Senin, 23 Februari 2015

JALAN SEHAT SERAYU 2015


Istri and the Gank
Minggu, 22 Februari 2015, kampungku, Serayu mengadakan kegiatan jalan sehat dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Karang Taruna "Tunas Harapan". Hari itu cukup meriah, karena hanya dengan uang Rp. 7.000,- sudah bisa ikut jalan sehat. Aku sendiri membeli 3 tiket utk keluargaku (aku, istri dan 1 anak). Pagi itu jam 07.00 WIB sudah banyak yang kumpul walaupun acara jalan sehat belum dimulai. Setelah jam menunjukkan jam 7.40 WIB acara mulai dibuka dengna pemotongan pita oleh bapak dukuh. Ga tau ide dari siapa itu, tetapi kayak latah dengan tradisi para pejabat Indonesia. Kalau tidak bisa dibilang lebay (baca: berlebihan). Tetapi biarlah memang begitulah Indonesia suka yang ceremonial berlebihan. Setelah pemotongan pita oleh bapak dukuh, acara dilanjutkan dengna jalan sehat. Jalan sehat mengambil rute jalan kampung,dari SD Serayu menuju dusun Sabrang Kali, Gedongan, melewati lapangan Trirenggo dan Jebugan kemudian kembali ke tempat semula. 
Tempat Pengumpulan Kupon Doorprize
     Kupon doorprize ternyata harus dimasukan dalam box yang berada di lapangan Trirenggo. Cukup cerdas aku rasa karena kalau dimasukan di tempat panitia, bisa - bisa cuma masukin tiket dan tidak ikut jalan sehat. Jadinya tidak sehat dunk. Kalau sudah begitu maka tidak berhasil dunk program pemerintah memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Ah..itu kan program pemerintah. Kembali ke progam pemuda yaitu jalan sehat, peserta cukup banyak bapak - bapak (yang ini tidak terlalu banyak), ibu - ibu nah ini yang banyak dan anak - anak. Anak - anak juga tidak terlalu banyak..wong mereka harus mempersiapkan diri untuk pintas di panggung kesenian. Panggung kesenian yang dipersiapkan untuk upacara HUT dan memeriahkan acara tersebut. 
   Setelah berjalan menurut rute yang ditentukan panitia, kami akhirnya sampai atau kembali ke tempat semula. Di tempat tersebut aku mendapat nasi kuning dan lauk - pauk serta segelas air mineral. Ya..lumayanlah untuk mengobati rasa lapar dan haus setelah berjalan kurang lebih 3 km. Setelah beberapa saat kami beristirahat, kegiatan selanjutnya segera dimulai. Hampir sama dengan acara dibelahan bumi manapun bahwa acara pertama adalah pembukaan. Kalau itu bukan tradisi luar negeri, maka hal itu menjadi tradisi di Indonesia. Seperti yang kita tau sambutan yang pertama dari ketua panitia, terus kepala dusun dan hiburan serta acara inti yaitu doorprize.
Ara in Action
Setelah sambutan - sambutan tadi, acara selanjutnya adalah hiburan tari - tarian dari anak - anak yang mengikuti les di paguyuban sekar pamujan. Sekar pamujan adalah semacam tempat les tetapi khusus untuk MC, Menyanyi dan Menari. Sekar pamujan ini sebenarnya didirikan belum lama, belum ada sebulan kayaknya, tetapi memang banyak anak - anak yang ikut les di situ. Jadi pada saat acara hiburan anak - anak, peserta tari dibagi dalam 2 kelompok: kelompok anak - anak TK kebawah dan anak - anak SD. Mereka semua menari dan menyanyi bersama - sama. Mereka nampak sangat menikmati.
    Setelah acara hiburan menari dan menyanyi selesai dilanjutkan dengan pengundian doorpirze. Untuk doorprize aku tidak pernah percaya bahwa namaku akan terpilih atau terpanggil. Belum pernah selama hidupku aku mendapat lotre atau undian. Aku ga tau kenapa. Mungkin namaku memang ga hoki atau memang Tuhan sayang padaku sehingga menjagaku agar tidak terkena barang - barang yang belum tentu kehalalannya. Kenapa tidak halal? Karena cara mendapatkannya dengan cara di lotre. Ok..kembali ke pengundian pertama, namaku atau nama keluarga ga ada yang muncul. Acara pengundian dihentikan dulu dengan diselingi hiburan, yaitu musik dangdut dengan penyanyi yang menurutku seksi. Mosok perempuan menyanyi memakai celana pendek sehingga seperti itulah. Wah..repot ini.
    Daripada menonton tontonan yang tidak baik untuk ditonton, aku memutuskan untuk pulang, sementara istri dan anak menungguinya. Mungkin menunggu doorprize. Aku akhirnya sampai rumah dengan berjalan kaki karena jarak rumah dan tempat acara tidak terlalu jauh. Beberapa saat kemudian istri dan anakku pulang menyusul sebelum acara selesai. Kita semua berada di rumah saja. Dari rumah kami (seolah -olah) mendengar nama kami di sebut. Tetapi biarlah daripada berlari - lari ke tempat acara dan sampai di sana sudah tidak bisa mengambil, karena terlambat, kami memutuskan untuk tetap bertahan di rumah. Tidak perlu mengejar doorprize, sebab bagi kami rejeki tidak akan tertukar. Jadi kalau sudah rejeki kita maka tidak ada orang yang mampu menahan atau menghentikannya. Itulah prinsip. Nah di sorenya, setelah acara selesai ada tetangga yang cerita bahwa memang nama kami di sebut dan katanya hadiah yang terakhir itu yang besar - besar. Jadi memang kami tidak beruntung dan kami tidak menyesal, memang itu bukan rejeki kami. Mungkin rejeki orang lain. TIdak ada penyesalan semua sudah ada garis hidup masing - masing. Benarkan?

DIMAS - DIAJENG SMPN 2 BAMBANGLIPURO (1)

Penulis dan Meilia (9E)
Setiap tanggal 20 tiap bulan, kabupaten Bantul mewajibkan para PNS (guru, TU dan Pegawai lain) untuk mengenakan pakaian tradisional. Nah bertepatan tanggal tersebut sekolah kita, SMPN 2 Bambanglipuro juga mengadakan pemilihan Dimas dan Diajeng tahun 2015. Hal tersebut dilakukan untuk memilih para kandidat yang mampu menjadi duta promosi SMP 2 Bambanglipuro. Yang nanti tugasnya adalah mempromosikan kelebihan dan keunggulan SMP kita dibandingkan dengan SMP - SMP yang lain. Mereka, para duta promosi akan mengiklankan SMP 2 Bambanglipuro pada siswa Sekolah Dasar.
     Hari itu sangat istimewa berhubung tanggal tersebut, kita mengadakan acara di atas, bertepatan dengan berdirinya kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Oleh karena itu hampir semua para pegawai di lingkungan pemerintahan Yogyakarta, mengenakan pakaian tradisional.
Penulis dan para fans
Nampak pagi itu para siswa bersemangat mengenakan pakaian tradisional. Ada yang memakai kebaya untuk yang putri dan yang putra mengenakan surjan. Tak lupa para putri mengenakan sandal selop, ada juga yang semangat sekali sampai merias wajah bak para pengantin putri. Malah ada juga yang mengenakan sanggul di rambutnya dan memasang bulu mata. Ah..pokoknya seru sekali.
      Para lelaki juga tak mau kalah, mereka memasangkan keris di pinggangnya, menambah gagah penampilan. Namun keseruan tersebut juga tidak terus meninggalkan jam pelajaran yang menjadi menu wajib. Mereka tetap mengikuti pelajaran sampai jam 8 pagi. Kata para guru, katanya sih, walaupun ada pelajaran para siswa tidak bisa konsen, mungkin terlalu bersemangat. Namun tak apalah yang penting mereka tetap ingat pelajaran Kemudian dilanjutkan seleksi para calon duta promosi dan Dimas Diajeng. Para juri memasuki setiap dan memilih para kandidat dengan cara mengamati secara fisik atau penampilan. Mereka memasangkan putri dan putra yang ada di kelas tersebut. Setelah selesai mendata dan memilih para calon. Mereka kembali ke kantor guru untuk membuat skema penilaian lanjutan. Mereka dipasangkan dengan kriteria para juri, jadi tidak boleh memilih sendiri pasangan yang dikehendaki. Semua ada aturan main sendiri, tidak boleh sembarangan. Ada tekniknya.
Kelas 9E in action with me
      Akhirnya jam 8 tepat mereka apel pagi, dengan berkumpul di halaman sekolah. Setelah sambutan sekilas dari bapak kepala SMPN 2 Bambanglipuro, Drs, Surur dilanjutkan pengumuman - pengumuman tentang kegiatan belajar mengajar hari itu dan juga di minggu - minggu berikutnya. Dan acara puncaknya..mungkin yang ditunggu - tunggu dan membuat acara semakin meriah yaitu acara Catwalk. Para kandidat duta promosi tadi diminta untuk berjalan di depan para siswa - siswi. Suasan menjadi gemuruh dan meriah dengan teriakan dan gelak tawa. Banyak para duta promosi yang cukup PD berjalan berdua tetapi ada juga yang masih malu - malu terutama, anehnya, yang putra. Padahal yang putri sudah bersemangat mau menggandeng tetapi yang putra menolak mentah - mentah. Saat itu ada banyak kandidat sehingga berjalan agak lama dan saat itu juga ada wartawan, koran maupun televisi, yang ikut meliput acara di SMPN 2 Bambanglipuro. Ah..andaikata tahun depan kita ulang lagi pasti sangat berkesan untuk para guru maupun para siswa.

Sabtu, 21 Februari 2015

AMT DI SMPN 2 BAMBANGLIPURO

Pak Eko Prasetyo, M.Psi - Edu Trainer
Hari Sabtu, 21 Februari 2015 merupakan hari yang sangat mengharukan sebab baru pertama kali ini  mengadakan event Acheivement Motivation Training (AMT) yang melibatkan orang tua. Artinya orang tua menunggui anaknya yang mengikuti AMT, dimana mereka di sadarkan untuk mencintai dan juga meningkatkan motivasi belajar. Sehingga harapannya nilai mereka, nilai Ujian Nasional mereka dapat meningkat signifikan. Mereka di sadarkan se-sadar sadarnya, senangis nangisnya sehingga di akhir acara hampir seluruh siswa dan orang tua menangis dan berpelukan mencurahkan segala uneg -uneg yang selama ini ada.Ugh..semua nampak keharuan termasuk bapak - ibu guru juga terhanyut dengan isi materi Pak Eko Prasetyo, M.Psi. Luar biasa sedih, sendu dan mengharu biru.  Semua merasa terhanyut dan larut dalam kesenduan hari itu.
   Acara diawali dengan motivasi dari Ganesha Operation yang disampaikan dengan bagus oleh pak
Anak - anak hanyut dalam sugesti Pak Eko
Fajar selama kurang lebih 1 jam. Kemudian dilanjutkan dilanjutkan sambutan oleh kepala SMPN 2 Bambanglipuro, Drs. H. Surur yang mengupas tentang Ujian Nasional. Karena memang acaranya adalah sosialisasi Ujian Nasional dan dilanjutkan AMT. Dari data tamu undangan atau orang tua yang hadir hampir 90% orang tua hadir. Ini memang yang diharapkan agar bisa disatukan antara visi anak, visi orang tua dan visi sekolah sehubungan dengan Ujian Nasional. Dengan kesamaan keinginan tiga aspek itu maka hambatan yang menghadang bisa dicarikan solusi secara bersama. Ketiga unsur tersebut bisa saling mendukung dan mensukseskan agenda UN dengan nilai yang maksimal. Acara terakhir yaitu acara inti adalah AMT, dimana siswa diajak untuk merenungi tentang tujuan mereka dalam belajar mengajar. Bagaimana mereka harus menghargai orang tua dan para guru. Tanpa orang tua dan guru mereka tidak mungkin mencapai kesuksesan dalam hidup ini. 
Suasana haru Ayah - Anak
Mereka distelkan lagu - lagu yang beatnya sama dengan detak jantung, kemudian dipilihlah lagu yang mempunyai hentakan yang pelan dan ketukan tertentu yang bisa menghanyutkan perasaan. Jadi wajarlah bila para siswa satu - persatu terjatuh, posisi semula mereka adalah duduk dengan kaki lurus ke depan, kemudian mereka mulai rebah pelan ke belakang. Atraksi selanjutnya pak Eko mensugesti dengan kehadiran orang tua, terutama seorang ayah yang datang denga segala pengorbanan. Kemudian ayah tadi pelan - pelan pergi meninggalkan anaknya. Nah ... disinlah anak - anak mulai menjerit histeris karena ditinggalkan ayahnya. Ketika anak - anaknya menjerit dan menangis, para orang tua yang berada dilantai atas melihat dan ikut menangis.
     Kemudian pak Eko menenangkan kembali para siswa ke keadaan semula. Setelah tenang pak Eko kembali mensugesti dengan menghadirkan seorang sosok ibu. Sosok ibu datang dengan semua kelebihan dan keterbatasan, dia datang dengan perjuangan yang super hebatnya ke anak. Kemudian ibunya juga pelan - pelan meninggalkannya. Kembali para siswa menjerit histeris, sekeras - keras karena tanpa mereka sadari, mereka ada yang menangis meraung - raung. Setelah itu pak Eko menenangkan kembali. Suasana kembali tenang dan hening. Terakhir pak Eko mensugesti anak tentang perjuangan dalam mengerjakan UN. Dan akhirnya mereka berhasil mencapai kelulusan UN dengan nilai maksimal. Semoga happy ending untuk semua.


Jumat, 20 Februari 2015

TAMAN BACAAN MASYARAKAT "KIRANA"

    
Tempat TBM
Mimpi yang lama terpendam, akhir - akhir ini mulai muncul untuk direalisasikan. Walaupun banyak kendala tetapi biarlah kendala itu menjadi tantangan yang harus dicarikan solusinya. Ya..benar mimpi memiliki Taman Bacaarn Masyarakat (TBM) di dusunku, Serayu Rt.02 Bantul. Biarpun belum banyak buku yang tersedia, biarpun belum luas tempatnya dan belum banyak anak - anak yang datang. Ga masalah, namanya juga merintis TBM. Tetap semangat dan tetap solusi termasuk jumlah koleksi buku terus ditingkatkan, karena memang itulah salah satu daya tarik para pengunjung. Hal yang membuat saya trenyuh dan membulatkan tekad untuk membuat TBM karena memang mereka (Anak - anak dan Ibu Rumah Tangga) butuh kegiatan yang bermanfaat.
Kegiatan di TBM
Saya berpikir berhubung jumlah koleksi belum banyak, salah satu cara untuk menarik minat mereka adalah mengadakan kegiatan yang menarik seperti:
  1. Hari Selasa : Setiap Selasa diadakan kegiatan belajar bahasa Inggris, karena kebetulan saya adalah seorang guru bahasa Inggris. Ya..sekalian share ilmu ke anak - anak. Nampaknya anak - anak suka bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
  2. Hari Kamis : Setiap Kamis diadakan kegiatan belajar menggambar, walaupun saya bukan ahli menggambar tetapi kalau hanya untuk membedakan lukisan yang bagus dan kuran bagus aku cukup bisa.
  3. Hari Minggu : Nah..di hari Minggu, atau setiap hari Minggu di adakah kegiatan menulis, mereka (anak - anak) dibebaskan untuk menulis apa saja. Bisa puisi, cerita atau tulisan yang lain, pokoknya mereka berlatih menulis. Nanti yang tulisannya bagus akan di kirimkan ke koran lokal atau majalah lokal, Provinsi DIY.
Terus hari lainnya ngapain? Untuk hari yang laen mereka bebas, artinya mereka bisa baca buku dan meminjam buku yang ada atau yang tersedia. Orientasi dari pendirian TBM ini adalah diperuntukan bagi anak - anak, remaja dan ibu - ibu. Khusus untuk anak - anak dan remaja kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan seperti tersebut di atas. Sementara untuk ibu - ibu nantinya kerja sama dengan ibu - ibu PKK atau Dharma Wanita, dengan harapan TBM dapat meminjamkan buku - buku yang dapat meningkatkan kualitas ibu - ibu. Kualitas yang dimaksud bisa saja para ibu ikut membantu perekonomian keluarga dengan menciptakan atau membuat kreasi yang bernilai jual. Dengan kegiatan tersebut maka TBM mempunyai nilai lebih dan para ibu merasa diuntungkan dengan keberadaan TBM. Sehingga kalau mereka datang dengan anak - anaknya maka keduanya (ibu dan anak) dapat berkembang bersama - sama. Itu adalah salah satu misi visi TBM Kirana memberi manfaat bagi semua walaupun untuk buku - buku yang menunjang kemajuan tersebut belum ada. Tetapi bisa diagendakan nanti dengan mengundang narasumber yang kompeten untuk mengajar mereka tetapi tetap tempatnya di TBM. Semoga