Selasa, 22 Agustus 2017

TIPS PANJANG UMUR

   Tips memanjangkan umur kali ini diekpos oleh media AlaUlala, yang belum terbukti kebenarannya. Jadi tidak perlu diambil hati atau ambil yang lain. Entar kalau asal ambil, dikira maling lho. Eits, kenapa jadi jauh amat bahasannya, wis lah langsung saja. Nih tipsnya, semoga berhasil ya?

1. Nikmati hidupmu dengan ikhlas, saat senang, susah atau terpuruk, usahakan bahagia, ya minimal senyum walau pahit. Karena pahit itulah nanti ada obatnya, contohnya jamu. #ups

2. Tidak usah dengarkan nada-nada miring, apalagi nada fals, cuekkan saja. Sebab bikin telinga memerah saja.

3. Tetap melaju dan fokus ke depan, tidak perlu tengak-tengok, apalagi lihat ke belakang sebab sudah ada spion, gunakan saja itu.

4. Berjuanglah dengan orang-orang yang tersayang dan baik, tidak perlu mengajak orang syirik apalagi mengajak negara api, entar bikin panas saja.

5. Yakinlah pada diri sendiri, tetapi jangan percaya pada diri sendiri, nanti jadi musyik. Percaya saja sama Alloh, jangan pada diri sendiri.

6. Jika semua tips di atas tidak manjur membuat Anda panjang umur maka Anda boleh buat sendiri. Sebab tidak ada obat untuk segala penyakit. (Bagaimanapun umur kita sudah dibatasi, tidak usah dibuat panjang atau malah dipanjang-panjangin, ini bukan resep mak gembrot).

MERDEKA MENULIS

MERDEKA MENULIS
Banyak orang menulis untuk kaya dan terkenal, itu sah-sah saja, boleh-boleh saja. Namun cobalah renungkan kembali, apakah kamu merasa terpaksa, tertuntut dan terobsesi dengan hal itu. Jika jawabnya ya, maka kamu belum merdeka dalam menulis.

Menurutku merdeka menulis itu jika dalam hatimu tertanam rasa senang melakukan sehingga menulis itu menjadi hobi. Bukan karena dituntut untuk bisa begini dan menghasilkan itu. Merdeka dalam berkarya itu, melakukan karena suka, bukan karena terpaksa atau malah ingin mengejar harta. Jika masih seperti itu, perbaikilah niat awal menulis, mengejar materi atau sekadar berbagi?

Jumat, 18 Agustus 2017

BARIS BERBARIS DAN MENULIS

BARIS BERBARIS DAN MENULIS

Bari berbaris di simpang lima Bejen
Saat melihat lomba baris berbaris yang begitu banyak apresiasinya padahal hanya tingkat kabupaten, duh hati menjadi sedih. Bukan apa-apa, cuma kenapa hal seperti itu, tidak berlaku di dunia tulis-menulis?

Dunia tulis-menulis yang sepi peminat bahkan saat juara tingkat nasional pun tidak dilirik. Apalagi dijadikan contoh yang baik untuk siswa yang lain. Bahkan sebagai guru, aku kesulitan merekrut siswa. Sungguh, susahnya minta ampun. Sementara menjadi pasukan baris berbaris, komandan baris berbaris atau mayoret drumb band menjadi impian setiap siswa. Apakah karena dunia tulis-menulis sepi apresiasi dan jauh dari hingar bingar? Sementara baris berbaris dan drumband jauh lebih meriah, wah dan megah? Kenapa menulis menjadi momok sehingga yang ikut ekstra pun bisa dihitung dengan jari? Itu pun akan berkurang seiring berjalannya waktu. Aku tahu menulis itu berat di pikiran, sementara baris berbaris berat di badan.

Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang salah dengan negeri ini? Katanya literasi dijalankan di setiap sekolah, lalu kenapa majalah sekolah saja tidak ada? Katanya negara menggalakkan gerakan literasi sekolah (GLS), tetapi kenapa lomba menulis untuk siswa saja tidak ada? Pernah memang dulu, dulu sekali. Ada lomba jurnalistik atau LKJS, kemudian dihapus karena ada penghematan anggran. Hello? Kalau penghematan suruh para wakil rakyat menghemat, suruh para pejabat berhemat, jangan generasi muda menjadi tumbalnya. Mungkin semua hanya proyek dan literasi itu hanya...ah entahlah, aku tidak mau mengumpat. Apalagi aku tidak mau diciduk hanya karena mengkritik pemerintah. Maafkan aku pemerintah, itu semua salah saya dan salah siswa. Kenapa siswa malas berpikir? Apakah menulis susah? Atau mereka cuma wegah? Tak tahulah.

Hal ini berbanding terbalik dengan lomba baris berbaris, pemerintah, entah pemerintah pusat maupun daerah menggelontorkan dana yang tidak sedikit. Padahal hanya sekelumit. Lihatlah persiapan berhari-hari dan menghabiskan biaya yang berjeti-jeti padahal hanya untuk sehari. Ironi. Mereka yang ikut baris berbaris pun tidak pernah diberi sertifikat, yang mungkin berguna untuk melanjutkan sekolah. Namun kendala mungkin pesertanya banyak dan bukan by name, namun mereka berkelompok. Ah, itu hanya alasan. Berbeda dengan lomba tulis menulis, siapa yang juara dia mendapat sertifikat yang bisa menambah poin nilai saat mendaftar ke jenjang sekolah berikutnya. Tetapi saja menulis tidak menariknya, menulis tidak majis, yang dapat menghipnotis generasi muda keranjingan dunia menulis. Duh, mimpiku kepagian.

Oh, negeriku, ironi negari penuh sensasi dimana gerakan literasi hanya fantasi dan ilusi. Aku sedih melihat kenyataan ini, kapan negeriku menyadari, literasi pasti aksi bukan hanya basa basi

Senin, 14 Agustus 2017

TIPS MEMILIH PASANGAN


         Apa susahnya sih memilih pasangan? Hm, emang tidak susah sih, tetapi susah bingit, kadang yang kita anggap jodoh kita, pasangan kita, eh ternyata bukan. Begitupun sebaliknya yang semula kita anggap tetangga dan teman biasa eh, ternyata pasangan kita. Begitulah, pasangan atau jodoh itu rahasia Allah SWT namun tidak ada salahnya juga jika kita mau memastikan bahwa si A atau si B itu pasangan kita bukan. Untuk lebih detailnya kamu bisa baca uraian berikut ini. Jika Tips Memilih Pasangan ini tidak sesuai dengan harapanmu, ya anggap saja ini sekedar solusi ringan dan norak. Selebihnya cari sendiri ya, wong pasangan-pasanganmu sendiri. Entar kalau dicarikan dikira kembali ke zaman Siti Nurbaya atau Malin Kundang, eits Malin Kundang bukan tentang jodoh ding, itu tentang anak yang tidak berbakti kepada ibunya karena sudah mempunyai jodoh yang cantik. Ups, salah, langsung saja deh, nih tipsnya.

  1. Pastikan pasangan kita itu manusia, sebab kalau uang namanya pesangon bukan pasangan. Pasangan yang kamu pilih usahakan jangan yang matre, yang sederhana saja, apa adanya jangan ada apanya. Pokoknya kalau pasanganmu manusia maka jauhkan tabiatnya yang mata duitan, kalau terpaksanya dia mata duitan ya sudah kamu kasih pesangon saja. Beres.
  2. Pastikan juga pasangan kita bukan Amuba, sebab pasangan itu bereproduksi, bukan membelah diri
  3. Jika pasangan kamu laki-laki, pastikan dia sudah bekerja, sebab kalau tidak, kamu yang akan dikerjai #eh
  4. Jika pasanganmu perempuan, pastikan dia bisa masak, sebab kalau tidak, dia akan berlangganan Go Food
  5. Jika pasanganmu dekat, maka jauhkanlah biar ada kesan LDR (Long Distance Relationship), hubungan jarak jauh.
  6. Jika pasanganmu jauh, biarkan saja, selama perginya mencari modal untuk bangun rumah, bukan nyari serep.
Begitulah enam resep yang dijamin tidak manjur sebab hidup itu dinamis apalagi yang namanya manusia, bisa jadi esok tempe sore dele, atau bisa juga esok tempe sore tahu.