Selasa, 14 April 2015

GALAU HATIKU

   Entah darimana datangnya kata 'galau', yang kutahu galau adalah keadaan yang tidak tenang karena ada sesuatu yang sedang dipikirkan. Galau membuat hati tidak nyaman, begini salah begitupun juga salah, kadang merasa ada yang tidak tepat, tidak pas tetapi tidak tau apa itu. Galau hanya dapat ditepis dan dihilangkan ketika apa yang ada dalam pikiran atau hati kita dapat kita lakukan. Minimal mengetahui jawaban dari hati yang bimbang dan ragu - ragu. Galau membuat hidup tidak tentram dan serba salah, oleh karena itu perlu solusi yang tepat. Memang tidak perlu berobat karena bukan penyakit yang bisa ditedeksi atau diperiksa oleh dokter kemudian diberikan resepnya.
  Galau dapat diobati dengan cara yang sangat ringan tetapi pasti manjur, ya bagi orang Islam atau Muslim kita dapat menghilangkan galau dengan mendengarkan tadarus atau kalau bisa baca Al-Qur'an lebih baik baca Al-Quran. Yang jelas jangan biarkan perasaan galau berlarut - larut dan ga jelas. Dengan membaca Al-Qur'an, hati terasa tentram, nyaman dan damai karena kita merasa dekat dengan Tuhan kita merasa ada yang kita ajak curhat. Kita merasa tidak sendirian tetapi ada kawan yang setia menemani dan mendengar kita. Sebelum membaca Al-Qur'an pun kita dianjurkan untuk mengambil air wudhlu, dengan basuhan air tersebut kita merasa sejuk dan nyaman. Apalagi kita lanjutkan dengan membaca Al-Qur'an lengkaplah sudah pengharapan kita. Kita dapat berserah diri dengan apa yang kita alamai dan kita juga dapat mengadu dengan apa yang kita rasakan. Tanpa kita mencari solusi terhadap kegalauan kita, kegalauan kita kan semakin membesar dan berlangsung lama. Akhirnya hal itu akan mempengaruhi hidup kita, belajar kita, sekolah kita dan keseharian kita. Oleh karena itu kawan, jika galau menyerang segeralah cari air wudhlu dan raihlah Al-Qur'an untuk dibaca. Bertawadu dan berserah diri  kepada Alloh untuk semua yang terjadi di dunia ini. Mungkin kita akan menemukan jawabnya dan ada hikmah di setiap kejadian dan perasaan.

Senin, 13 April 2015

BERKAH SEBUAH PENGORBANAN

   Perlu kita meyakini bahwa setiap pengorbanan sekecil apapun pasti akan ada hasilnya. Kita juga perlu meyakini bahwa pengorbanan yang besar pasti dapat hasil atau berkah yang besar walaupun bisa jadi hasilnya berbeda. Artinya ketika kita sudah berkorban besar - besaran, bisa jadi hasilnya kecil ataupun malah tidak membawa hasil. Pengorbanan bisa berbagai macam bentuknya dari pengorbanan tenaga, pikiran dan mungkin pula biaya. Namun apapun pengorbanan kita jika kita meniatkan untuk ibadah maka tentu tidak akan membawa ke pintu penyesalan. Semua ada konsekuensinya, kalau kita berkorban dengan ikhlas tidaklah perlu kita mengharapkan apa - apa kecuali berharap mendapatkan pahala. Sebab pamrih yang kita harap dari orang lain hanya bersifat semu dan mungkin tidak bertahan lama. Orang hanya akan terkesima sesaat, karena terlalu banyak kejadian di dunia ini yang harus mereka ingat. 
  Pengorbanan yang baik adalah yang tumbuh dari hati nurani dan penuh keikhlasan yang membuat kita bersemangat untuk melakukan. Sebab yang memberi imbalan adalah sang pencipta bumi dan langit, dzat yang mampu melakukan apapun. Bahkan mampu membolak balikkan hati seseorang, dari hati yang penuh cinta menjadi hati yang penuh luka dan dendam. Tetapi apapun itu, jika niat kita niat yang baik, yang tulus percayalah bahwa pasti Tuhan akan menolong kita dalam keadaan apapun. Di saat kita tidak memiliki harapan lagi atas pertolongan orang lain, satu - satunya yang dapat kita mintai bantuan adalah Tuhan YME. Dialah tujuan kita hidup dan kepadanyalah pengorbanan ini kita berikan, jangan ragu atau malah itung - itungan dengan-Nya. Tuhan tidak pernah berhitung dengan umatnya, dengan kita, apa yang tidak kita mintapun Dia beri, bahkan diberi dengan melimpah. Apa yang tidak? Ya..yang tidak ya kita tidak menyadari sehingga kita tidak pandai bersyukur. Ketika kita tidak pandai bersyukur maka yang kita rasakan adalah kurang terus dan pada akhirnya kita tidak mendapat berkah dari apa yang kita lakukan.
   Pernahkah anda merasa menyesal pernah melakukan sesuatu? Pasti pernah. Entah hal tersebut anda sesali karena berakibat buruk atau hal tersebut ternyata hanya sia - sia. Okelah anda menyesali apa yang anda lakukan atau korbankan tetapi biarlah itu hanya sesaat saja, tidak perlu berlarut - larut. Masih banyak hal yang dapat kita lakukan selain berlama - lama menyesali. Ayolah..hidup ini terlalu indah untuk kita selali, lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan. Berkorbanlah jika kamu ingin mengetahui apa hasilnya. Apapun pergorbanan yang kamu akan berikan, perlu kamu pastikan bahwa kamu berkorban dengan ikhlas.
  

NILAI KEBAHAGIAN DALAM HIDUP

   Nilai bahagai? Mungkin sesuatu yang abstrak tetapi kita dapat merasakan bahwa hidup kita bahagia. Mungkin tidak perlu harta yang banyak, tidak perlu jabatan yang tinggi dan mungkin tidak perlu rejeki yang melimpah. Ya..benar itu. Kita tidak memerlukan itu semua ketika apa yang kita punyai sekarang dan apa yang kita lakukan sekarang ini sudah membuat kita merasa cukup. Walaupun serasa kasat mata dan orang lain memandang hidup seolah biasa saja. Tidak ada hidup glamor, foya - foya dan bermewah mewahan, yang ada hanya hidup pas - pasan. Itu saja kita sudah merasa cukup. Apapun kehidupan kita saat ini itu yang berarti dan bermakna dalam hidup kita sebab kita dapat menciptakan kebahagiaan kita sendiri.
  Rumah yang seadanya atau bahkan rumah saja kita ngontrak bahkan mungkin malah kita tinggal di rumah mertua. Tetapi makna hidup kita bersama orang - orang yang tercinta memberi aura kebahagiaan kita. Sehingga tidak ada lagi yang kita inginkan, hanya kebersamaan bersama orang yang kita kasihi. Kita meyakini bahwa bahagia tidak bisa diukur dengan rumah megah dan modern, bukan itu, tetapi aktifitas dan suasana dalam keluarga itulah yang bikin kita merasa bahagia. Rumah hanya benda yang dapat kita peroleh dan kita bisa kehilangan.
   Keluarga yang sempurna, ada istri/suami dan anak - anak yang lucu - lucu yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Anak - anak yang gesit, senang bermain dengan semangat dan mungkin anak yang cerewet, itulah yang membuat rumah kita, keluarga kita lengkap dan bahagia.Apa bahagia sesimpel itu? Menurut penulis ya sesimpel itu. Karena bahagia itu masalah hati bukan mata, kalau mata tentu kita bisa tertipu dengan wujud benda, tertipu dengan penampakan yang hadir di depan mata kita. Tetapi jika hati, kita tidak akan pernah dapat bersandiwara atau menipu karena hati itu suci dan murni. Jadi kata hati adalah kata yang kita rasakan. Oleh karena jika kebahagiaan belum dapat kita rasakan maka kita dapat menciptakan kebahagiaan kita.

Minggu, 12 April 2015

SOPAN SANTUN, PERLUKAH?

     Pernah ga anda bertemu orang yang tidak mempunyai sopan - santun? Kebayang kan bagaimana jengkelnya? Dia meludah sembarangan, duduk dengan mengangkat kakinya, merokok dengan seenaknya menyemburkan asapnya ah..pokoknya kegiatan yang terasa mengganggu sekali. Apakah mereka tidak menyadari? O..tentu mereka menyadari melakukan itu, hanya karena apa yang mereka lakukan sesuatu yang menjadi kebiasaan maka ya begitulah tidak berdosa sama sekali melakukannya. Terasa ga adilnya? Mereka bisa seenaknya sementara kita tidak. Menurutku tidak juga, apa yang mereka lakukan adalah memperlihatkan seberana kualitas dia, seberapa humannya mereka, seberapa peka mereka dengan lingkungan dan seberapa tinggi iman serta seberapa dalam pendidikan mempengaruhinya. Jadi menurut saya tidak perlulah kita membalas dengan melakukan hal yang sama. Justru kita ditantang bahwa dalam kondisi tersebut kita dilatih sabar dan kita diuji tentang seberapa kualitas kita. Kalo kita membalas dengan melakukan hal yang sama maka kita senilai dan sama dengan mereka. Kenyataannya kita tidak sama bukan? Kita berjiwa besar, kita lebih daripada mereka.
     Kita lebih educated, kita lebih beriman dan kita lebih peduli dengan sekitar kita dan yang tidak kalah pentingnya Tuhan mengetahui semua gerak - gerik kita. Artinya Tuhan mencatat seberapa kuat iman kita menghadapi godaan untuk berlaku hal yang sama. Bukankah dianjurkan bagi kita bahwa hal - hal yang tidak baik tidak perlu kita contoh? Kita harus mencontoh hal - hal yang baik dan membawa manfaat bagi kita. Dengan melakukan hal - hal yang baik siapa tau kita mendapat pahala yang berlimpah, apalagi kalo kita berkenan memaafkan perilaku yang tidak terpuji tersebut dan mendoakan semoga diberi pencerahan dan kembali ke jalan yang benar. Kita hidup itu bermasyarakat, bertetangga dan bersosialisasi yang membutuhkan bantuan orang lain, membutuhkan pertolongan orang lain sekecil apapun bentuknya. Dengan melakukan hal - hal yang baik maka tentu saja kita akan mudah mencari pertolongan. Lalu bagaimana dengan orang - orang yang di atas?
     Orang - orang yang di atas tidak pernah menghargai keberadaan kita, tidak pernah menganggap kita ada. Jadi mungkin saja mereka akan minta bantuan kita ketika mereka terdesak atau tidak ada cara lain yang dapat mereka lakukan kecuali minta pertolongan kita. Lalu apakah orang akan memberi bantuan? Ya..tergantung orangnya, kalo orangnya masih ingat dengan kelakukan orang tersebut, maka orang - orang akan enggan membantu. Kalaupun mau mungkin dengan terpaksa atau tidak ikhlas yang menyebabkan hasilnya kurang maksimal. Oleh karena itu sebelum terlanjur marilah kita peduli dengan orang lain, jangan seenaknya sendiri karena ketika orang lain seenaknya sendiri kepada kita, tentu kita juga tidak mau. Kita perlu menyadari bahwa hidup lebih nyaman dan tentram ketika dapat saling memahami dan pengertian sesama. Pada akhirnya kalau hidup penuh pengertian maka hidup akan lebih mudah. Semoga