Senin, 30 Mei 2016

UJIAN NASIONAL SEKELAS UJIAN HIDUP?

    Banyak siswa kita yang merasa tertekan, kalau tidak dibilang stess menghadapi Ujian Nasional. Biarpun sekarang UN bukan lagi penentu kelulusan tetapi tetap saja menjadi momok karena dari hasil Ujian Nasional itulah para siswa dapat memilih dan menentukan mau sekolah atau kuliah dimana. Jika nilai UN yang diperoleh bagus maka otomatis dia bisa sekolah yang dicita - citakan. Tetapi jika nilai UN tidak bagus, maka musnah sudah harapan hidupnya. Bahkan ada yang bunuh diri karena tidak siap menghadapi kenyataan. Seakan hidupnya tergantung dari ini UN.
    UN tetap menjadi momok, tetap menjadi algojo pencabut masa depan walaupun bukan menjadi tolok ukur kesuksesan namun itu merupakan suatu kebanggan bersama jika nilai UN tinggi. Lihat saja euforia para siswa dari SMP dan SMA, malah ada juga di dunia maya itu anak SD melakukan selebrasi setelah mengikuti USBN dengan mencorat coret bajunya. Siapa yang mereka tiru? Pasti kakak - kakak kelasnya. Setelah mereka dapat melewati UN dan mengetahui hasilnya, mereka tidak perduli apakah nanti dapat diterima di sekolah atau universitas yang diinginkan. Yang penting hari ini plong, gembira karena satu tugas telah selesai, satu kewajiban telah dijalankan, satu beban telah diturunkan, itu yang ada dipikiran para siswa kita. Kalau untuk besok, maka dipikirkan besok saja. Begitulah, tingkat tekanan yang dihadapi para siswa kita. Mereka tidak memandang bahwa pintar iti wajib, belajar itu harus, nilai hanya salah satu indikator kita bahwa kita telah belajar. Poinnya bukan nilai UN, intinya bukan hasil UN tetapi mereka perlu melewati proses yang panjang, proses yang baik, jujur dan bertanggung jawab. Sebab apa? Sebab ujian sebenarnya adalah ketika mereka nanti hidup dalam masyarakat dan mengalami berbagai ujian hidup dan mereka dapat survive karena mereka telah belajar di sekolah. Jadi UN adalah salah satu ujian hidup, ujian hidup lebih komplek dan kelasnya lebih tinggi dibandingkan UN. Anda setuju?

KENAPA HARUS RIYA?

    Rasanya sangat sebel ketika setiap membuka komen group WA, yang ada orang itu, orang itu lagi dengan segala aktvititas. Itu belum seberapa apa yang dia upload, dia posting benar - benar urusannya pribadi, bukan orang lain, bahkan kalau orang lain taupun tidak ada manfaatnya. Kebayang tidak ada orang yang memposting rencana dia mau pergi umroh, dari mulai daftar dia posting kuitansi, ya..kuitansi yang disitu tertera nominal sekita juta. Itu posting pertama, o..itu yang kedua, yang pertama dia tanya ke forum bagaimana caranya mencari ijin melaksanakan ibadah umroh. Padahal dia sudah darang ke rumahku (sabar..wuusah..wusha) dan sudah aku kasih penjelasan syarat - syarat dan juga contoh suratnya. Seharusnya cukup itu saja kan? Tidak perlu posting lagi di forum, menanyakan ada yang tau tidak dengan alasan informasi yang aku kasih hilang dan terhapus hadech :3 Berhubung aku berbaik hati cie..cie maka aku coba menjelaskan lagi dalam forum itu bla..bla dan kalimat terakhir kutulis "maaf ini bukan riya ya? " Harapan aku, aku terbebas dari sifat riya, minimal menghibur diriku sendiri :D. Nah kalimat terakhirku inilah yang agak sedikit mengena di hatinya, dia pun ikut - ikutan menyatakan bahwa dia juga riya. Semoga saja. Kupikir postingan itu berhenti karena dia juga takut riya ternyata tidak. Pertempuran baru saja dimulai jeng...jeng.
    Serangan riya tidak cukup sekali, kali ini memposting kuitansi tadi yang terdiri 2 lembar tertera disitu nominal 31 juta untuk satu lembar ckck..mau pamer hai? Aku rasa teman - teman hanya bersabar dan memaksa diri sendiri untuk memaklumi spesies seperti apa sih yang mereka hadapi? Xi..xi. Hanya ada beberapa yang mengucapkan selamat atas niatnya naik umroh. Mungkin dalam hati teman - teman cukuplah dan sudahlah, posting yang lain. Ternyata penderitaan teman - temanku belum berakhir, selanjutnya dia memposting baru belajar ngaji du masjid kalau ga salah. Kemudian dia memposting tentang pesanan roti untuk pengajian menjelang keberangkatan umroh (emang penting kita ketahui hello?), dilanjutkan undangan pengajian di rumahnya yang terus terang saja tidak ada anggota group WA yang diundang ugh...Beberapa saat yang lalu dia juga memposting kegiatan manasik umroh wushah..wuushah. Dilanjutkan memposting kertas yang bertuliskan siapa saja yang mau menitip doa (hadech..ada ga air es untuk menyiram kepala, biar dingin he..he). Dan yang terakhir, dia memposting surat himbauan dari biro travel yang dia pilih ( plis dech...uwes..uwes)
    Dalam pandangan penulis, kegiatan - kegiatan yang bernilai ibadah tidak perlulah orang lain tau sebab ibadah itu urusan umatnya dengan Tuhannya. Tidak perlu orang lain tau, untuk apa tau? Takutnya bukan syiar atau kebaikan yang kita perolah tetapi riya, ujub dan merasa paling suci. Ketaatan dan kesucian dalam hal agami itu, menurut saya tidak bersifat publik artinya kita dinilai ibadah kita baik jika perbuatan kita baik. Sehingga ibadah kita itu telah diimplementasikan dalam kehidupan sehari - hari. Jadi orang mau menilai kita seperti apa itu hak orang tetapi kita harus memastikan bahwa perbuatan kita itu baik dan benar, tidak perlu orang lain tau, atau malah kita sengaja memberitau. Kita mau ibadah apa kita mau pamer? Semoga kita dijauhkan dari sifay riya, ujub dan merasa paling di antara orang lain. Amin

Minggu, 29 Mei 2016

MELEGAKAN HATI

 


Juara Hafalan Utrujah
Syukurlah itu yang perlu kuucapkan setelah mengetahui anak bungsuku terpilih menjadi salah satu dari 5 anak yang  telah hafal huruf hijaiyah (utrujah). Sungguh hal ini melegakan hatiku sebab aku menjalankan kewajibanku sebagai seorang kepala rumah tangga tidak pernah menuntut anak - anakku menjadi juara. Tidak. Tidak pernah. Aku tidak pernah berharap anak anakku cerdas tetapi agamanya kandas. Sekolah boleh sarjana tetapi agama TK. Tidak seperti itu. Aku selalu berharap agama anak - anakku di atas rata- rata, minimal rata - rata orang tuanya. : D
    Percuma aku menyekolahkan di yayasan Islam Terpadu, yang berangkat pagi dan pulang sore, yang biayanya lebih mahal dari sekolah reguler. Namun semua terbayar ketika kemaren Mirza Anlaqi Jannu (3th sekian bulan) diumumkan menjadi perwakilan kelasnya dan terbaik sudah hafal huruf hijaiyah. Melegakan sekali, dia sudah menunjukkan prestasi di usia muda, dia yang selalu bersemangat menghafal huruf itu, hampir tiap malam. Maklumlah anak - anak masih excited dengan hal baru dan semoga ini berlanjut sampai dia dewasa. Masih ingat betul aku ketika dia dengan antusias meminta untuk direkam setiap aktivitas membaca huruf hijaiyah di rumah. Sekarang hasilnya sudah ada. Hasilnya cukup menggembirakan dan membuat ayahmu ini bangga.
    Aku jadi ingat Musa, si penghafal 30 juzz Al-quran, pasti orang tuanya orang - orang yang hebat mempunyai komitmen yang kuat dalam membimbing anaknya menjadi seorang hafizd. Jadi pingin iri. Hebatnya lagi Musa ini dilarang melihat Televisi, ini ide yang brillian dan masuk akal. Apa sih yang kita peroleh dari televisi? Apalagi bagi anak - anak. Ya Alloh jadikan anak - anakku pribadi yang selalu bertaqwa kepadamu dan menjadi anak - anak yang sholeh (anak lakiku) dan sholekhah ( anak perempuanku). Amin

Sabtu, 28 Mei 2016

AYO BERJUANG UNTUK ICT CAMP NAK!

   
Kegiatan ICT Camp 2016
    Hari Selasa, 24 Mei 2016 adalah hari yang mungkin ditunggu - tunggu anakku untuk ikut ICT Camp dari BTKP Yogyakarta. Setelah dia berusaha untuk mengikuti lomba tersebut, ya memang aku pikir dia telah berusaha sekuat tenaga malah. Aku tidak terlalu repot mengajari anaku untuk membuat power point karena dia memang cepat belajar dan mudah menangkap. Maklumlah anak jaman sekarang kalau soal teknologi kita sering kalah, kalah jauh malah. Dalam lomba tersebut, semua peserta harus membuat power point yang isinya tentang pendapat siswa terhadap 4 video yang ada di jubetub ( jogjabelajar.com).
    Aku tidak perlu mengarahkan atau memberitahukan tentang tugasnya. Karena aku yakin dia mampu dan memang cukup kreatif sehingga aku rasa dia mampu tanpa pertolonganku. Akhirnya dia membuat penilaian dari 4 video yang aku donlotkan dari jubetube. Dari video ter

Jumat, 27 Mei 2016

10 IDE TULISAN YANG KEREN

    10? Ah. angka genapkan? Semoga menggenapkan semangatku untuk menulis sebuah buku. Ya..bermula dari ide, ide yang terlintas, mungkin juga ide yang sederhana namun aku yakin dari kesederhanaan ide tersebut, aku merasa tertantang untuk membuat ide yang sederhana menjadi ide yang wah dan renyah. Akhirnya terwujudlah aku menjadi penulis best seller (mulai mengkhayal tingkat tinggi he..he). Nanti namaku terpampang di setiap toko - toko xi..xi. Photoku nanti akan ada di koran, di majalah, di pamflet dan mungkin juga di televisi. (Stop!!! Fokus ke tugas). Tugas!!! Ups maaf terlalu bersemangat untuk menulis, padahal kalau sudah menulis sering loncat - loncat dari ide satu ke ide satunya. Satu buku belum kelar, ganti lagi ke buku yang lain sehingga buku belum tamat - tamat juga. Kasihankan pemeran protagonis digantung - gantung, menang tidak kalah juga tidak. Jadinya sebagai pemeran utama malah duduk di pojok sambil ngopi - ngopi dan merokok (Oh..tidak, pemeran utama, lakon tidak boleh merokok) kasihan anak - anak teredukasi yang tidak baik. O..ya pemerannya ngopi sambil baca buku, dia menunggu sutradara (baca: penulis) memanggil namanya untuk pengambilan adegan. (Maaf...apakah ini film? xi..xi)
    Sorry terlau lebay saya, padahal kalau mau bisa saja saya tuliskan judulnya langsung tidak perlu muter - muter bikin capek. Eit..tetapi kalau anak saya itu sukanya muter - muter, keliling, kota - kota dan beli jajanan yang dia sukai. Dia selalu ikut walaupun dia belum mandi, makanya sebagai salah satu syarat dia ikut saya adalah dia harus mandi terlebih dahulu. Kalau belummandi maka dia harus stay dan good bye, aku tinggal untuk jalan - jalan. Sendiri? Enggalah aku masih punya anak satu lagi yang sulung, yang cantik setelah ibunya he..he. Dia juga gemar ikut jalan - jalan, entah naik motor ataupun mobil. Anehnya lagi kalau naik mobil, baik AC dinyalakan ataupun tidak dia tetap saja mabuk. Dan lebih anehnya lagi, dia tidak pernah jera untuk ikut walaupun dia harus mabuk berulang kali. Kadang saya sarankan untuk minum obat anti mabuk, dia sih mau tetapi tidak ada efeknya, tetap saja dia mabuk. Terus kita coba dengan menempel pusernya dengan plester, itupun tidak ada dampaknya, tetap saja dia mabuk. Apalagi ada ide yang lebih konyol lagi dari mertua yaitu anak diminta makan ubi jalar, dia yang tidak biasa makan ubi jalarpun mau, namun hasilnya tetap sama, dia tetap mabuk. Akhirnya kita biarkan saja yang penting dia nyaman dan tidak mengeluh walaupun beberapa kali mabuk, yang jelas kita usahakan habis dia mabuk, kita tawarkan makan lagi :D. biar perutnya tidak kosong. Itulah secuil peristiwa, walaupun kita dapat masalah namun dari masalah itulah kita mempunyai ide. Ide sering datang saat kita terdesak atau kepepet, pantas saja ada buku laris the power of kepepet. Buku yang best seller, menurutku, dan aku berharap ideku ini nantinya menjadi buku yang best seller. Amin.
    10 ideku untuk menulis sebuah buku yang sebagian besar buku non-fiksi sebab aku mengalami kendali untuk menulis buku fiksi. Aku kurang mahir dalam berimaginasi, bukan berimaginasi tetapi memunculkan adegan percakapan yang asyik dan masuk akal. Ups..langsung saja ini ide saya untuk tugas di Komunitas Menulis Online:
  1. Super Teacher
  2. Mengakali Ujian Nasional Bahasa Inggris
  3. Belajar KIR yang menyenangkan
  4. Sukses setelah lulus SMA
  5. Di balik 13 (Non fiksi)
  6. Jurnalistik untuk anak sekolah
  7. Anakku, Eksperimenku
  8. Why do I love me?
  9. Nama unik untuk anak kita
  10. 99 reason why do I love Allah
Sebenarnya masih ada beberapa judul yang lagi tetapi itu saja toh yang diminta cuma 10 dan 10 judul itu kalau bisa jadi buku sudah luar biasa senangnya. Semoga malaikat mengamini doaku dan semesta alam mendukung niat. Semangat, ganbate!!!

27 MEI, ANTARA AKU DAN NENEKKU

    Hari itu, tanggal 27 Mei 2006, hari yang akan diingat oleh orang - orang di Bantul, akan selalu diingat. Kejadian kehilangan yang luar biasa, kejadian yang dasyat, memisahkan suami dan istri, orang tua dan anak, kakek-nenek dan cucu. Seperti aku, yang harus merelakan nenek pergi untuk selama-lamanya. Ya...karena tanggal itu, hari itu dimana bumi Bantul digoncang gempa dasyat 5,9SR. Mungkin ada yang melebihi besaran goncangan tetapi bukan itu inti permasalahannya. Tetapi akibat yang ditimbulkan gempa tersebut sangat - sangat parah. Hampir semua di sekitarku rata dengan tanah. Rumah sakit banjir pasien, sampai pasien ditaruh dijalan jalan. Semua luka parah karena yang luka ringan pasti sudah ikut mengungsi karena ada isu stunami. Ah...tega nian orang yang memberi isu tersebut.
   Hari itu aku kehilangan seorang nenek, nenek yang meninggal karena tertimpa tembok yang sudah lapuk. Aku tau memang nenek tersebut tidak terlalu dekat denganku namun beliaulah tinggal satu - satunya nenek yang kumiliki. Aku juga yakin aku bukanlah cucu kesayangan beliau, ada cucu yang lebih disayang kata ibuku sih. Aku percaya saja, wong sama aku juga beliau kurang sayangnya. Bagaimanapun biarlah. Bukankah aku tidak perlu membalas sama seperti beliau. Justru aku harus menunjukkan pada beliau kalau aku cucu yang baik hati dan bisa diandalkan. Nanti beliau juga menyadari bahwa ada cucu laki - lakinya yang tulus menyayanginya. Tanpa pamrih. Harus jelas itu.
    Tetapi bagaimana beliau menyadari tentang usahaku kalau beliau sudah tiada? O..iya mungkin beliau di atas sana menyaksikan semua niat baikku ini. Semoga saja beliau tidak menyesal telah salah memilih cucu yang salah. Oleh karena itu aku akan mengirimi beliau doa - doa dan Al fatehah, biar beliau tenang di sana. Mungkin sekarang beliau menitikan airmata atas semua baktiku ini. Semoga saja ini meringankan siksa kuburnya dan dimaafkan segala kesalahannya.
    Aku tau sendiri nenekku tidak pernah sholat, apalagi puasa. Eit...untuk puasa nenekku rajin sekali tetapi ya itu...puasanya aneh. Puasa mutih misalnya, beliau tidak akan makan yang berwarna putih - putih seperti nasi, pake garam, air putih dan lain - lain. Kebayang engga sih makan tanpa ada garam dilauk kita? Puasa apalagi ya? O..iya puasa nebtu, yaitu puasa hari lahirnya beliau jadi pas hari kelahiran beliau puasa. Tuh...aneh bukan. Ya...itulah nenekku dengan sedikit kelebihan dan banyak kekurangan, apalagi agama nol besar. Dan kuyakin beliau penganut kejawen. Apa iti kejawen? Kejawen adalah sebuah tradisi yang ada di lingkungan Jawa, biasanya masih terpengaruh animisme dan dinamisme. Apa itu? Silahkan cari saja di google karena tulisan ini bukan soal tanya jawab. Tulisan ini tentang kisah sedih di tanggal 27 Mei, 10 tahun yang lalu.

Kamis, 26 Mei 2016

MEI YANG MEREKAH

      Aneh di bulan Mei ini bunga bunga di rumah mulai mekar dan merekah. Apakah karena hujan sudah mulai turun? Tidak. Malah tiap hari panas sekali. Namun keanehan belum juga terjawab. Kenapa? Kenapa? Apakah aku perlu bertanya kepada rumput yang bergoyang? Ah..iya saya lupa, saya tidak menanam rumput he..he. Lalu kenapa bunga ini mekar, hampir semua tanaman berbunga. O..iya ada tanaman yang tidak berbunga, tanaman yang kami pajang di ruang tamu. Tanaman plastik xi..xi (kami belinya cuma daunnya tanpa bunga).
    Aku yakin jika ada peneliti yang peka dan baru nganggur, pasti fenomena ini akan dianalisis, diobservasi dan diteliti sebab ini penting. Bayangkan saja jika peneliti itu menemukan penyebab semua tanaman di rumahku berbunga maka dia bisa mengembangkan penemuan tersebut untuk keperluan yanga lebih luas atau mungkin hasilnya penemuan dikomersilkan. Sehingga ia menjadi peneliti milyuner, seperti penemu helm anti gegar otak itu. Siapa tau.
      Yang pasti bulan ini bulan Mei, bulan sebelumnya tidak muncul, apalagi januari, yangmana orang Jawa sering membuat akronim dari hujan tiap hari. Itupun tanamanku tidak berbunga. Lalu apa? Haruskah aku mengunakan analisis mistik? Apa itu? Entahlah aku juga tidak tau, yang jelas ada hubungannya dengan dunia lain dan hal hal yang goib. Lalu kalau begitu, apa penyebabnya? Apakah mereka senang dengan kedatangan mertuaku sehingga mereka menyambut mertuaku dengan mengahadirkan bunga2 yang elok nan cantik. O...itu bisa jadi, bukankah mertuakulah yang menyirami mereka, jadi wajar kalau bunga bunga itu mekar untuk sekedar say hello atau menyambut dengan meriah. Semoga.

Selasa, 24 Mei 2016

MENGAPA AKU MENULIS?

      Pertanyaan itu terasa aneh ketik kita merasa gelisah dengan keadaan kita. Kita yang kadang merasa mempunyai solusi dan ingin berbagi, rasanya sayang kalo hanya dipendam. Bayangkan saja jika tidak ada orang yang mau menulis, mungkin kita tidak pernah tau indahnya sebuah puisi, syahdunya novel dan spektakulernya penemuan para pakar. Kita tidak dapat belajar dan juga meniru. Mungkin juga kita melakukan 3N (Nemoke, niteni dan nambahi). Kita bisa melakukan hal itu menemukan (nemoke), mengingat dan mengecamkan (niteni) dan menambahi (nambahi). Dengan melakukan 3 N dalam kegiatan literasi, maka banyak yang dapat kita peroleh. Secara pribadi saya berharap dengan ilmu 3N saya dapat mengembangan diri dengan banyak menulis, entah itu artikel, penelitian maupun buku. Semua karya tersebut punya maksud tertentu yang jelas, dapat sebagai sarana untuk menyampaikan dan berbagai pengetahuan atau ide dengan yang lain.
       Untuk artikel saya berharap dapat dimuat di surat kabar harian atau majalah dan karena dimuat biasanya kita mendapat honor. Nah dengan honor tersebut kita dapat mentraktir diri sendiri (sebagai reward untuk diri sendiri), menraktir keluarga dekat (keluar jauh tidak perlu ditraktir karena jauh he..he) dan juga menraktir teman - teman (untuk tujuan ini saya jarang melakukan, kenapa? karena jumlah fee menulis di koran atau majalah tidak akan cukup mentraktir teman - teman, juga hal ini menjadi kerepotan sendiri ketika mengundang teman - teman; intine pelit ha..ha). Untuk penelitian, saya sering melakukan penelitian dan biasanya penelitian tindakan kelas (PTK) di sekolah saya. Penelitian ini sering saya lakukan dan saya lakukan untuk mengikuti lomba, jadi hadiahnya ya bisa bepergian ke berbagai tempat dengan gratis, dapat uang transport dan akomodasi gratis.. tis ..tis. Sumpah! Ini belum kalau menang, ada tambahan penghasilan dan juga tambahan perangkat; bisa printer, laptop atau gadget yang lain. Pokoknya tidak ada salahnya kita bisa menulis, pasti ada hal yang positif yang kita peroleh tetapi jika tulisan kita juga positif.Kemudian untuk buku, saya masih penasaran dengan karya buku saya, selama ini saya sudah membuat buku bahasa Inggris tetapi masih untuk kalangan sendiri jadi belum bisa dikatakan best-seller atau lebih dari itu :D. Namun dengan perjalanan waktu, saya yakin dapat menerbitkan buku dengan konten dan penerbit yang bagus. Ga masalah itu self-publishing atau mayor publishing, yang jelas laku keras saja ha..ha (Ngarep.com). Yes!!!
       Oke dari semua pernyataan saya di atas tersebut, bisa saya simpulkan bahwa saya menulis itu karena;
  1. Saya dapat mengembangkan diri saya dan berbagai ide/pengalaman/pengetahuan kepada semua orang yang mau membaca karya saya.
  2. Saya dapat memperoleh kredit poin, berhubung saya seorang PNS maka karya tulis menjadi salah syarat untuk kenaikan pangkat sehingga siapa saja yang karyanya banyak maka akan mendapat poin banyak. Jadi hal tersebut dapat menunjang kenaikan pangkat dengan cepat dan mulus. Insya Alloh :D.
  3. Saya memperoleh kredit koin. Di samping mendapat kredit poin, saya juga Insya Alloh mendapat kredit koin. Artinya saya bisa memperoleh keuntungan finansial, bahasa kerennya duit he..he. Kredit koin yang saya peroleh bisa saja nanti menjadi harta warisan untuk anak cucu saya ha,,ha (Khayalan tingkat tinggi).
     Untuk unsur keterkenalan nama dan sosok itu salah satu akibat saja, tidak perlu disengaja. Terkenal syukur tidakpun tidak masalah, yang penting sudah terkenal di keluarga sendiri. By the way, kenapa harus terkenal kalau tidak dapat menghasilkan apa - apa atau hanya tampang doang tidak ada isi. Intinya semua kegiatan baik menulis dan lainnya kalau kita sadari dan niatkan untuk kebaikan maka semua yang dihasilkan akan berupa kebaikan. Jadi mari segera kita menulis kebaikan. Salam