baik dan efektif. Tak ketinggalan juga Toyota menyematkan tekhnologi Hybrid Synergy Drive ramah lingkungan serta irit bahan bakar. Ramah lingkungan? Wow..luar biasa, kita bisa terbebas dari dosa karena menganiaya lingkungan dengan asap, suara dan efek dari mobil kita. Kita lebih empati terhadap alam semesta yang sudah mulai merana. Satu lagi yang perlu dicatat dari kehebatan Toyota Camry yaitu irit bahan bakar. Bukankah sekarang ini pemerintah baru menggalakkan penghematan Bahan Bakar Minya (BBM)? Di mana - mana orang antri untuk membeli bensin, kalo beli pertamax katanya mahal. Nah...mobil Camry inilah yang cocok dan sesuai dengan program pemerintah, pas juga diongkos. 
    Apalagi aku mempunyai istri yang bukan satu kota denganku (beda provinsi) sehingga pastilah setiap tahun mudik bersama anak - anak. Malah terkadang pulang satu tahun 2 kali yaitu saat liburan sekolah dan saat lebaran Idul Fitri. Jadi perlulah mobil yang nyaman dan irit bensin sebab perjalanan jauh serta jalan yang naik turun, bergelombang. So? Okelah kalau begitu Toyota Camry cocok di dalam hati (nyaman) dan cocok di dalam dompet. Camry..Come in lah. Masuklah dalam program pemerintah dan masuklah dalam hatiku.