Rabu, 18 Februari 2015

MAAFKAN GURUMU ANAK ANAKKU

       Sudah hampir 12 tahun aku menjadi guru di SMP ini, sudah banyak cerita yang tercipta dan sudah banyak kutemui berbagai tingkah laku siswa. Dari yang sangat rajin sampai yang paling malas, dari yang sangat pandai (yang lolos lomba tingkat nasional maupun tingkat internasional) sampai yang naudzubillah, tidak bisa apa - apa. Bahkan dari kelakuan siswapun aku sampai hafal. Dari yang suka nyontek, suka ramai sendiri, suka panjat tembok sampai yang hanya melanggar peraturan yang kecil - kecil seperti ; tidak memakai sepatu hitam, tidak memakai dasi, tidak mengenakan jilbab made in sekolah, tidak memakai ikat pinggang berlogo SMP kita. Ah..pokoknya aneh - aneh dech kelakuan kalian walau kadang juga lucu - lucu. Tetapi sebagai guru aku harus tetap menegakkan peraturan itu. Aku harus tetap menjaga wibawa sekolah tetap berdiri kokoh dengan menerapkan peraturan dengan sebaik - baiknya. Jadi maafkan pak gurumu ini jika pak guru tetap memberi punishment bagi yang melanggar dan pasti memberi reward bagi yang berprestasi, apapun prestasi yang dicapai entah kecil ataupun besar. Itu hal yang tidak mudah untuk pak guru lupakan siswa yang pernah berjasa bagi sekolah kita. Itulah yang pak guru inginkan dari kalian, membuat prestasi di sekolah ini, biar sekolah kita lebih berprestasi dan dikenal lebih luas lagi. Bukan karena kenakalan siswanya, bukan karena sekolahnya yang semaunya namun sekolah yang membanggakan bagi kalian biarpun nanti kalian telah lulus dari sekolah ini.
      Oleh karena itu, demi itu semua, gurumu ini demi kalian sendiri dan demi sekolah ini lebih maju dan berkembang. Jadi maafkan gurumu ini ya jika kalian harus pulang tanpa alas kaki karena sepatu disita. Itu disebabkan kalian tidak memakai sepatu hitam.Terpaksa kalian harus bertelanjang kaki, tanpa sepatu pulang ke rumah. Mungkin kalian malu dan sedikit jengkel terhadap gurumu ini tetapi bukan itu maksud saya. Saya hanya ingin mengingatkan kalian bahwa ada peraturan yang menyebutkan bahwa tidak boleh memakai sepatu selain hitam. Aku juga ingin perbuatanmu tersebut tidak ditiru oleh teman - temanmu, bahkan adik kelasmupun. Apa jadinya bila kamu memakai sepatu beraneka ragam terus aku biarkan? Aku yakin pasti banyak yang akan menirunya dan bahkan semakin banyak dan menjalar ke pelanggaran - pelanggaran yang lain. Aku tidak ingin sekolah kita seperti sekolah - sekolah yang ga jelas. Padahal sekolah kita adalah sekolah negeri dimana biasanya siswanya adalah anak - anak yang mudah diatur dan baik - baik. Itulah alasan bapak guru, di samping sebernarnya pak guru mengharapkan kalian membiasakan diri dengan disiplin dan tertib aturan. Sehingga kedisplinan menjadi hal yang biasa dan menjadi gaya hidup. Ketika disiplin menjadi kebiasaan siswa maka tidak akan keterpaksaan siswa untuk menjalankan aturan - aturan di atas. Akhirnya kalau sudah menjadi kebiasaan maka siswa akan tertib dan disiplin walaupun tidak ada yang mengawasinya.
      Demikian juga ketika kalian saya suruh ingkling (melompat dengan satu kaki) saat kalian berucap kotor, mencaci maki (misuh:jawa) dan berkata - kata tidak sopan. Saya pasti akan memberi kalian punishment sesuai jumlah huruf dalam kata yang kalian ucapkan. Saya sangat sayang kepada kalian semua, saya hanya ingin kalian membiasakan diri berucap dan bertutur kata yang baik dan sopan. Bukankah sama - sama membuka mulut, hanya beda diksi (pilihan kata) tetapi punya makna yang lain. Saya hanya ingin kalian mengucapkan kata Astagfirullah, Alhamdulillah, Subhanallah dan kata - kata yang Islami yang lain. Sebagai orang muslim lebih mengucapkan kata - kata itukan daripada caci maki yang akan merendahkan kalian atau mungkin menyakiti orang lain. Oleh karena itu gunakanlah kata - kata yang baik karena orang akan lebih menghormati kalian jika kalian pilih kata - kata yang baik dan sopan.
       Sebagai guru aku mengharap kalian memahami dan mengerti tentang semua kebijakan dan punishment yang telah diterapkan. Saya berharap kalian tidak ada rasa marah dan dendam dengan perlakuan gurumu ini. Semoga. Satu harapan dari gurumu ini adalah bahwa dengan sikap dan tingkah laku yang baik kalian dapat meraih sukses di dunia dan akhirat. Itu saja. Tidak lebih dan tidak kurang karena bagaimanapun gurumu ini sayang terhadap kalian. Gurumu ini ingin kalian hanya ingin memperoleh yang terbaik dalam hidup ini walaupun saat ini mungkin agak berat menjalaninya. Tetapi tunggu 5 - 10 tahun lagi kalian akan memetik buah dari kedisiplinan ini dalam dunia kerja atau dalam kehidupan bermasyarakat.

Artikel ini di ikut sertakan dalam lomba lomba menulis guru dan orang tua yang diselenggarakan oleh

www.sekolah-akhlak.com dan https://motivatorkreatif.wordpress.com serta Komunitas Guru Inspiratif.

Senin, 16 Februari 2015

KEAJAIBAN DATANG SATU - PERSATU (1)

       Malam ini pukul 11, 16 Februari 2015 aku mencoba membuka e-mailku dan aku agak surprise ketika membaca bahwa aku adalah salah satu dari 100 orang yang menang dalam lomba blog competition. 
Walaupun hanya sebagai 100 orang pengirim pertama lomba tersebut tetapi ga masalahlah yang penting aku telah dapat menyalurkan hobiku yaitu menulis. Entah menang atau kalah ga masalah. Kalaupun menang itu hanya bonus saja, kalau kalah baru sial saja. Ga kurang dan ga lebih pokoknya no pain no gain tidak ada usaha tidak hasil. Jadi aku menantang diriku sendiri untuk mengikuti beberapa lomba guna melatih kemampuanku dalam dunia tulis menulis. Karena katanya menulis itu termasuk ketampilan artinya ketika kita tidak berlatih menulis maka kemampuan kita akan berkurang atau mungkin malah hilang. Oleh karena itu aku selalu melihat dateline setiap lomba jika aku mampu mengikuti maka aku akan mengikuti dengan batas waktu yang ada, Walaupun kadang seperti orang kesetanan atau keringat dingin sebab dikejar dateline. Itulah asyiknya dunia kepenulisan, kalau tidak disalurkan untuk menulis, lalu untuk apa kemampuan kita ini? Dibiarkan saja sampai berkarat. Ah..jadinya khan sayang kalau seperti itu. nothing to loose lah.. ga ada ruginya kok.
      Aku sendiri sampai saat ini masih mencoba untuk selalu menyempatkan diri menulis dan menulis. Dengan harapan aku dapat mengembangkan kemampuanku dalam dunia tulis menulis. Ya..aku cuma berpikir sayang saja kalau kita tidak memaksimalkan bakat dan ketrampilan kita. Walaupun aku sendiri tidak percaya dengan bakat menulis, sebab menulis itu tidak ada hubungannya dengan bakat atau keturunan apalagi gen. Ah..ga ada itu kalau ada yang bilang aku tidak percaya. Coba pikir saja. Aku sendiri merasa diriku ini tidak berbakat, tetapi aku hanya suka membaca dan setelah membaca apa yang terlintas dalam pikiranku aku tulis. Entah itu bagus atau tidak. Aku tidak terlalu memikirkan, hanya aku merasa setelah meluapkan uneg - uneg atau pendapatku aku merasa lega dan agak enakan. Dulu sewaktu belum ada komputer bahkan laptop, sebenarnya ada cuma memang aku tidak mampu beli. Jaman dulu berapa juta untuk beli komputer atau laptop. Wuih..mahak sekali beda dengan jaman sekarang mau beli tinggal piliha mau merk apa atau mau spesifisikasinya atau mau harga yang berapa. Tinggal bilang nanti para penjual akan mencarikan komputer/laptop sesuai dengan kemampuan kantong kita. Bahkan kalau mau seken juga ada dengan kualitas yang tidak jauh beda dengan yang baru. 
       Itu jaman sekarang, tinggal pertanyaannya ada ga kemauan untuk menulis apa yang kita rasa saat ini atau apa yang kita inginkan. Itu bisa jadi tulisan yang (mungkin) bagus dan bermanfaat lho. Minimal dapat mengurangi kegundahan kita terhadap sesuatu yang kita pikirkan tersebut. Ini juga sama dengan yang saya alami, yah..tadi sih iseng - iseng saja wong aku juga tidak paham dengan lomba yang diadakan. Namun bukankah kita dapat mencari informasi atau referensi di internet tinggal kesungguhan kita sejauh mana. Jika kuat maka hal yang tidak kita pahami dapat kita pelajari dengan cepat melalui dunia maya. Contohnya saya cuma iseng - iseng ternyata ada hasilnya walaupun ga maksimal. Jika dihitung dengan ketidak pahamanku terhadap lomba tersebut meraih prestasi tersebut merupakan hal yang luar biasa bagiku. Itulah aku.

Minggu, 15 Februari 2015

DIKLAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SOAL UN (2)

       Senin, 16 Februari 2015 aku masih di area diklat pembinaan dan pengembangan bank soal Ujian Nasional di asrama haji Yogyakarta. Ini adalah hari ketiga, kalau tidak salah hitung ya? Sebab aku datang pada hari Sabtu siang, seperti yang telah aku ceritakan dalam postingan sebelumnya. Acara hari ini adalah membagi satu paket kalimat untuk dibuat satu soal yang kemudian diacak. Para penulis soal dari kabupaten bantul yaitu @widi astuti, @Asih Purnami dan @Murti Soeprapto dapat bagian soal no 21 - 30. Artinya soal yang akan kami buat ada 30 soal atau pertanyaan dan menurut kisi - kisi no tersebut terdiri dari Teks Recount, Teks Descriptive dan Teks Narrative. U3 untuk teks Recount soal yang harus kami buat menjadi 4 pertanyaan; dari pertanyaan gambaran umu, informasi tersirat, tujuan teks dan rujukan kata. Dalam penjabaran materi Ujian Nasional disebutkan ada 3 tema untuk teks Recount yaitu Cerita Pengalaman Pribadi, Cerita Pengalaman orang lain dan Sejarah.
       Sedangkan untuk teks berikutnya adalah teks Descriptive jenis tema yang harus kita cari dan buat soalnya yaitu Kota, Artis dan Barang kesukaan. Teks Descriptive ini harus dibuat pertanyaan dalam bentuk reading jadi jenis pertanyaannya adalah cloze test (reading). Indikator pertanyaan meliputi kata sifat, kata sifat dan kata kerja, sehingga kita harus menghilangkan kata - kata tersebut dalam teks. Kami mencarinya tidak hanya di internet tetapi juga mencari dari majalah bahasa Inggris. Untuk teks yang terakhir adalah teks Narrative dengan 3 tema antara lain Legend, Fairy Tales dan Fable. Dalam teks Narrative yang dipertanyakan adalah informasi rinci, gambaran umum, dan moral value. Wah..pokoknya keluar ruang tersebut seperti orang baru lari 2000 meter. Capek, lelah, dan sedikit stress he..he Tetapi bagaimanapun ini adalah pengalaman pertama bagi penulis dapat bergabung dengan orang - orang hebat yang telah dipercaya untuk menulis soal - soal Ujian Nasional tingkat kabupaten. Bukankah itu merupakan sebuah prestasi. Jadi syukuri saja kegiatan tersebut. Apapun resiko yang mungkin menimpa. But I will take the risks.

HIDUP ITU TAU - TAU

      Pernah engga anda merasa bahwa hidup itu terasa sangat singkat? Tau - tau saja umur kita sudah demikian banyak sehingga rambut satu - persatu mulai memutih, gigi mulai tanggal dan badan mulai mudah lelah. Apakah itu tanda penuaan? Bisa jadi. Tetapi disini saya tidak akan membahas tentang penuaan anda atau penuaan dini. Sekali lagi tidak. Siapa sih yang mau menua?. Kayaknya tidak ada khan?
      Nah di sini saya akan membahas tentang cepatnya waktu yang kita lalui, demikian cepat sehingga kita sendiri kadang tidak menyadarinya. Kita sudah sibuk dengan kegiatan kita, pekerjaan kita dan mungkin dengan ambisi kita. Kita merasa ada saja yang belum kita raih dan perjuangkan sehingga melupakan tentang hakikat hidup sendiri. Tau - tau saja kita sudah tua. Tau tau saja kita sudah berkeluarga beristri atau bersuami, punya anak dan seterusnya. Kita tidak menyadari dan tidak menikmati waktu, dari detik ke detik, menit ke menit dan waktu ke waktu.
     Tau anda bahwa hakikat hidup kita adalah untuk mengabdi kepada Tuhan YME? Kita hidup di dunia ini dengan dua tujuan yaitu melakukan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Sesimpel itu? Ya sesimpel itu. Tetapi kadang kita yang membuat hidup kita menjadi rumit. Kita harus melanggar laranganNya yang membuat hidup kita menjadi rumit. Sudah tau bahwa berbohong itu tidak baik dan berakibat mreugikan orang lain, masih saja kita lakukan. Sehingga orang tidak percaya lagi dengan kita, lalu meninggalkan kita dan sendirilah kita menyesalinya. Sudah tau bahwa hidup ini sebentar kalau orang Jawa bilang "urip iki ming mampir ngombe" e..lha kok ya beli barang - barang mewah. Untuk apa? Apakah itu akan dibawa ke akhirat nanti? Tidak bukan? Jadi tidak usahlah membeli barang - barang mewah. Mungkin lebih baik jika harta kita investasikan di jalan Allah; pergi umroh, naik haji, sodaqoh, infaq dan membantu orang - orang yang membutuhkan.
     Yakinlah bahwa ketika kita memikirkan orang lain dan aturan Allah, maka Allah akan mengurus hidup kita. Ahkirnya hidup tau - tau dapat pekerjaan dengan mudah, tau - tau dapat istri yang solekhah, tau - tau mempunyai anak - anak yang solekhah atau sholeh. Pokoknya hidup hanya tau - tau tetapi semua yang mengurus Allah. Penulis yakin sekali Allah tidak akan membiarkan umatNya yang taat dan sholeh/sholekah sengsara di dunia. Pasti Dia akan menolongmu, jika tidak tidak percaya cobalah..pasti kamu akan menyadari bahwa hidupmu nanti akan tau - tau sukses dan tau - tau dipermudah serta tau - tau semua terasa pas dan cukup, tidak ada kurang suatu apa. Percayalah.