Kamis, 16 Oktober 2014

THE INTERNATIONAL SEMINAR

   Hari Kami dan Jum'at tanggal 16 - 17 Oktober 2014, aku mengikuti seminar internasional yang menampilkan beberapa presenter baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hampir semua naskah membicarakan tentang pembelajaran jarak jauh yang menggunakan perangkat teknologi. Ya memang judul seminarnya juga tentang itu " Emerging Current and Future Potential Technology for Distance Education". Yah lumayanlah dapat ilmu yang banyak dalam menggunakan alat atau aplikasi karena diberikan informasi tentang pembelajaran menggunakan blog (walaupun ini agak meragukan bisa digunakan secara efektif dan efisien) sebab blog gitu loch terlalu terbuka untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga semua orang bisa kasih komment dan orang juga akan tau komen guru terhadap tugas anak) terlalu memalukan untuk diketahui orang banyak jika nilainya jelek), Google Drive, Google+ dan Edmodo

Sabtu, 11 Oktober 2014

PENGUMUMAN LPIR 2014 (3)

   Malam Minggu, 11 Oktober 2014 atau Sabtu sore sebenarnya tidak ada kegiatan kecuali mengembalikan kondisi tubuh yang sebelumnya digunakan untuk berpikir, berjalan, melompat dan berlari. Aku menyempatkan diri untuk melakukan relaxsasi dengan cara pijat tradisional atau spa bahasa kerennya. Kaki - kaki yang kencang - kencang, pegal - pegal dan keras perlu dipijat dan dikerik. Untung ada ibu - ibu yang berprofesi sebagai tukang pijat, sehingga aku bisa sedikit lega dan terobati. Setelah perjalanan beberapa hari hilir mudik dari kost ke hotel Santika dimana kegiatan Lomba LPIR diadakan. Baik menggunakan jalan yang terjal atau yang berliku semua memerlukan ekstra kerja keras dan fokus sehingga tidak akan jatuh atau pingsan..ah..kalo pingsan engga ndink.
    Acara hari Sabtu ya datang sebentar ke hotel untuk memberi semangat pada siswa yang belum maju presentasi. Ya..sebenarnya ga penting - penting amat..wong mereka juga tidak mendukung dan memberi semangat ketika Meilia mau tampil. Terus untuk apa aku melakukan hal yang berbeda. Tetapi enggalah...aku orang yang berbeda tentu dapat melakukan perbedaan.Setelah anak tersebut presentasi, aku dan teman - teman memutuskan kembali ke kost untuk istirahat. Nah dalam istirahat itulah aku memutuskan untuk pijat..biar otot agak kendor - kendor.Setelah itu? Ya..setelah itu kembali ke kegiatan seperti biasa yaitu mencucu baju yang kotor. wkwkz

Jumat, 10 Oktober 2014

DOA YANG TERTUNDA DIIJABAH

     Pernah engga anda merasa berdoa terus tetapi tidak pernah diijabah atau dikabulkan? Padahal anda telah setiap hari, setiap habis sholat memenjatkan doa tersebut. Dengan kata lain lima kali sehari anda berdoa tentang keinginan anda? Setelah berdoa berhari – hari, berminggu – minggu, berbulan – bulan dan bertahun – tahun tetap saja, tidak membawa hasil. Maka anda bertanya dan merasa ada apa ini? Kemudian anda merasa bahwa keinginan anda itu mustahil dikabulkan, dengan prasangka anda sendiri dan pemakluman yang anda ciptakan sendiri. Bahkan kita merasa bahwa doa itu tidak akan terkabulkan dengan alasan – alasan permisif bahwa kita tidak pantas menerima keinginan tersebut. Bahwa kita tidak mungkin menjadi sesuatu yang kita munajatkan. Karena kita merasa apalah kita dan keinginan kita terlalu besar atau mungkin terlalu tinggi sehingga kita sendiri tidak yakin akan dikabulkan.
    Tetapi itulah Alloh, Sang Maha Kuasa, DIA dapat membolak – balikan keadaan, dapat mewujudkan apapun yang kita rasa tidak mungkin, dapat mengabulkan doa yang telah lama kita panjatkan tetapi tidak segera dikabulkan. Mungkin kita sudah lupa dengan doa kita, mungkin kita telah bosan dengan doa kita karena memang sudah lama kita panjatkan tetapi tidak ada hasil, tidak ada tanda – tanda akan dikabulkan. Tidak secuilpun.
   Sama dengan apa yang aku rasakan, setelah hampir tiga tahun lebih aku pinta sekarang baru dikabulkan. Aneh..fantastik...luar biasa dan Maha Tau dan Benar Alloh. Sudah lama aku tidak memanjatkan doa itu lagi, karena aku merasa itu tidak mungkin dikabulkan. Bayangkan saja sejak tanggal 14 April 2011 aku mengikuti diklat TIM PENILAI ANGKA KREDIT (TIM PAK) di Hotel Garuda Yogyakarta, dan saat itu aku selalu rajin memanjatkan doa supaya aku menjadi salah satu yang lolos sebagai TIM PAK tingkat Nasional. Sebulan, setahun dua tahun aku masih rajin berdoa dan..di tahun ketiga aku sudah bosan berdoa, untuk apa lagi? Sudah dua tahun lebih,,ah,,ga mungkinlah..aku kan masih golongan IIIb padahal nanti aku harus menilai guru - guru yang berpangkat IIIb, IIIc, IIId atau mungkin lebih. Kan ga mungkin yang menilai dan dinilai kok pangkatnya lebih tinggi yang dinilai. Sehingga ga mungkinlah aku lolos seleksi tersebut. Tetapi..ternyata para pembaca, Tuhan Maha Tahu...Maha Kuasa sehingga apa yang tidak mungkin bagi kita tidak berlaku bagi Alloh. Hari ini Jum'at, hari yang baik, tanggal 10 Oktober 2014 aku mendapat surat untuk mengikuti diklat Tim PAK di pulau Bali selama 6 hari (28 Oktober 2014 - 2 November 2014).
    Aku tertegun, tidak terbayangkan bahwa Alloh akan mengabulkan disaat aku sudah bisa melupakan, dan menerima bahwa aku tidak akan lolos sebagai Tim PAK Nasional. Alloh telah membuatku menangis (lagi) malam itu, dalam sujudku aku menangis sendirian, menilai diri ini kecil..bodoh dan berpikiran negatif. Padahal seperti janji Alloh : AKU itu seperti prasangka umatKU. Ya..Alloh maafkan hambamu ini yang sedikit meragukan Engkau akan mengabulkan. Ah..betapa bodohnya aku. Aku menangis bahagia juga aku menangis menyesali diri mengapa doaku terhenti akhir - akhir ini. Aku malu padaMU ya..Alloh. Sekarang aku harus merubah diri tidak perlu ragu dengan doa kita, kita hanya diwajibkan terus berdoa dan huznudhon terhadap keputusan Alloh. Semoga diklat besok membawa manfaat yang banyak bagiku dan orang - orang yang membutuhkan. Amin

Kamis, 09 Oktober 2014

PENGUMUMAN LPIR TAHUN 2014 (2)

    Hari kedua, Kamis 9 Oktober 2014 aku akhirnya mendapat sebuah kost, karena untuk menginap di Hotel Santika komplek BSD City Tangerang Selatan jelas aku tak mampu. Yang jelas uang yang diberikan tidak cukup untuk menginap di hotel tersebut. Setelah mandi pagi dan makan aku bersiap - siap untuk berjalan bersama dengan 2 teman pak Samijo (SMPN 2 Wonosari) dan pak Setyo ( SMPN 1 Maesan, Bondowoso).
Menyeberangi Sungai
    Kali ini kita berjalan melalui jalan umum, bukan jalan yang ekstrem. Emang ada jalan yang ekstrem? Ada, bayangkan saja kami harus melalui jembatan bambu yang rawan untuk longsor dan jatuh. Sebelum sampai jembatanpun kami harus menuruni jalan terjal yang harus super hati - hati. Sebab ada kemungkinan terpeleset. Dan terakhir kami harus menaiki anak tangga kayu menuju ke perkampungan penduduk. Benar - benar pengalaman yang fantastik.
   Pagi itu kami (Pak Setyo, Bu Yuni dan Bu Dwi Martati) bersama - sama menuju ke hotel Santika. Sampai di hotel kami melihat 3 bis wisata yang mau mengangkat anak - anak menuju tempat pembukaan acara. Kamipun bergegas supaya dapat naik bis dan ikut acara anak - anak wkwkz. Sampai di atas bis, wow..ternyata sudah banyak penumpang jadi mau tak mau kamipun berdiri. Pembukaan LPIR ternyata diadakan di Puspitek dan dimulai agak molor sich. Acara pembukaan diisi dengan biasalah..lomba pidato para pejabat pemerintah dan diselingi dengan tarian - tarian khas Banten. Setelah selesai dilanjutkan dengan workshop bagi para guru tetapi bagi siswa diajak keliling di sekitar Puspitek, Tangerang Selatan, Banten. Jam 16.00 WIB acara pembukaan dan workshop selesai dilaksanakan di gedung Puspitek dengan dihadiri para juri dan panitia LPIR 2014.
Kembali pulang dari Hotel menuju Kost - kostan
Kemudian kami kembali ke hotel Santika untuk beristirahat karena sorenya kami berencana melakukan latihan presentasi bagi anak - anak finalis LPIR yang berasal dari Yogyakarta. Pada tahun ini, Yogya cukup beruntung karena ada 7 peserta yang lolos tingkat nasional. Dibandingkan tahun lalu, Yogyakarta hanya lolos 3 karya itupun hanya 2 karya dari kotamadya Yogyakarta (SMPN 8 Yogyakarta) dan 1 karya dari kabupaten Bantul (SMPN 2 Bambanglipuro). Hal ini sudah pernah saya ceritakan pada postingan beberapa waktu yang lalu. Tepatnya setelah hasil lomba LPIR diumumkan. Tetapi saat ini lebih meriah karena banyak peserta (7 orang) yang dapat mewakili DIY dalam lomba yang bergensi, tingkat nasional ini. Semoga saja ini berakhir dengan manis sebab mengingat perjuangan untuk sampai di sini penuh perjuangan dan tantangan yang cukup berat.