Kamis, 19 Juni 2014

SENDRATARI RAMAYANA

     Tanggal 12 Juni 2014, kami sebagai pengurus kelas Unggulan mengadakan kegiatan apresiasi seni dengan agenda menonton Sendratari Ramayana di candi Prambanan. Memang agenda ini baru pertama kali kita lakukan dan sungguh diluar dugaan ternyata banyak siswa dari berbagai kota dan provinsi berkunjung serta menyaksikan pertunjukan tersebut.
     Bagi kami tiket untuk umum cukup mahal yaitu Rp.100.000,- sedangkan untuk pelajar hanya Rp.30.000,-. Perbandingan yang cukup mencolok walaupun kamipun masih dapat potongan 10% bagi guru. Kami mengantar kelas 9E yang terdiri 30 siswa, karena 30 tiket maka kami dapat bonus 5 tiket free.
Tetapi kenyataannya banyak bapak ibu yang ingin ikut dan penasaran ingin menonton sedratari Ramayana. Kami berkumpul jam 17.30, yah..seperti inilah Indonesia masih ada saja yang terlambat. Kami menyarankan agar anak - anak sholat di sekolahan agar dapat mengejar waktu dan tiba di Teater Ramayana tepat waktu, tidak terlambat. Berhubung ada beberapa siswa yang terlambat datang berkumpul di sekolah maka kami tiba di candi Prambanan telat sekitar 5 menit. Jarak sekolah kami dengan candi Prambanan agak jauh maka butuh banyak waktu untuk perjalanan. Sesampainya di candi Prambanan, penulis harus mengurus tiket dulu tetapi anak - anak sudah bisa masuk duluan. Ternyata untuk urusan seperti ini, pihak Teater Ramayana tidak terlalu sulit dan tidak berbelit - belit sehingga semua bisa berjalan lancar.
      Sebagai guru kamipun tidak tega kalau hanya mengurusi soal menonton saja, maka kamipun mempersiapkan makan malam untuk anak - anak biar pulang dalam kondisi perut terisi.  Kasihan kan kalau mereka dibiarkan kelaparan..kan anak orang.
Di samping memberi makan malam, kamipun memberi uang saku sebesar Rp.10.000,- untuk jajan di obyek candi Prambanan sebelum, saat atau setelah pertunjukkan agar bisa menambah energi dan mengusir hawa dingin di pelataran candi Prambanan. Besar harapan penulis di tahun - tahun mendatang dapat dilaksanakan lagi dan bermanfaat bagi para siswa. Kalau bukan generasi muda kita, siapa lagi yang akan menghargai karya - karya anak bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar yang membangun sangat berguna tidak hanya bisa mencaci tetapi berikan juga solusi