Sabtu, 04 Juni 2016

DUNIA MALAM TAK SESERAM PERSEPSI

    Duduk tidak jauh dari tempat pentas yang sederhana, group band ini dengan semangat mengalunkan lagu lagu lama. Lagu lama yang kebanyakan lagu - lagu koes plus. Ah..kembali ke masa silam. Ku nikmati alunan lagu itu sambil memesan beberapa makanan dan minum; dua buah sop buntut dan iga beserta 2 piring nasi. Ya 2 piring nasi, walaupun kami datang bertiga. Bulan karena uangnya cukup untuk pesan 2 piring, bukan itu. Tetapi kami rasa terlalu takabur jika kamu memesan tiga atau lebih kemudian tersisa atau hanya termakan sedikit atau malah lebih parah lagi tidak tersentuh. Masih utuh, mending uang untuk membeli itu kamui kasihkan ke pemain band. Biar mereka mengganti lagu yang lebih ngerock atau lagu yang sekarang baru ngetrend. Tetapi kayaknya tidak mungkin pemain band itu mengganti lagunya sebab banyak tamu yanh berusia di atas 40 tahun. Kasihan kalau lagu harus ngerock seperti guns and roses, nirvana atau bon jovi. Ah..andai diganti lagu itu tentu malam tidak sedingin  itu.
Pesanan akhirnya datang persis yang kami pesan. Seorang waiters membawa mangkuk sup buntut pesanan kami. Aroma sup segera menyebar dan hinggap ke hidung kami. Kami bertiga melihat dengan penasaran bagaimana rasanya sup itu. Tak terasa aku ikut menelan ludah ketika istri mencicipi sup itu. Sementara anakku sibuk mengatur makanan yang lain. Alangkag nikmatnya makan bersama keluarga. Namun aku mesti bersyukur atau sedih ketika anak lakiku tidak ikut serta. Dia lebih memilih ikut neneknya. Bukan karena apa apa cuma karen dia kangen naik bus. Ya sesimpel itu. Aku maklum saja namanya juga anak umur 3 tahun. Tahulah, bahwa anak seusia itu baru - senang - senangnya dengan sesuatu yang baru. Terus yang lama? Tentu saja yang lama ditinggalkan, dia sudaj bosan dengan itu. Mau apa lagi? Biarlah kami bertiga, toh ini tidak mengurangi kenikmatan kami menyantap hidangan ini. Istriku nampaknya tidak terlalu lapar. Dia nampak malas malasan memasukan nasi ke mulutnya. Aku? Tentu saja aku bersemangat, apalagi Haura, anakku dia begitu rakus seolah - olah dia besok tidak bolah makan atau puasa. Tetapi disitulah aku merasa bangga dimana kerja kerasku dapat dinikmati bersama dan anakku merasa lahap dengan rejeki yang kami dapatkan selama ini. Alhamdulillah. Semoga rejeki ini, rejeki yang halal dan barokah.
Persis seperti yang saya duga sebelumnya bahwa pesanan itu cukup untuk kami bertiga. Mungkin nampak sedikit tetapi nikmatnya suasan malam itu betul - betul memberi kesan magic, kesan malam itu spesial, tidak huru - hara, penganiayaan, perampokan atau tindakan kriminal lainnya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, selain rasa kantuk yang mungkin jadi masalah bagi kami ketika pulang. Jarak masih cukup jauh dari rumah. Ketika perut mulai kenyang maka kantuk akan segera menyerang, seperti itu biasanya. Itu yang kutakutkan bukan yang lain. Malam itu aku dapat menyimpulkan bahwa malam itu hitam dan hitam itu pekat tetapi pekat itu tidak selalu berarti jahat. Pekat hanya simbul dari hitam yang sangat. Semoga aka  selalu seperti ini. Jogjaku aman, jogjaku nyaman dan jogjaku istimewa. Semoga.

MALIOBOROKU KINI

    Malioboroku mulai berbenah, Malioboroku? Plis mas jangan ngaku ngaku. Ok, malioboro kita mulai tertata walau belum sempurna, disana sini masih ada renovasi dan perbaikan trotoar. Namun tahukah anda, bahwa sekarang ini kita tidak bisa lagi parkir di depan toko - toko di Malioboro. Kenapa? Karena ya...sekarang ada pembenahan dan penataan ulang lahan parkir. Dulu kita bisa bebas menaruh motor kita di sepanjang malioboro. Sekarang no way. Sekarang anda harus menempatkan kendaraan anda di tempat tempat tertentu, baik yang legal maupun illegal. Lho, emang ada yang ilegal? Ada, buktinya di gang - gang menuju kampung di manfaatkan untuk parkir motor. Kenapa bisa begitu ya? Sebab jumlah kendaraan yang mau parkir ke Malioboro lebih banyak daripada jumlah dan space tempat parkir, apalagi ada tempat parkir yang jauh dari pusat keramaian seperti parkir Jl. Abu bakir ali. Di tempat parkir tersebut orang harus jalan kaki sekian ratus meter menuju ke Malioboro Mall , pasar Beringharjo dan destinasi yang lain.
    Memang perbaikan ini membawa konsekuensi yang sedikit merepotkan dan melelahkan bagi kita disebabkan jarak tempat parkir tersebut. Dulu kalau kita parkir sangat praktis, tinggal taruh motor di depan toko yang kita tuju terus masuk toko, gitu dah beres. Ada yang ngurusin. Kita tinggal fokus ke belanjaan kita. Begitupun kalau pulang, sangat mudah, tinggal ambil motor dan bayar, beres. Itu dulu, ya beberapa bulan yang lalu. Namun perubahan yang terjadi sekarang, memang menggembirakan, artinya ya kita bisa bebas jalan - jalan di Malioboro, tidak lagi terhalang motor parkir atau sulitnya jalan lebih cepat. Malioboro sekarang kelihatan lengang karena tidak ada lagi parkir motor di trotoar. Sekarang nyaman sekali untuk jalan, bahkan kita bisa pesan siomay yang baru lewat dan duduk di devider serta makan sambil melihat lalu lalang kendaraan yang lewat. Bahkan kita bisa menyaksikan atraksi musik jalanan yang tampil di pelataran tempat parkir yang kosong, yang dulu digunakan untuk tempat parkir. Sungguh eksotik dan menarik, kita bisa leluasa menikmati suasana malam di Malioboro. Suasana sekitar yang lengang, lampu dan musik menambah kenikmatan jalan - jalan kami.  Tetapi  kenyamanan kami terganggu dengan sampah yang berserakan, apakah itu disebabkan karena malam hari sehingga tidak ada lagi tukang kebesersihan, entahlah. Aku tidak tau, menurutku kalau mau bisa kok ada penjadwalan kebersihan sampai malam hari. Toh Malioboro buka 24 jam, yang tutup kan tokonya, bukan Malioboronya. Jadi ya itu mungkin saja, daripada kotor, betul?
Kekuatan tujuan wisata, di samping indahnya tempat tersebut dan keramahan para pelaku pariwisata, perlu juga dijaga kebersihannya. Dengan harapan, para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun manca negara dapat betah tinggal di Yogyakarta. Oleh karena itu Malioboro yang sudah populer tersebut perlu diimbangi dengan kebersihan jalan dan lingkungan yang baik. Jangan malah kelihatan jorok, sampah ada di mana - mana, tidak terurus dengan baik. Kebersihan merupakan salah satu pelayanan yang bisa diupayakan. Syukur - syukur kondisinya seperti Singapore ( emang pernah kesana?) yang bersih dan tertara rapi, katanya. Ya memang sih saya belum pernah ke sana, tetapi sekarang ini, jaman modern ini kalau kita mau tau sesuatu tidak perlukan kita kesana? Gampangnya gini kita tinggal angkat Handphone dan googling di internet, pasti ketemu. Kalau tidak ketemu kita bisa mengundang siapa tuh artis yang dapat memcari orang yang telah membully dirinya? Hebat dia, bisa menemukan, kemudian membawa ke Jakarta dan gantian artis itu membully orang tadi, di depan TV lagi. Jadi sekarang siapa yang lebih jahat? Ya mereka sama saja, perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan jahat yang lain. Lalu apa bedanya? Ya mereka berdua sama saja. Apapun alasannya, mereka hanya mencari kebenaran dengan versi mereka sendiri - sendiri. Wallahualam bi shawab. Ya biarlah Alloh yang menilai, saya tidak bisa menilai, bisanya komentar. Semoga komentarnya seimbang, tidak memihak salah satu orang tersebut. Nah itu, artis di atas yang bisa cari kalo saya cuma usul saja, takut juga saya kalau nanti dicari terus suruh nraktir bakso. :D
    Malioboroku sayang, malioboroku  berkembang. O..iya tidak semua berubah kok. Ada yang masih sama seperti sebelumnya. Sebagai contoh, untuk penempatan penjual aksesories, baju dan sandal juga masih sama, di emperan toko.  Kita tidak lagi tambah repot, sebab mereka tetap di tempat semula. Bayangkan kalau mereka pindah ke merapi -ah..berlebihan-, apa kita ga susah mencari dan menuju ke sana. Walaupun itu tidak mungkin juga kalau dipindah jauh - jauh, siapa yang mau. Jangankan pembeli, lha wong pedagangnya juga pasti tidak mau. Ya, iyalah jauh gitu lho. Walaupun tidak ada tempat yang permanen untuk para pedagang namun mereka, kayaknya sudah nyaman. Nyatanya tetap bertahan dan baik - baik saja, artinya mereka tidak protes dan mau membayar restribusi untuk penjualannya. Itu para pedagangnya, bagaimana tukang parkirnya? Apakah mau dan rela direlokasi? Katanya sih hal tersebut masih menyisakan masalah. Menurut informasi mereka dapat uang ganti rugi, ga tau itu ganti rugi apa ganti untung, wong cuma dapat 50 ribu per hari selama 3 bulan. Di samping penghasilan tersebut, mereka masih boleh melakukan kegiatan perparkiran dan mendapat tambahan penghasilan dari uang parkir di tempat yang baru. Jadi mereka dapat ganti rugi atau ganti untung? Ga taulah, besok saya tanyakan kalau saya sudah punya waktu luang dan nganggur. Tak sempet sempetin tanya tukang parkir, mereka dapat ganti rugi atau ganti untung, semoga saja saya tidak ditimpuk he...
    Melihat perkembangan dan kemajuan Malioboro, menurutku dinas tata kota perlu punya ide visioner, bukan hanya memindahkan tempat parkir di beberapa titik, namun membuat terobosan baru. Apa itu? Ya..mungkin membuat parkir bawah tanah dan tempatnya di bawah jalan Malioboro sehingga orang - orang yang datang ke Malioboro tidak seperti sekarang ini. Repot sekali. Duh..kebayangkan capeknya? Memang sih kita bisa sih parkir di kanan kiri supermarket, toh supermarket punya tempat parkir tetapi biasanya penuh, keduluan yang lain. Terus?
 Atau kita parkir di tempat warga sekitar? Ini juga bisa kita lakukan tetapi sulit juga masuknya sebab gangnya sempit dan juga padat sekali, ditambah ongkos parkir juga melambung menjadi 3ribu rupiah. Itu saja tidak dikasih karcis, apalagi snack boro - boro.
    Usulan saya bagi dinas tata kota ya di atas tadi, buat parkir bawah tanah, memang awalnya pembangunan menganggu dan semrawut namun setelah selesai itu sangat bermanfaat dalam jangka panjang dan visioner. Sehingga kita bisa meninggalkan anak cucu kita sebuah harapan dan grand design yang baik. Dengan begitu kita tidak akan lagi meninggalkan masalah bagi kehidupan mereka. Pada akhirnya mereka akan berterimakasih kepada kita sebagai nenek moyang yang baik -nenek moyang?- karena kita telah memikirkan sejauh itu dan sebaik itu tentang masa depan mereka. Anda setuju?

Jumat, 03 Juni 2016

TUGAS 4 KMO B6.1: MENGEMBANGKAN OUTLINE

    Dalam postingan ini, saya akan mencoba menjabarkan tentang outline saya pada bab 1 dalam 3 halaman. 3 halaman? Sebenarnya 3 halaman tidak terlalu sulit, yang sulit adalah membuat kata demi kata, kalimat demi kalimat yang runtut, sambung - menyambung dan enak dibaca. Itu yang sulit dan menjadi tantangan tersendiri. Apalagi outline saya ini dan calon buku nantinya adalah tulisan bergenre non-fiksi. Judul calon buku saya adalah        SUPER TEACHER
Bab 1 Who am I?
               Who am I? Siapa saya, siapa kita? Ya kita adalah para guru. Siapa guru? Guru adalah bagian penting dari dunia pendidikan. Jadi kalau kita berbicara tentang pendidikan, tentu tidak dapat dipisahkan dari peran guru. Guru yang mempunyai peran sangat penting dalam mendidik anak – anak bangsa menjadi generasi cerdas dan berakhlak mulia. Saking terkenalnya guru, guru mempunyai banyak peran dan arti. Guru dalam bahasa Jawa mempunyai akronim digugu dan ditiru, artinya guru dapat dipercaya dan diteladani. Di negara kita sendiri, Indonesia, definisi dan peran gurupun lebih jelas dan rinci dari sekedar digugu dan ditiru. Guru yang ada di Indonesia adalah guru ideal yang diharapkan dapat diemban para guru tersebut. Lalu seperti apa guru ideal di Indonesia
A. Guru Ideal Indonesia
Berdasarkan undang undang guru dan dosen no.14 tahun 2005, yang dimaksud guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Wuih..ngeri ya tugasnya? Memang tugas guru banyak dan komplek makanya guru disebut pahlawan tanpa tanda jasa, tapi itu dulu. Lha sekarang? Kalo sekarang tanda jasanya banyak; dapat tunjangan sertifikasi yang besarannya satu kali gaji tiap bulan, pemberian beasiswa S2 atau S1, diklat PLPG gratis, dan yang lainnya. Makanya menjadi guru sekarang ini mesti bangga dan disyukuri. Dan salah satu wujud rasa syukur itu, bekerja dengan sebaik - baiknya. Lihatlah sekarang ini setelah guru - guru memperoleh tanda jasa berupa tunjangan sertifikasi, banyak universitas membuka program keguruan. Di daerah penulis yang lagi booming adalah jurusan PGSD ( Pendidikan Guru Sekolah Dasar). Kenapa menjadi booming? Karena pada tahun 2018 nanti banyak guru SD yang pensiun. Nah disitulah kesempatan menjadi guru terbuka lebar. Apa memang semudah itu? Engga juga sih, sebab mereka juga harus bersaing dengan yang lain dan seperti biasanya pendaftar melebihi kuota guru yang dibutuhkan. 
Sementara sekarang ini menjadi guru yang siap mental dan siap akal tidak mudah. Beruntung pemerintah kita, melaksanakan apa yang disebut dengan kuliah profesi guru selama setahun. Ya sama dengan profesi - profesi yang lain, seperti dokter, pengacara dan lain - lain. Harapannya dengan kuliah profesi tersebut seorang guru lebih tergembleng menjadi guru yang profesional. Guru yang mempunyai sikap, sifat dan tindakan yang mencerminkan manusia yang profesional, unggul dan super. Sehingga guru tipe ini dapat memiliki 4 kompetensi sesuai undang undang pemerintah, bukan yang lain.
B. Aku guru tipe apa?
Kalau kita tanyakan pada diri kita, waktu masih sekolah kita telah mengenal berbagai tipe guru, ada guru killer, guru bersahabat, guru pembenci dan guru tipe humoris. Sekarang tanyakan pada diri kita, kita tipe yang mana? Atau kita belum paham apa kriteria tipe guru di atas. Baiklah kita ulas sebentar.
  1. Guru killer      
Guru killer? Ehm? Ciri - ciri guru ini adalah gaya mengajarnya dengan suara yang keras, sangat teliti, dan tidak ada toleransi terhadap pekerjaan rumah (PR). Artinya kalau sudah menjadi PR maka harus dikerjakan, tidak perduli apapun rintangannya. Walaupun masih ada ciri yang lain tetapi ciri yang paling menonjol adalah 3 sifat di atas. Guru killer ini biasanya sangat ditakutin oleh para siswa dan biasanya siswa juga berharap guru killer ini kosong atau tidak mengajar. Namun menurut penulis, hal itu tidak seluruhnya benar sebab walaupun guru ini killer tetapi ketika dia bisa mengajar dan dapat menjelaskan dengan baik, maka guru inilah yang selalu dicari. Benar ini kejadian di sekolah penulis. Ada temen penulis, dia tipe guru killer namun ketika beliau pensiun, beliau diminta oleh anak - anak untuk memberikan pembekalan materi pelajaran IPA sebab cara mengajar beliau mudah dipahami dibandingkan guru yang sudah ada. Benar kejadian ini.
      Tetapi mungkin guru jenis ini, (Ups..maaf salah bukan jenis, nanti dikira spesies he..he.) guru tipe ini yang paling terkenal dan dikenang oleh siswa - siswanya. Kenapa? Sebab guru ini yang sering bikin kita hidup. Kok hidup? Jelas hidup. Bukankah dengan hadirnya guru killer ini, jantung kita berdetak lebih cepat dan membuat hidup lebih hidup. Ini bukan iklan ya?Benarkan? Nah hal ini hampir mirip dengan kisah dari nelayan di Jepang. Alkisah, dahulu ada nelayan di Jepang yang sering menangkap ikan Salmon di lautan, nah daging ikan salmon ini paling enak kalau di masak ketika masih hidup. Ketika ikan salmon masih hidup maka ikan Salmon itu harganya lebih mahal. Oleh karena itu, para nelayan menangkapnya dalam kondisi masih hidup. Dan ini yang menarik, setiap ikan itu ditaruh di aquarium oleh pemilik restoran, ikan Salmon tersebut selalu mati. Padahal kalau sudah mati dagingnya kurang lezat dan kurang laku sebab pelanggan restoran selalu minta ikan yang masih hidup. Feesh. Pemilik restoran nampak bingung bagaimana caranya membuat ikan Salmon yang dibawa nelayan tersebut tetap hidup? Kalau cuma di taruh di aquarium, ikan tersebut hanya diam saja dan lama - lama mati. Lalu bagaimana caranya? Pemilik restoran tersebut  berpikir dengan keras. Akhirnya dia mendapatkan ide yang sedikit konyol. Dia mencoba menaruh ikan hiu dalam aquarium dengan harapan bahwa ikan hiu tersebut membuat ikan Salmon terus bergerak. Langsung saja dia taruh ikan salmon dan ikan hiu dalam satu aquarium yang agak besar. Apa yang terjadi? Benar saja ikan hiu begitu melihat ikan Salmon, ikan hiu tersebut langsung mengejarnya. Berhubung ikan Salmon mau dimakan ikan hiu maka dia lari dan terus bergerak. Begitulah. Pemilik restoran tidak menyangka uji cobanya tersebut berhasil. Seperti yang telah dia prediksi bahwa ikan hiu tersebut terus mengejar - ngejar ikan Salmon tersebut. Sehingga ikan Salmon selalu bergerak karena dikejar - kejar ikan hiu. Yang tadinya ikan Salmon mati karena hanya diam saja, sekarang ikan Salmon harus bergerak terus agar tidak dimangsa ikan hiu. Salah satu tanda kita hidup adalah kita masih bergerak. Jadi intinya ikan hiu itu membuat ikan salmon bergerak dan terus hidup. Saya tidak menyamakan ikan hiu dengan guru killer namun saya hanya menceritakan bahwa kadang guru killer itu diperlukan manakala kita menghadapi siswa kita dalam kondisi tertentu. Guru killer selalu membuat para siswa selalu aktif dan kreatif. Betul? Semoga narasi di atas tidak berlebihan dan para guru killer tidak tersinggung. Amin :D
2. Guru pembenci
Tipe yang kedua juga tidak kalah seremnya. Guru tipe ini adalah guru yang membenci siswanya dengan alasan yang kadang rekan guru atau siswa sendiri tidak tau sebabnya. Guru tipe ini sering niteni, mengingat terus akan kesalahan siswanya dan parahnya lagi dia melampiaskan rasa bencinya dengan memberikan nilai raport yang rendah. Jadi sekali siswa berbuat salah di mata guru pembeci ini maka bisa jadi nilai pelajaran siswa tersebut akan jelek selamanya. Ih..serem ya jadi guru tipe ini. Kasihankan siswanya kalau seperti ini seolah - olah hidup itu tidak adil. Semoga kita dijauhkan dari sifat dan perbuatan guru pembenci ini. Bismillah, kita tidak akan menjadi guru pembenci sebab kita adalah guru super. Setuju?
3. Guru bersahabat
Nah, kalau 2 tipe guru di atas tidak disukai banyak siswa, maka tipe guru berikut adalah kebalikannya. Guru ini menjadi idaman para siswa. Ciri guru ini adalah cara mengajar yang enak, mudah dipahami, sabar dan mengajari siswa dengan hati. Saking baiknya, guru tipe ini sering diajak curhat siswanya. Namun tetap diingat walaupun tujuan anda dan siswa anda baik, tetap lakukan dengan cara-  cara yang baik. Misalnya berhubung akrabnya, siswa curhat sampai tengah malam, (ini curhat apa ronda?), tetap hargai privasi masing - masing. Apalagi jika antara siswa dan anda berbeda jenis kelamin atau anda sendiri telah berkeluarga, maka hentikan curhat tengah malam. Anda harus menjaga perasaan pasangan anda dan kegiaran curhat bisa dilanjutkan besokkan? (Serasa sinetron..berseri). Namun anda perlu tegas dan memberi batas - batas tertentu, antara guru dan siswa.
4. Guru humoris
Tipe yang keempat adalah guru yang biasanya menjadi guru favorit. Ciri guru ini biasanya menyisipkan humor ketika berbicara, entah ngobrol biasa atau dalam proses belajar mengajar. Pokoknya membuat siswanya happy dan senyum bahagia. Namun tetap saja bercanda perlu mengukur intensitas dan porsinya. Jadi fokus utama tetap materi pelajaran, kecuali di luar ruang kelas mungkin agak banyak joke - jokenya, ga papa. Bahkan sampai bergurau terus terusan dan berguling - guling menahan tawa juga boleh ( kalau tidak malu sama umur). Namun tetap dilihat dulu dimana tempat berguraunya dan siapa yang kita ajak bergurau? Bagaimanapun kita wajib menjaga wibawa kita di depan siswa, rekan guru dan masyarakat. Ingat kita adalah orang tua siswa di sekolah jadi mari kita bertindak proporsional dan profesional. 
Sapa http://www.kmoindonesia.com 
dan http://www.ernawatililys.com
C. Guru profesional = guru super?
    Seperti yang saya sampaikan di atas bahwa menjadi guru profesional harus mempunyai 4 kompetensi; kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Ya, disamping syarat guru profesional itu juga memperoleh sertifikat pendidik, namun yang lebih penting guru profesional itu dapat memahami dan melaksanakan 4 kompetensi guru di atas. Dengan melakukan ketentuan guru profesional maka menurutku dialah guru super. Kok bisa? Coba kita perhatikan. Pertama, untuk kemampuan dia mengajar dan segala hal tentang pembelajaran, itu sudah termaktub dalam kompetensi pedagogik. Kedua, untuk kemampuan mengendalikan diri dan mensikapi peserta didik maka kompetensi kepribadian guru, ketiga untuk kemampuan menangani lingkungan sekitar ada kompetensi sosial dan keempat, kemampuan diri guru telah terkandung dalam kompetensi profesional. Jadi kalau seorang guru dapat memenuhi kriteria sebagai guru profesional, maka -menurut penulis sih- dia menjadi guru super. Guru super yang siap berkembang, melayani siswa dan lingkungan sekitar dengan ikhlas. Itulah esensi guru sesungguhnya.
D. Siapakah guru super itu?
    Ini pertanyaan yang mesti kita jawab dengan baik dan hati - hati. Kenapa harus hati - hati? Sebab kita harus meyakinkan diri kita apakah kita termasuk di dalamnya? Apakah kita juga guru super? Apakah kita dapat memenuhi kriteria sebagai guru super? Atau apakah kita dapat mengimplementasikan 4 kompetensi sebagai guru profesional, yang notabene guru profesional itu ya..guru super tersebut. Tanyakan pada diri anda apakah anda memenuhi kriteria tersebut di atas. Jika jawabannya ya, atau minimal anda melangkah menuju kesana maka andalah guru super tersebut. Lalu pertanyaan selanjutnya untuk apa kita menjadi guru super? Baiklah kita uraikan sekilas alasan mengapa kita harus menjadi guru super. Menurut Weidmer (2015) anak - anak sekarang, siswa sekarang termasuk generasi Z yaitu generasi yang lahir pada tahun 1996 sampai 2015. Nah generasi Z ini mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda dengan generasi - generasi sebelumnya. Seperti kita ketahui, ada generasi baby boomer yang lahir tahun 1946 - 1964, generasi X lahir tahun 1965 - 1980 dan generasi Y yang lahir pada tahun 1980an - 1990an, itu kata Weidmer, bukan saya. Sehingga kita sebagai guru yang lahir pada tahun tahun di atas tidak bisa mengimbangi siswa kita yang lahir tahun 1996 kalau dari diri kita sebagai guru tidak berkembang atau menjadi guru yang super. Kita mesti cepat dan peka terhadap perkembangan dan informasi di sekitar sebab karakter dan kepribadian generasi Z ini terbentuk karena adanya akses informasi yang besar dan cepat. Generasi ini mempunyai rasa ingin tau yang tinggi sehingga pengetahuan mereka berkembang pesat disebabkan dukungan gadget dan internet. Mereka dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus secara bersamaan (multitasking) dan mengambil keputusan secara cepat dan spontan. 

YES, AKU JUARA

Bukti Kemenanganku
   Mungkin banyak orang yang bilang, ah..cuma Rp, 10,000, hadiahnya, tetapi menurutku bukan itu yang penting, namun yang penting adalah jiwa kompetisi itu yang penting. Semangat berjuang yang gigih (he..he lebay) dan pantang menyerah :D yang tumbuh dalam sanubariku (ada tong sampah :D) Semangat itu perlu dipupuk, disiramin, disiangi dan dimalami biar jiwa kompetitif tertanam dan memberi pengaruh terhadap orang - orang di sekitar kita. Mari kita dramatisir ya? Aku sebenarnya tidak menyangka bisa juara ha..ha karena karya (karya? plis dech) sebenarnya isinya curhat malah keluhan yang sebenarnya juga agak sadis, sarkastik dan hal yang tidak enak. Terimakasih aku ucapkan kepada keluargaku yang telah mendukungku sehingga aku dapat meraih kejuaraan ini. Terimakasih juga aku ucapkan kepada panitia yang telah memilihku. Yang terakhir, ucapan terimakasih aku ucapkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan anugrah rejeki ini. Tetapi jujur aku masih bingung kenapa penyelenggara malah memilih kritikanku yang jelas - jelas isinya menjelekkan mereka.
   Tetapi mungkin itu menjadi kebijakan tertentu dari penyelenggara untuk menentukan siapa juaranya. Dan ternyata seperti gambar di samping, namaku..ya namaku tertera di situ dan Insya Alloh seluruh Indonesia tau akulah juaranya. Walaupun ada yang meragukan, bukan meragukan keluhanku, bukan, tetapi meragukan apakah kritikan atau keluhan itu ada atau tidak. Jangan - jangan tidak ada sehingga menjadi pemenang goib...he..he Pliss positive thinking. Coba deh cari lagi, pasti ketemu deh. Siapa tau komennya tenggelam, berhubung yang komen dan ngirim banyak, tetapi suer saya ngirim komen kok. Lihat saja dan cari saja di facebook panitia. Aku juga tidak mengenal panitia secara pribadi, jadi kemenangan ini tidak ada kedekatan secara personal. Kemenangan ini hanya kebetulan saja, kebetulan komenku bagus, menurut mereka sih. Menurutku sendiri wah..ckck kritik pedas he..he. Kebetulan juga mungkin ini rejekiku, he..he walaupun hadiahnya tidak seberapa. Namun namanya rejeki -mau besar atau sedikit- tidak bisa kita ditolak dan rejeki itu tidak akan tertukar, kecuali rejeki itu mampir kemana dulu. Nah kebetulan rejeki aku langsung ke no, Hp ku dan hebatnya lagi, begitu no. HP saya kirim ke panitia lomba, mereka langsung mengirim pulsa ke no.HPku. Dan alhamdulillah, pulsa sudah saya terima. Syukuri dan jadikan sebagai pemantik untuk lomba yang lebih besar dan untuk tujuan yang lebih hebat lagi. Semoga.