Minggu, 08 Februari 2015

HIKMAH GERAKAN SHOLAT

       Ada banyak manfaat atau hikmah dalam kegiatan kita melaksanakan sholat jika menyadari akan hal itu. Sehingga kegiatan sholat tidak sebatas ritual keagamaan yang diperuntukan sebagai tindakan kita karena rasa taqwa kita. Ternyata bukan hanya sholat yang punya hikmah, aktifitas wudhlu yaitu kegiatan yang kita lakukan sebalum menunaikan ibadah sholat. Tetapi tentu saja hikmah itu akan kita petik atau kita dapatkan jika kita lakukan sesaui tuntunan wudhlu yang baik dan benar. Bayangkan saja berapa kali kita sholat dalam sehari, yah minimal 5 kali sehari. Wudhlu kita lakukan dengan urutan yang benar dan dari situlah manfaat dan hikmah yang bisa kita peroleh. Hikmah berwudhlu adalah terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir dan lubang hidung jika kita melakukan dengan benar dan sesuai aturan. Kegiatan menggosok tangan, muka, kepala, kaki, lubang hidung dan lain - lain merupakan upaya kita membersihkan diri dari kotor, najis dan juga membuka pori - pori atau minimal membuat segar kulit kita. Bayangkan lagi 5 kali sehari kita lakukan, membasahi kulit sambil di gosok perlahan membuat kulit kita nampak bersih, cerah dan bersinar (mungkin sih bisa agak bersinar). Itu untuk kegiatan wudhlu, sementara untuk kegiatan sholat sendiri anda bisa simak beberapa manfaat dan hikmah di bawah ini.
  1. Allahu Akbar : Tangan digerakan ke atas sambil mengucapkan lafal Allahu Akbar, dengan gerakan tersebut dapat menghindarkan berbagai gangguan persendian, khususnya tubuh bagian atas.
  2. Ruku (posisi membungkuk dengan sempurna yaitu punggung sejajar-lurus) : bisa melatih kandung kemih untuk mencegah dari gangguan prostat.
  3. I'tidal : bisa melatih organ pencernaan di dalamperut akan mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian sehingga menjadi lancar.
  4. Sujud : bisa memperkaya oksigen agar mengalir ke otak dan juga menghindari gangguan wasir dan meningkatkan kesuburan dan kesehatan organ wanita.
  5.  Duduk Iftirosi : dapat menghindari nyeri pada pangkal paha yang menyebabkan penderita mampu berjalan. 
  6. Sujud : yang dilakukan secara kontinyu dapat memacu kecerdasan otak.
  7. Duduk Tawaruk : dapat mencegah penyakit kandung kemih, postrat, saluran vaserennss dan impotensi.
  8. Salam : dengan melakukan gerakan kepala ke kanan dan ke kiri (salam) yaitu memutar secara maksimal dapat melancarkan aliran darah ke kepala dan mengencangkan kulit wajah.
Oleh karena itu, dengan beribadah secara terus menerus, kita telah hidup sehat dan juga dapat memperindah tubuh wanita dan juga kelenjar air susu di dalamnya. (Disarikan dari berbagai sumber- saya lupa sumbernya apa)

Sabtu, 07 Februari 2015

BERTEMU PENULIS GILA

     Hari ini, Sabtu 7 Februari 2015 aku mengikuti Seminar Cara Gila Menjadi Penulis Kaya yang diselenggarakan oleh Writing Revolution. Ada banyak pencerahan disana walaupun secara teknis tidak dibahas tetapi dari sharing dan cerita perjalanan penulis gila, Ahmad Bahar dan R.Toto Sudarto serta Mbah Darmo memuat pikiranku terbuka. Bahwa menjadi penulis itu memang mempunyai strategi tertentu untuk membuat bukunya laris manis. Jadi jika ada penulis yang ditangkap, diasingkan dan di kejar -kejar serta dicaci maki maka itulah jalannya untuk menjadi terkenal. Kegiatan seminar tersebut diadakan di Hotel UC Universitas Gajah Mada.
      Hal menarik yang dapat saya petik dari kegiatan itu adalah bahwa panitia kayaknya tidak banyak mencari untung tetapi lebih kepada pembinaan generasi muda untuk menulis. Sebagai contoh mereka mau membagikan buku secara gratis yang berjudul O kilometer yang tertera dicovernya bahwa buku tersebut adalah buku Novel Politik. Wah berat juga tuch buku. Buku tersebut dikarang oleh R.Toto Sugiharto, seorang penulis puisi, esai, cerpen, dan nove. Selanjutnya mereka juga membagikan uang 100ribu kepada 25 orang peserta yang beruntung. Hebat ya Writing Revolution, sudah seminar di Hotel dapat hadiah lagi. Walaupun aku tidak mendapat uang 100ribu, ga apa apa lah yang penting hari ini aku dapat ilmu yang banyak tentang kepenulisan.
      Namun demikian perlu dipikirkan juga oleh panitia ke depannya bila mau mengadakan lagi untuk mempersiapkan tempat duduk dengan baik. Sebab ternyata tempatnya tidak muat untuk menampung peserta yang membludak.  Maklumlah seminar gratis jadi yang ikut membludak. Dengan berjubelnya peserta, ada peserta yang terpaksa duduk dikarpet, lesehan. Tetapi nampaknya para peserta enjoy saja dengan keadaan mereka, mungkin karena mereka terhibur dengan logat kocaknya mbah Darmo. Dia memang paling bisa membuat suasana yang kaku menjadi cair dan hidup, apalagi pak Ahmad Bahar yang jago melawak dengan kisah - kisah serunya ketika menulis buku.