Selasa, 07 Januari 2020

CARA MENULIS TRUE STORY (KISAH NYATA)

Du

    Akuu waktu menulis true story' atau kisah nyata ya biasa saja, santai saja. Tidak ada kepikiran buka aib atau mencemarkan nama baik orang lain.
Kok bisa?
    Ya bisalah. Nulis ya jangan sembarangan pakai teknik biar tidak menyinggung siapa pun. Termasuk bagaimana membuat cerita negatif dan kelam, menjadi pelajaran. Semua tentu ada tekniknya. Semua ada ilmu dan kabar baiknya bisa dipelajari.
Caranya?
    Paling tidak membaca buku di bawah ini. Dulu aku tidak punya pegangan atau panduan bagaimana menulis kisah nyata. Dulu. Tetapi setelah beberapa kali menang lomba dan lolos seleksi naskah true story', akhirnya punya keberanian untuk berbagai teknik dan ilmu.
Ya meskipun belum seberapa.
    Dan untungnya lagi diajak nulis bareng penulis kompeten yang tergabung dalam trenlis (pesantren penulis). Alhamdulillahnya, buku itu kini lahir dan hadir di tengah tengah kita, eh tengah tengah toko buku Ding.
Silakan yang masih berlatih curhat atau berkeluh kesah tentang diri, bisa belajar dari buku ini.

POKOKNYA TRUE STORY YANG MEMBUMI, BUKAN MEMBULLY APALAGI MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI.
Semoga.

BEASISWA UNTUK GURU TAHUN 2020

Calling Indonesian SD/SMP/SMA or equivalent full-time teachers to apply for the 2020-2021 Fulbright DAI Program.

Fulbright Distinguished Awards in Teaching Program for International Teachers (Fulbright DAI) is a semester-long non-degree, non-credit, professional development program at a US university.

To apply, simply go to AMINEF website https://rebrand.ly/r0eqat

Apply before March 1, 2020 - you may have the opportunity to be like current Fulbright DAI fellows whose profiles are available on AMINEF website https://rebrand.ly/goyca5

Minggu, 05 Januari 2020

BEGINI LHO KALAU HIDUP DI DESA

    Langit mendung pagi ini. Tak tampak sebersit sinar mentari pun. Ada keraguan di hati. Apakah jadi kegiatan pagi ini? Kan cuaca kurang mendukung? Tak berapa lama terdengar pengumuman dari TOA masjid.
"Hum, tampaknya jadi nih," batinku. 

   Segera kuraih sebilah sabit dan menentengnya keluar. Sabit yang sudah kusam, dan berkarat. Memang tidak banyak membantu membawa alat ini. Namun tidak mungkin kan, aku datang dengan tangan kosong. Apa kata teman teman? Sementara yang lain sudah siap dengan senjata masing masing.

Ada yang membawa sabit, pedang, pacul dan lainnya.

    Senjata yang dibawa tampak terawat dan sering dibawa, berbeda dengan yang kubawa. Meskipun bagitu, senjataku tidak layak pakai tetapi aku yakin senjataku masih bisa untuk menebas sebuah pohon pisang dengan sekali ayun. Iyalah, bagaimanapun yang penting kumpul dan berkontribusi.
    Hidup di desa mesti tepa sekira, saling tolong menolong dan bergotong royong. Lepaskan ego pribadi, pribadi yang merasa sibuk dan tidak penting kumpul kumpul dengan sekitar, para tetangga.
Tidak, gaes.
 Mereka perlu dan teramat wajib menjalin kebaikan dengan tetangga.
    Sebab di kala kita membutuhkan pertolongan, maka tetangga yang akan datang. Orang orang terdekat lah yang akan mendatangi dan membantu kita. Apalagi bila saudara kita jauh, tentu tetangga lah orang penting dan pertama yang akan kita mintai bantuan. Oleh karena itu, salah satu cara menjalin keakraban adalah kerja bakti bersama mereka.

Toh, kerjabakti itu tidak lama. Tidak lebih dari 2 jam. Mari kita jalin keasyikkan bergotong royong dengan warga sekitar, sebab merekalah yang akan membantu kita bila kita perlu.
Di samping itu, gotong royong adalah salah satu kearifan lokal orang desa yang masih kita miliki dan mungkin saja itu jadi contoh keren bagi orang orang di belahan bumi yang lain.
Semoga

Sabtu, 04 Januari 2020

AMBYAR

                "Dudu klambi anyar sing neng njero lemariku, 
                 Nanging bojo anyar sing thok pamerke ning aku.


                 Ning opo tresno aku, yen mung gawe laraku. Pamer bojo anyar ning ngarepku."
                  -------- ( penggalan lagu Cendol Dawet ) ----

Pasar Bantul di Pagi hari

    Hal yang menggembirakan di pasar Bantul, adalah adanya car free day. Hari bebas kendaraan ini dilakukan tiap Minggu. Bahkan saking niatnya, dibuatlah panggung besar di depan pintu masuk pasar.

      Sebab car free day, ini tidak sekadar memberikan space kosong untuk pejalan kaki, terus beraktivitas enggak jelas, tetapi memberikan hiburan plus kegiatan menyehatkan. Yang sudah sudah ada tiga instruktur yang memandu jalannya senam sehat. Begitu hingar bingar sebab ada speaker besar yang terpasang di kanan kiri panggung.
   
    Kadang pula diisi dengan pentas musik, musik tahun 90, mungkin termasuk sweet memories ya, pokoknya lagu lagu jadul deh. Namun hari ini tampaknya beda. Kalau biasanya ada banyak pengunjung atau rider yang berhenti dan gabung dengan para penyanyi. Hari ini tampak agak sepi. Hanya beberapa yang nimbrung ikut nyanyi or joget
     Namun itu tampak malah lebih membumi, sebab memang nempel ke bumi. Wkwk Bukan, maksudnya lebih dekat ke pengunjung, sebab bisa berinteraksi lebih dekat, kan tidak ada sekat atau panggung yang menghalangi.
       Dan tetap mau tampil di atas panggung atau hanya beralas conblok, lagunya dangdut. Kemudian seperti yang diprediksi, untuk lagu dangdut, mau lagunya sedih atau gembira tetap saja bikin goyang. Seakan akan kesedihan hanya Kamis, di mulut saja. Padahal hati telah ambyar.