Senin, 23 Februari 2015

DIMAS - DIAJENG SMPN 2 BAMBANGLIPURO (1)

Penulis dan Meilia (9E)
Setiap tanggal 20 tiap bulan, kabupaten Bantul mewajibkan para PNS (guru, TU dan Pegawai lain) untuk mengenakan pakaian tradisional. Nah bertepatan tanggal tersebut sekolah kita, SMPN 2 Bambanglipuro juga mengadakan pemilihan Dimas dan Diajeng tahun 2015. Hal tersebut dilakukan untuk memilih para kandidat yang mampu menjadi duta promosi SMP 2 Bambanglipuro. Yang nanti tugasnya adalah mempromosikan kelebihan dan keunggulan SMP kita dibandingkan dengan SMP - SMP yang lain. Mereka, para duta promosi akan mengiklankan SMP 2 Bambanglipuro pada siswa Sekolah Dasar.
     Hari itu sangat istimewa berhubung tanggal tersebut, kita mengadakan acara di atas, bertepatan dengan berdirinya kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Oleh karena itu hampir semua para pegawai di lingkungan pemerintahan Yogyakarta, mengenakan pakaian tradisional.
Penulis dan para fans
Nampak pagi itu para siswa bersemangat mengenakan pakaian tradisional. Ada yang memakai kebaya untuk yang putri dan yang putra mengenakan surjan. Tak lupa para putri mengenakan sandal selop, ada juga yang semangat sekali sampai merias wajah bak para pengantin putri. Malah ada juga yang mengenakan sanggul di rambutnya dan memasang bulu mata. Ah..pokoknya seru sekali.
      Para lelaki juga tak mau kalah, mereka memasangkan keris di pinggangnya, menambah gagah penampilan. Namun keseruan tersebut juga tidak terus meninggalkan jam pelajaran yang menjadi menu wajib. Mereka tetap mengikuti pelajaran sampai jam 8 pagi. Kata para guru, katanya sih, walaupun ada pelajaran para siswa tidak bisa konsen, mungkin terlalu bersemangat. Namun tak apalah yang penting mereka tetap ingat pelajaran Kemudian dilanjutkan seleksi para calon duta promosi dan Dimas Diajeng. Para juri memasuki setiap dan memilih para kandidat dengan cara mengamati secara fisik atau penampilan. Mereka memasangkan putri dan putra yang ada di kelas tersebut. Setelah selesai mendata dan memilih para calon. Mereka kembali ke kantor guru untuk membuat skema penilaian lanjutan. Mereka dipasangkan dengan kriteria para juri, jadi tidak boleh memilih sendiri pasangan yang dikehendaki. Semua ada aturan main sendiri, tidak boleh sembarangan. Ada tekniknya.
Kelas 9E in action with me
      Akhirnya jam 8 tepat mereka apel pagi, dengan berkumpul di halaman sekolah. Setelah sambutan sekilas dari bapak kepala SMPN 2 Bambanglipuro, Drs, Surur dilanjutkan pengumuman - pengumuman tentang kegiatan belajar mengajar hari itu dan juga di minggu - minggu berikutnya. Dan acara puncaknya..mungkin yang ditunggu - tunggu dan membuat acara semakin meriah yaitu acara Catwalk. Para kandidat duta promosi tadi diminta untuk berjalan di depan para siswa - siswi. Suasan menjadi gemuruh dan meriah dengan teriakan dan gelak tawa. Banyak para duta promosi yang cukup PD berjalan berdua tetapi ada juga yang masih malu - malu terutama, anehnya, yang putra. Padahal yang putri sudah bersemangat mau menggandeng tetapi yang putra menolak mentah - mentah. Saat itu ada banyak kandidat sehingga berjalan agak lama dan saat itu juga ada wartawan, koran maupun televisi, yang ikut meliput acara di SMPN 2 Bambanglipuro. Ah..andaikata tahun depan kita ulang lagi pasti sangat berkesan untuk para guru maupun para siswa.

Sabtu, 21 Februari 2015

AMT DI SMPN 2 BAMBANGLIPURO

Pak Eko Prasetyo, M.Psi - Edu Trainer
Hari Sabtu, 21 Februari 2015 merupakan hari yang sangat mengharukan sebab baru pertama kali ini  mengadakan event Acheivement Motivation Training (AMT) yang melibatkan orang tua. Artinya orang tua menunggui anaknya yang mengikuti AMT, dimana mereka di sadarkan untuk mencintai dan juga meningkatkan motivasi belajar. Sehingga harapannya nilai mereka, nilai Ujian Nasional mereka dapat meningkat signifikan. Mereka di sadarkan se-sadar sadarnya, senangis nangisnya sehingga di akhir acara hampir seluruh siswa dan orang tua menangis dan berpelukan mencurahkan segala uneg -uneg yang selama ini ada.Ugh..semua nampak keharuan termasuk bapak - ibu guru juga terhanyut dengan isi materi Pak Eko Prasetyo, M.Psi. Luar biasa sedih, sendu dan mengharu biru.  Semua merasa terhanyut dan larut dalam kesenduan hari itu.
   Acara diawali dengan motivasi dari Ganesha Operation yang disampaikan dengan bagus oleh pak
Anak - anak hanyut dalam sugesti Pak Eko
Fajar selama kurang lebih 1 jam. Kemudian dilanjutkan dilanjutkan sambutan oleh kepala SMPN 2 Bambanglipuro, Drs. H. Surur yang mengupas tentang Ujian Nasional. Karena memang acaranya adalah sosialisasi Ujian Nasional dan dilanjutkan AMT. Dari data tamu undangan atau orang tua yang hadir hampir 90% orang tua hadir. Ini memang yang diharapkan agar bisa disatukan antara visi anak, visi orang tua dan visi sekolah sehubungan dengan Ujian Nasional. Dengan kesamaan keinginan tiga aspek itu maka hambatan yang menghadang bisa dicarikan solusi secara bersama. Ketiga unsur tersebut bisa saling mendukung dan mensukseskan agenda UN dengan nilai yang maksimal. Acara terakhir yaitu acara inti adalah AMT, dimana siswa diajak untuk merenungi tentang tujuan mereka dalam belajar mengajar. Bagaimana mereka harus menghargai orang tua dan para guru. Tanpa orang tua dan guru mereka tidak mungkin mencapai kesuksesan dalam hidup ini. 
Suasana haru Ayah - Anak
Mereka distelkan lagu - lagu yang beatnya sama dengan detak jantung, kemudian dipilihlah lagu yang mempunyai hentakan yang pelan dan ketukan tertentu yang bisa menghanyutkan perasaan. Jadi wajarlah bila para siswa satu - persatu terjatuh, posisi semula mereka adalah duduk dengan kaki lurus ke depan, kemudian mereka mulai rebah pelan ke belakang. Atraksi selanjutnya pak Eko mensugesti dengan kehadiran orang tua, terutama seorang ayah yang datang denga segala pengorbanan. Kemudian ayah tadi pelan - pelan pergi meninggalkan anaknya. Nah ... disinlah anak - anak mulai menjerit histeris karena ditinggalkan ayahnya. Ketika anak - anaknya menjerit dan menangis, para orang tua yang berada dilantai atas melihat dan ikut menangis.
     Kemudian pak Eko menenangkan kembali para siswa ke keadaan semula. Setelah tenang pak Eko kembali mensugesti dengan menghadirkan seorang sosok ibu. Sosok ibu datang dengan semua kelebihan dan keterbatasan, dia datang dengan perjuangan yang super hebatnya ke anak. Kemudian ibunya juga pelan - pelan meninggalkannya. Kembali para siswa menjerit histeris, sekeras - keras karena tanpa mereka sadari, mereka ada yang menangis meraung - raung. Setelah itu pak Eko menenangkan kembali. Suasana kembali tenang dan hening. Terakhir pak Eko mensugesti anak tentang perjuangan dalam mengerjakan UN. Dan akhirnya mereka berhasil mencapai kelulusan UN dengan nilai maksimal. Semoga happy ending untuk semua.


Jumat, 20 Februari 2015

TAMAN BACAAN MASYARAKAT "KIRANA"

    
Tempat TBM
Mimpi yang lama terpendam, akhir - akhir ini mulai muncul untuk direalisasikan. Walaupun banyak kendala tetapi biarlah kendala itu menjadi tantangan yang harus dicarikan solusinya. Ya..benar mimpi memiliki Taman Bacaarn Masyarakat (TBM) di dusunku, Serayu Rt.02 Bantul. Biarpun belum banyak buku yang tersedia, biarpun belum luas tempatnya dan belum banyak anak - anak yang datang. Ga masalah, namanya juga merintis TBM. Tetap semangat dan tetap solusi termasuk jumlah koleksi buku terus ditingkatkan, karena memang itulah salah satu daya tarik para pengunjung. Hal yang membuat saya trenyuh dan membulatkan tekad untuk membuat TBM karena memang mereka (Anak - anak dan Ibu Rumah Tangga) butuh kegiatan yang bermanfaat.
Kegiatan di TBM
Saya berpikir berhubung jumlah koleksi belum banyak, salah satu cara untuk menarik minat mereka adalah mengadakan kegiatan yang menarik seperti:
  1. Hari Selasa : Setiap Selasa diadakan kegiatan belajar bahasa Inggris, karena kebetulan saya adalah seorang guru bahasa Inggris. Ya..sekalian share ilmu ke anak - anak. Nampaknya anak - anak suka bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
  2. Hari Kamis : Setiap Kamis diadakan kegiatan belajar menggambar, walaupun saya bukan ahli menggambar tetapi kalau hanya untuk membedakan lukisan yang bagus dan kuran bagus aku cukup bisa.
  3. Hari Minggu : Nah..di hari Minggu, atau setiap hari Minggu di adakah kegiatan menulis, mereka (anak - anak) dibebaskan untuk menulis apa saja. Bisa puisi, cerita atau tulisan yang lain, pokoknya mereka berlatih menulis. Nanti yang tulisannya bagus akan di kirimkan ke koran lokal atau majalah lokal, Provinsi DIY.
Terus hari lainnya ngapain? Untuk hari yang laen mereka bebas, artinya mereka bisa baca buku dan meminjam buku yang ada atau yang tersedia. Orientasi dari pendirian TBM ini adalah diperuntukan bagi anak - anak, remaja dan ibu - ibu. Khusus untuk anak - anak dan remaja kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan seperti tersebut di atas. Sementara untuk ibu - ibu nantinya kerja sama dengan ibu - ibu PKK atau Dharma Wanita, dengan harapan TBM dapat meminjamkan buku - buku yang dapat meningkatkan kualitas ibu - ibu. Kualitas yang dimaksud bisa saja para ibu ikut membantu perekonomian keluarga dengan menciptakan atau membuat kreasi yang bernilai jual. Dengan kegiatan tersebut maka TBM mempunyai nilai lebih dan para ibu merasa diuntungkan dengan keberadaan TBM. Sehingga kalau mereka datang dengan anak - anaknya maka keduanya (ibu dan anak) dapat berkembang bersama - sama. Itu adalah salah satu misi visi TBM Kirana memberi manfaat bagi semua walaupun untuk buku - buku yang menunjang kemajuan tersebut belum ada. Tetapi bisa diagendakan nanti dengan mengundang narasumber yang kompeten untuk mengajar mereka tetapi tetap tempatnya di TBM. Semoga

Rabu, 18 Februari 2015

MAAFKAN GURUMU ANAK ANAKKU

       Sudah hampir 12 tahun aku menjadi guru di SMP ini, sudah banyak cerita yang tercipta dan sudah banyak kutemui berbagai tingkah laku siswa. Dari yang sangat rajin sampai yang paling malas, dari yang sangat pandai (yang lolos lomba tingkat nasional maupun tingkat internasional) sampai yang naudzubillah, tidak bisa apa - apa. Bahkan dari kelakuan siswapun aku sampai hafal. Dari yang suka nyontek, suka ramai sendiri, suka panjat tembok sampai yang hanya melanggar peraturan yang kecil - kecil seperti ; tidak memakai sepatu hitam, tidak memakai dasi, tidak mengenakan jilbab made in sekolah, tidak memakai ikat pinggang berlogo SMP kita. Ah..pokoknya aneh - aneh dech kelakuan kalian walau kadang juga lucu - lucu. Tetapi sebagai guru aku harus tetap menegakkan peraturan itu. Aku harus tetap menjaga wibawa sekolah tetap berdiri kokoh dengan menerapkan peraturan dengan sebaik - baiknya. Jadi maafkan pak gurumu ini jika pak guru tetap memberi punishment bagi yang melanggar dan pasti memberi reward bagi yang berprestasi, apapun prestasi yang dicapai entah kecil ataupun besar. Itu hal yang tidak mudah untuk pak guru lupakan siswa yang pernah berjasa bagi sekolah kita. Itulah yang pak guru inginkan dari kalian, membuat prestasi di sekolah ini, biar sekolah kita lebih berprestasi dan dikenal lebih luas lagi. Bukan karena kenakalan siswanya, bukan karena sekolahnya yang semaunya namun sekolah yang membanggakan bagi kalian biarpun nanti kalian telah lulus dari sekolah ini.
      Oleh karena itu, demi itu semua, gurumu ini demi kalian sendiri dan demi sekolah ini lebih maju dan berkembang. Jadi maafkan gurumu ini ya jika kalian harus pulang tanpa alas kaki karena sepatu disita. Itu disebabkan kalian tidak memakai sepatu hitam.Terpaksa kalian harus bertelanjang kaki, tanpa sepatu pulang ke rumah. Mungkin kalian malu dan sedikit jengkel terhadap gurumu ini tetapi bukan itu maksud saya. Saya hanya ingin mengingatkan kalian bahwa ada peraturan yang menyebutkan bahwa tidak boleh memakai sepatu selain hitam. Aku juga ingin perbuatanmu tersebut tidak ditiru oleh teman - temanmu, bahkan adik kelasmupun. Apa jadinya bila kamu memakai sepatu beraneka ragam terus aku biarkan? Aku yakin pasti banyak yang akan menirunya dan bahkan semakin banyak dan menjalar ke pelanggaran - pelanggaran yang lain. Aku tidak ingin sekolah kita seperti sekolah - sekolah yang ga jelas. Padahal sekolah kita adalah sekolah negeri dimana biasanya siswanya adalah anak - anak yang mudah diatur dan baik - baik. Itulah alasan bapak guru, di samping sebernarnya pak guru mengharapkan kalian membiasakan diri dengan disiplin dan tertib aturan. Sehingga kedisplinan menjadi hal yang biasa dan menjadi gaya hidup. Ketika disiplin menjadi kebiasaan siswa maka tidak akan keterpaksaan siswa untuk menjalankan aturan - aturan di atas. Akhirnya kalau sudah menjadi kebiasaan maka siswa akan tertib dan disiplin walaupun tidak ada yang mengawasinya.
      Demikian juga ketika kalian saya suruh ingkling (melompat dengan satu kaki) saat kalian berucap kotor, mencaci maki (misuh:jawa) dan berkata - kata tidak sopan. Saya pasti akan memberi kalian punishment sesuai jumlah huruf dalam kata yang kalian ucapkan. Saya sangat sayang kepada kalian semua, saya hanya ingin kalian membiasakan diri berucap dan bertutur kata yang baik dan sopan. Bukankah sama - sama membuka mulut, hanya beda diksi (pilihan kata) tetapi punya makna yang lain. Saya hanya ingin kalian mengucapkan kata Astagfirullah, Alhamdulillah, Subhanallah dan kata - kata yang Islami yang lain. Sebagai orang muslim lebih mengucapkan kata - kata itukan daripada caci maki yang akan merendahkan kalian atau mungkin menyakiti orang lain. Oleh karena itu gunakanlah kata - kata yang baik karena orang akan lebih menghormati kalian jika kalian pilih kata - kata yang baik dan sopan.
       Sebagai guru aku mengharap kalian memahami dan mengerti tentang semua kebijakan dan punishment yang telah diterapkan. Saya berharap kalian tidak ada rasa marah dan dendam dengan perlakuan gurumu ini. Semoga. Satu harapan dari gurumu ini adalah bahwa dengan sikap dan tingkah laku yang baik kalian dapat meraih sukses di dunia dan akhirat. Itu saja. Tidak lebih dan tidak kurang karena bagaimanapun gurumu ini sayang terhadap kalian. Gurumu ini ingin kalian hanya ingin memperoleh yang terbaik dalam hidup ini walaupun saat ini mungkin agak berat menjalaninya. Tetapi tunggu 5 - 10 tahun lagi kalian akan memetik buah dari kedisiplinan ini dalam dunia kerja atau dalam kehidupan bermasyarakat.

Artikel ini di ikut sertakan dalam lomba lomba menulis guru dan orang tua yang diselenggarakan oleh

www.sekolah-akhlak.com dan https://motivatorkreatif.wordpress.com serta Komunitas Guru Inspiratif.