Kamis, 19 Juni 2014

GANTUNG DIRI

      Tetanggaku, Kamis, 19 Juni 2014 mengakiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali rafia. Aku tidak habis pikir karena dilihat dari penampilan, ketaatan dan ucapan, dia termasuk orang yang kuat agamanya. Cuma analisa sekilas yang dapat aku berikan adalah hal itu disebabkan karena menantunya yang tidak sensitif dengan mertuanya. Sejak kedatangan menantunya dengan 2 anak, dulunya cuma 1 anak terus melahirkan di rumah tersebut dan sekaran 2 anak. Sekitar kurang lebih 3 bulan bapak Fatur selalu menggendong cucunya tanpa bisa melakukan aktifitas yang dia sukai seperti ia tidak bisa mendengar musik kesukaannya (dia biasanya menyetel musik begitu kencangnya sampai seperti di pasar malam, dan aku di depan rumahnya sudah biasa itu), tidak bisa menonton televisi khususnya menonton sepak bola ( dia termasuk maniak dengan bola) dan terakhir yang juga termasuk penting istrinya (bu Sum) selalu tidur bersama cucunya sehingga hubungan suami istri tidak berjalan.
      Background pak Fatur memang kadang sering kumat 'faham' nya, biasanya menjelang puasa ia kan lebih khusyuk dibandingkan hari - hari atau bulan - bulan yang lain. Dan selama ini tidak masalah serta baik - baik saja karena tetangga, termasuk aku dan keluarga sudah tau serta menyadari. Nah setelah datang menantunya ia harus momong cucunya yang ia bawa kesana - kesini, digendong. Bu Sum lebih parah lagi dia harus memandikan kedua cucunya, menyiapkan makan cucu, mantu dan suaminya yang ternyata berbeda beda (untuk anak mantu dia tidak suka makan makanan yang menggunakan bumbu masak/mecin) setelah memasak bu Sum harus mengantar makanan tersebut ke kamar menantunya. O..sungguh terlalu.
      Kejadian tersebut terjadi setiap hari dan mungkin ini tidak membuat betah pa Fatur sehingga ia gelap mata dan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Dia gantung diri saat pagi hari sehingga tidak banyak tetangga yang tau. Beberapa yang tau itu adalah istriku, ibu mertua dan anak cewekku, mereka harus ikut repot mencari tetangga untuk membantu menurunkan pak Fatur. Kalau ada orang banyak mungkin saja nyawa pak Fatur masih dapat ditolong tetapi karena semua serba terbatas dan mungkin juga sudah takdirnya meninggal dengan cara seperti itu...ya ada saja aral yang merintangi. Seperti susah mencari mobil untuk mengangkat korban menuju ke rumah sakit PKU Muh Bantul,  mendapat tabung oksigen ternyata tabung oksigennya macet dan susahnya menurunkan korban karena badannya yang besar serta menggantung di tempat yang agak tinggi. Wah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang membangun sangat berguna tidak hanya bisa mencaci tetapi berikan juga solusi