Selasa, 01 Mei 2018

APA ITU PERSONAL BRANDING?

Sore ini rencana, mau pergi potong rambut. Tersebab siang tadi sudah ke tempat potong, orangnya tidak ada. Bukannya tidak ada orang di Barbershop itu, ada sih beberapa pemangkas yang lain. Tetapi orang yang menjadi langganankuu tidak ada.
Aku sudah cocok dengan caranya memotong. Rapi potongannya dan terlihat elegan. Jadi yang wajahku biasa saja ini terlihat sedikit lebih ganteng. Halah.
Saat dia tidak ada, aku pun mengurungkan niat. Bukannya tukang potong yang lain jelek, bukan. Cuma kurang bagus. Makanya aku sudah beberapa kali, berlangganan dengan tukang potong ini. Cocok sih. Mak klik gitu. Jadi bertahan sampai sekarang.

Kalau ditarik benang merah, ini hampir sama dengan profesi apa pun. Termasuk seorang penulis. Bila pembaca sudah Mak klik maka akan ditunggu buku-buku yang lainnya dan buku berikutnya. Pokoknya apa pun yang telah ditulis dan diterbitkan akan dicari. Sebab dia yakin hasil karyanya pasti bagus dan berkualitas.

Termasuk buku-buku yang lalu. Bahkan bukunya yang tidak terkenal pun menjadi laris dan dicari. Itu tersebab dia sudah memiliki branding produk yang berkualitas.

Aku rasa semua orang mempunyai branding sendiri-sendiri. Begitu juga seorang reseller, reseller apa pun. Saat para customer atau buyers sudah cocok. Sudah deh, dia akan menjadi langgananmu. Kalau mencari apa pun, maka namamu menjadi list pertama yang akan dicari. Percaya deh.

Makanya kalau jadi reseller yang amanah saja. Untung dikit enggak papa yang penting ajeg, stabil. Mending gitu kan?
Bagaimana dengan presiden kita? Ups, tahun politik ya? Menurutku brandingnya masih; kerja kerja kerja. Beda dikit dengan aku. Kalau aku kerja gajian, kerja gajian, kerja gajian. Enggak mau lah aku suruh kerja terus tanpa gajian. Eaa.
Kembali ke penulis buku. Kok loncat loncat sih. Nah, ini personal branding ku seneng loncat-loncat.  Bagaimana kalau penulis itu mempunyai pasukan penulis? Mempunyai co-writer atau ghost writer seperti Tere Liye misalnya. Misalnya lho, jangan dibully. Du Du du

Senin, 30 April 2018

SELEKSI CALON PENULIS TAHUN 2018

    Beberapa tahun yang lalu pernah ada yang namanya seleksi buku pengayaan, nah sekarang juga ada sejenis itu. Masih sama yang mengadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud. Agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Kalau sekarang hanya beberapa mata pelajaran yang diminta.  Walaupun setiap jenjang ada sih tetapi tetap dibatasi.

    Sebagai contoh nih untuk SD hanya buku tematik untuk kelas 1, 2 dan 3. Kemudian untuk SMP hanya mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, PKn dan IPS. Begitu pun untuk tingkat SMA/SMK hanya mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. Bagaimana dengan mata pelajaran yang lain? Mungkin next time kali ya? Mungkin tahun ini yang dibutuhkan hanya mata pelajaran tertentu saja. 
    
    Tujuan dari Seleksi Calon Penulis Buku Teks Pelajaran Masa Depan ini adalah untuk menjaring calon-calon penulis buku. Khususnya buku teka pelajaran yang memiliki komitmen dan kompetensi untuk mengembangkan buku teks dalam menjawab tantangan pendidikan abad ke-21. Jadi kalau seperti saya yang berlatar belakang bahasa Inggris, maka buku yang diusulkan ya buku teks bahasa Inggris. Ya, minimal sesuai dengan jenjang pendidikan dan mata pelajaran yang diampu. Kalau beda? Mungkin boleh kali ya, asal menguasai bahan tersebut. 

    Menurut kabarnya sih, program ini sesuai dengan tupoksi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud. Tupoksi tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 tahun 2015 pasal 737 yang menyebutkan bahwa Pusat Kurikulum mempunyai tugas dan fungsi yaitu menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan kurikulum pengembangan dan pengendalian mutu perbukuan serta pengembangan pembelajara. Itu sebagian tugas badan.

    Kalau dipikir-pikir dari tahun 2015 berarti seharusnya dari tahun tersebut sudah mengadakan program ini. Semestinya sih, kalau pun sudah kita pada saat itu belum tahu. Nah mumpung tahu sekarang, maka berbondong-bondonglah untuk mendaftarkan diri. Tidak sulit kok, tinggal dua berkas yang kita upload; satu naskah yang pernah diterbitkan (kalau sudah ada) dan naskah rancangan kita. Dua naskah tersebut kita kirimkan sebagai syarat seleksi untuk menjadi penulis masa depan tahun 2018. 

    Okelah demikian informasi yahud kali ini, biar kamu tidak tersesat dan salah kirim so cek dan unduh panduan teknis seleksi calon penulis tahun 2018.



Minggu, 29 April 2018

REKRUTMEN GURU PENGGERAK DAERAH TERPENCIL (GPDT) TAHUN 2018

   
    Hum, berani menghadapi tantangan? Kalau memang punya nyali dan ingin menjadi guru yang tahan banting, nih ada lowongan kerja. Lowongan kerja menjadi seorang guru di daerah terpencil. Di satu sisi, kita bisa mengenal daerah dan orang di daerah terpencil namun di sisi yang lain kita belajar mandiri.

    Kali ini yang membutuhkan tenaga pengajar ada di Papua, tepatnya Pemerintah Kabupaten Mappi. Kabupaten Mappi ini telah bekerja sama dengan gugus tugas Papua UGM dan PPKK Fisipol UGM. Tidak main-main hal ini sebab banyak siswa yang membutuhkan guru tersebut, tepatnya sebanyak 30.000 siswa untuk tahun ini. 

    Apa saja sih yang dibutuhkan? Banyak sih, dimulai dari Guru SD, Guru Bahasa Inggris, IPA, Matematika, Fisika dan Katolik. Bagaimana kalau tidak mampu? Tenang saja, tersebab ada pelatihan dahulu sebelum berangkat. Pelamar yang memenruhi syarat akan dilatih di Yogyakata, kemudian ditugaskan sebagai guru penggerak SD, SMP dan SMA. Kalian akan diberi kesempatan untuk mengajar pada tahun ajaran baru 2018/2019. Cepat sekali bukan?

    Kapan terakhir pendaftaran? Berkas pelamar akan diterima paling lambat 18 Meri 2018 (cap pos). Itu artinya hari H mengirimkan berkas boleh, asal cap pos yang tertera pas tanggal tersebut. Kalau pendaftaran online sendiri bisa klik link berikut Daftar GPDT Mappi 2018. Cukup jelas kan? Belum? Okelah kalau masih bingung silakan tanyakan di tautan berikut facebook Gugus Tugas Papua UGM.

Kamis, 22 Februari 2018

INI BUKAN TENTANG UANG

Menulis itu menumpahkan beban dalam hati dan pikiran. 

Bukan tentang uang, ya bukan tentang uang, kalau tentang uang, ia pasti meninggalkan pekerjaannya sekarang andai dengan menulis, dia bisa sukses.

Bukan tentang uang juga, jika apa yang diusahakan dan karyanya tidak laku. Lalu dia berhenti di situ. Sebab tidak ada yang sia-sia, semua hanya tentang kesehatan hati dan pikiran.

Untuk beberapa orang, gagal dalam berkarya mungkin membuat kecewa, marah dan depresi tetapi bukan untuk seorang penulis.

Penulis itu ya menulis, menulis saja. 
Jangan tanya berapa untungnya, berapa labanya sebab baginya berbagi itu segalanya. Jika dia mengejar harta tentu sudah ditinggalkan semua pena.

Penulis itu ya berkata dalam diam, malah diamnya itu dia berkata, merenung dan mencari ide. Dia sedikit bicara tetapi banyak aksara tak bersuara.

Penulis itu orang yang diam dalam doa dan tidak suka bersandiwara, apalagi berkata-kata yang bukan haknya. Dia akan mengurus dirinya baik baik terlebih dahulu. Memikirkan hidupnya baik-baik dahulu, sebelum ia mengajak kebaikan kepada yang lain.

Penulis itu keramahannya menggetarkan alam semesta dan membuat malaikat tersenyum dalam candanya. Sebab penulis bisa menjadikan tokohnya badut ataupun seorang dewa.

Jangan kau tanya kapan penulis akan berhenti berkarya sebab itu tidak ada jawabnya. Penulis itu setia dengan kata dan tidak akan mengkhianatinya.

Penulis itu berwawasan luas dan tidak mudah marah serta tidak berkata tanpa logika, menuduh tanpa bukti dan menyuruh tanpa tanda seru. Itulah makna penulis yang kutahu.

Bukankah asyik menjadi penulis, temanku?