Rabu, 24 November 2010

TUGAS III (STATISTIK)


        TUGAS III (Pengasih 2)
                       Matakuliah : Statistika Pendidikan
       Materi : Modul 6 s.d 7
   Semester : 6
      Program Studi : S1 PAUD
Universitas Terbuka Yogyakarta
Berilah tanda silang   a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar

1.         Nilai Q1, Q2, dan  Qdata  : 8, 16, 9, 13, 5, 12, 2  berturut- turut adalah :
            a. 2, 8, 12        b.2, 9, 13         c.5, 8, 13         d.5, 9, 13
           
2.         Diketahui data :7, 10, 13,13,  15, 19, 20, 35, 37, 25, 25, 27, 29, 3, 36,  nilai  Q1 dan Q3 dari data tersebut  adalah :
a. 14 dan 32,5             c. 13 dan 27
b. 14 dan 30                d. 13 dan 29

3.         Median dari data : 3, 10, 2, 9, 10, 6, 13, 10,  9  adalah :
            a . 9     b. 8                  c. 7,5               d. 5,5              

4.         Rataan hitung dari data : 4, 8, 5, 8, 6, 4, 7, 7, 2, 3, 5, 7, adalah....
            a. 4,0               b. 5,5               c. 4,5               d.6,0

5.         Dari tabel berikut ini nilai rata –rata hitangnya adalah ....          
x
5
6
7
8
9
10
 f
1
0
3
3
2
2
            a. 9                  b. 8               c. 8               d. 8                 

Nilai
35
40
42
45
47
f
1
4
9
8
3
6.         Simpangan baku dari data di sebelah kanan adalah …..
            a. 28,9             b. 19,7             c. 27,5             d. 31,8

7.         Nilai ulangan matematuka 10 siswa adalaah sbb: 47, 56, 59, 64, 65, 66, 72, 74, 75, 82 maka simpangan bakunya adalah ....
a. 9,76             b. 9,86             c. 10,6             d. 10,28

8.         Diketahui tabel distribusi frekuensi SBB:
Nilai
f
11-15
3
16-20
11
21-25
15
26-30
16
31-35
3
36-40
2
Jumlah
50
Median dari data tersebut adalah ....
a. 24,07                                   b. 24,17                          
c. 24,25                                   c. 24,57                      
9.         Dari data soal no.8 maka nilai modusnya adalah ....
            a. 25,5             b. 25,75           c.26,67                        d. 28   

Nilai
f
31-40
5
41-50
7
51-60
13
61-70
12
   71-80
   9
81-90
4
Jumlah
50
10.     Mean dari tabel tersebut (di samping kanan) adalah .... 
a. 61,5             b. 60,5             c. 60                d. 61               

11.     Modus dari data soal no 10 tesebut adalah ....
            a. 59,07           b. 59,17           c. 59,37           d. 60,07          

12.     Median dari data soal no 31 diatas adalah ...
            a. 59                b. 59,5             c. 60                d. 60,5            

13.     Diagram lingkaran di bawah menyajikan jenis ekstrakurikuler di suatu SMK yang diikuti oleh 500 orang siswa . Banyak siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler Paskibra adalah…..
a.    200 siswa
b.   250 siswa
c.    350 siswa
d.    375 siswa
14.     Simpangan kuartil dari data 16, 15, 15,
19, 20, 22, 16,17, 25, 29, 32, 29, 32 adalah …
a. 6                  b. 6,5               c. 8                  d. 9,5
15.     Ragam (varians) dari data 6, 8, 6, 7, 8, 7, 9, 7, 7, 6, 7,
         8, 6, 5, 8, 7 adalah …
a.    1                  b.1                  c. 1                  d.

16.     Kuartil bawah (K1) dari data yang tersaji pada tabel
        distribusi frekuensi di samping adalah……..
NILAI
FREKUENSI
30 – 39
1
40 – 49
3
50 - 59
11
60 - 69
21
70 - 79
43
80 - 89
32
90 - 99
9

a. 66.9             b. 66.5            c. 66.6            d. 66.1




NB: Tolong sertakan lembar perhitungan anda. Terimakasih.

 

Minggu, 14 November 2010

RPP Bahasa Inggris SMP Kelas 9

SILABUS BAHASA INGGRIS SMP BERKARAKTER

TUGAS STATISTIKA 2

TUGAS II (Pengasih 2)


Matakuliah : Statistika Pendidikan

Materi : Modul 4 dan 5

Semester : 6

Program Studi : S1 PAUD

Universitas Terbuka Yogyakarta



1. Jika dalam Ujian Statistika ; ada lima mahasiswa mendapat nilai 70, enam mahasiswa mendapat nilai 69, tiga mahasiswa mendapat 45 dan masing-masing seorang mahasiswa mendapat nilai 80 dan 56, maka hitunglah nilai rata-rata Ujian Statistika mahasiswa tersebut!



2. Skor Matematika dari 80 siswa suatu SMP dinyatakan dalam tabel berikut.



Skor Tes Matematika Banyaknya Mahasiswa (f )

57,1 – 64,0

64,1 – 71,0

71,1 – 78,0

78,1 – 85,0

85,1 – 92,0

92,1 – 99,0 5

14

16

35

7

3

Jumlah 80

Dari data di atas, hitunglah rata-rata skor Matematika siswa tersebut dengan ;

a). menggunakan Tanda kelas, b). menggunakan cara Koding

3. Berikut nilai Matematika 20 siswa

92 62 95 83 54 38 77 68 61 70

83 44 65 78 81 66 50 67 75 90

Tentukan :

a). Rata-rata nilai Matematika ke-20 siswa tersebut! b). Median

4. Data umur accu dalam sebulan disajikan dalam table berikut;

Umur Frekuensi

1,5 – 1,9

2,0 – 2,4

2,5 – 2,9

3,0 – 3,4

3,5 – 3,9

4,0 – 4,4

4,5 – 4,9 12

11

14

25

20

10

8

Jumlah 100



a). Tentukan : i). Rata-rata umur accu

ii). Modus

b). Sajikanlah data umur accu tersebut dalam bentuk Histogram dan Poligon Frekuensi.



5. Si Banu bepergian pulang pergi. Waktu pergi ia melakukan kecepatan 60 km/jam, sedangkan waktu kembali 70 km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan pulang pergi si Banu?

Jumat, 12 November 2010

SPOKEN REPORT TEXT (Pidato Bahasa Inggris)

CLIMATE

Good morning, everyone. I am going to tell you about climate. Do you know what it is?

Well….climate is the typical weather of a place over a long period of time. Climates near the Equator are warm. You know…tropical climates are warm climates in the tropical zones on either side of the Equator. The average temperature of the tropical zones is 27C, just like our country. The climate is cool near the Poles. Temperate climates are mild climates in the temperate zones between the tropics and the Polar Regions. Summer temperatures may average 23C and winter temperatures may average 12C. A Mediterranean climate is a temperate climate with warm summers and mild winters.

Well, that’s all about climate.

Adapted from : 1000 Facts on Planet Earth





DROUGHT

Hello, everyone. I’m going to tell you about Drought. Do you know what it is?

Well,….a drought is an extended period of months or years when a region notes a deficiency in its water supply. Generally, this occurs when a region receives consistently below average precipitation.

Drought can have a substantial impact on the ecosystem and agriculture of the certain region. Although it can persist for several years, even a short drought can also cause significant damage and harm the local economy. This global phenomenon has a widespread impact on agriculture. The United National estimates that an area of fertile soil in the size of Ukraine is lost every year because of drought, deforestation and climate instability. Lengthy periods of drought have triggered mass migration in Africa in this last decade and in various other parts of the words for thousands of years.

Adapted from : http://en.wikipedia.org/wiki/Droght (December 30, 2008)

TUGAS STATISTIKA 2

TUGAS II (Pengasih 1)
Matakuliah : Statistika Pendidikan
Materi : Modul 4 dan 5
Semester : 6
Program Studi : S1 PAUD
Universitas Terbuka Yogyakarta

1. Jika dalam Ujian Statistika ; ada lima mahasiswa mendapat nilai 70, enam mahasiswa mendapat nilai 69, tiga mahasiswa mendapat 45 dan masing-masing seorang mahasiswa mendapat nilai 80 dan 56, maka hitunglah nilai rata-rata Ujian Statistika mahasiswa tersebut!

2. Skor Matematika dari 80 siswa suatu SMP dinyatakan dalam tabel berikut.

Skor Tes Matematika Banyaknya Mahasiswa (f )
57,1 – 64,0
64,1 – 71,0
71,1 – 78,0
78,1 – 85,0
85,1 – 92,0
92,1 – 99,0 5
14
16
35
7
3
Jumlah 80
Dari data di atas, hitunglah rata-rata skor Matematika siswa tersebut dengan ;
a). menggunakan Tanda kelas, b). menggunakan cara Koding
3. Berikut nilai Matematika 20 siswa
92 62 95 83 54 38 77 68 61 70
83 44 65 78 81 66 50 67 75 90
Tentukan :
a). Rata-rata nilai Matematika ke-20 siswa tersebut! b). Median
4. Data umur accu dalam sebulan disajikan dalam table berikut;
Umur Frekuensi
1,5 – 1,9
2,0 – 2,4
2,5 – 2,9
3,0 – 3,4
3,5 – 3,9
4,0 – 4,4
4,5 – 4,9 12
11
14
25
20
10
8
Jumlah 100

a). Tentukan : i). Rata-rata umur accu
ii). Modus
b). Sajikanlah data umur accu tersebut dalam bentuk Histogram dan Poligon Frekuensi.

5. Si Banu bepergian pulang pergi. Waktu pergi ia melakukan kecepatan 60 km/jam, sedangkan waktu kembali 70 km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan pulang pergi

SPOKEN TEXT (Pidato bahasa Inggris)

Good morning, everyone. I am going to tell you about climate. Do you know what it is?
Well….climate is the typical weather of a place over a long period of time. Climates near the Equator are warm. You know…tropical climates are warm climates in the tropical zones on either side of the Equator. The average temperature of the tropical zones is 27C, just like our country. The climate is cool near the Poles. Temperate climates are mild climates in the temperate zones between the tropics and the Polar Regions. Summer temperatures may average 23C and winter temperatures may average 12C. A Mediterranean climate is a temperate climate with warm summers and mild winters.
Well, that’s all about climate.
adapted from : 1000 facts on planet earth.

Selasa, 09 November 2010

TUGAS STATISTIKA

TUGAS I (Pengasih 2)
Matakuliah : Statistika Pendidikan
Materi : Modul 1 s.d 3
Semester : 6
Program Studi : S1 PAUD
Universitas Terbuka Yogyakarta
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan statistik Descriptif dan statistic Inferensial?
2. Hitunglah :
a). =
b). =
c). Jika = 20 dan = 35, hitunglah !
3. Tuliskan dalam Notasi Sigma :
a). 2 + 4 + 6 + 8 + …..+ 50 =
b). 1 + + + +…..+ =
c). + + + ….+ =
4. Di dapat hasil Ujian Statistika Pendidikan untuk 40 Mahasiswa sebagai berikut :
63 78 85 95 77 62 93 90
81 57 97 61 75 87 73 82
67 80 62 78 65 79 84 80
85 53 71 83 68 63 85 76
71 74 75 71 60 93 70 63
Dari data di atas buatlah :
a). Tabel Distribusi Frekuensi dengan panjang kelas yang sama dan dengan banyak kelas 7 buah!
b). Dari soal a) buatlah Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif “kurang dari dan “ atau lebih”!
c). Dari soal a) buatlah Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif “kurang dari” dan “ atau lebih”!
d). Dari soal a) di atas, gambarkan diagram lingkarannya!

---oo0oo---











Penyelesaian :
1. Statistika deskriptif adalah statistika yang menyangkut pengumpulan, penyajian dan penganalisaan data. Statistika idnuktif adalah statistika yang menyangkut penarikan kesimpulan yang valid mengenai kelompok data yang besar.
2. a). = = +
= (1 + 4 + 9 + 16 + 25) – 30 + 1 = 26
b). = + = 2 . + 100.3 = 10100 + 300 = 10400
c). Jika = 20 dan = 35, hitunglah ! = 2.20 + 6.35 = 250

3. a). b). c).
4. Langkah-langkah penyusunan
a).1). Rentang = 97 – 53 : 44
2). Banyak kelas = k = 1 + (3,3) (log 40)
= 1 + (3,3)(1,6021)
= 6,28693
Jadi kelas yang digunakan 7 buah
3). Panjang kelas = 44 = 6,28
7
Panjang kelas juga 7

4). Ujung bawah kelas interval pertama adalah 53

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
HASIL UJIAN STATISTIKA PENDIDIKAN

Hasil Ujian Banyak Mahasiswa
53 – 59
60 – 66
67 – 73
74 – 80
81 – 87
88 – 94
95 - 101 2
8
7
10
8
3
2
JUMLAH 40


b). TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
“KURANG DARI”
HASIL UJIAN STATISTIKA PENDIDIKAN

Hasil Ujian Banyak Mahasiswa
Kurang dari 53
Kurang dari 60
Kurang dari 67
Kurang dari 74
Kurang dari 81
Kurang dari 88
Kurang dari 95
Kurang dari 102 0
2
10
17
27
35
38
40
c). TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
“ATAU LEBIH”
HASIL UJIAN STATISTIKA PENDIDIKAN

Hasil Ujian Banyak Mahasiswa
53 atau lebih
60 atau lebih
67 atau lebih
74 atau lebih
81 atau lebih
88 atau lebih
95 atau lebih
102 atau lebih 40
38
30
23
13
5
2
0


Sebelum mencari Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif “kurang dari” dan “atau lebih’, alangkah baiknya bila membuat Tabel Distribusi Frekuensi Relatif terlebih dahulu sebagai tabel penolong:
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
HASIL UJIAN STATISTIKA PENDIDIKAN

Hasil Ujian Frek %
53 – 59
60 – 66
67 – 73
74 – 80
81 – 87
88 – 94
95 - 101 5
20
17,5
25
20
7,5
5
JUMLAH 100

d). TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
“KURANG DARI”
HASIL UJIAN STATISTIKA PENDIDIKAN

Hasil Ujian Frek %
Kurang dari 53
Kurang dari 60
Kurang dari 67
Kurang dari 74
Kurang dari 81
Kurang dari 88
Kurang dari 95
Kurang dari 102 0
5
25
42,5
67,5
87,5
95
100


e). TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
“ATAU LEBIH”
HASIL UJIAN STATISTIKA PENDIDIKAN

Hasil Ujian Frek %
53 atau lebih
60 atau lebih
67 atau lebih
74 atau lebih
81 atau lebih
88 atau lebih
95 atau lebih
102 atau lebih 100
95
75
57,5
32,5
12,5
5
0


f).

Selasa, 19 Oktober 2010

RANKING ULANGAN TENGAH SEMESTER 1

LAPORAN HASIL ULANGAN UMUM SEMESTER 1 KELAS 9
SMP 2 BAMBANGLIPURO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

NO NAMA KLS NILAI MATA PELAJARAN RATA-RATA JUMLAH Rankng
B.IND PKn B.ING MAT IPA IPS P,AG BJAWA
1 SEPIN HIDAYAH 9E 74.00 76.67 68.00 75.00 67.50 78.30 96.67 91.70 78.48 627.84 1
2 TRI NUGROHO 9D 60.00 76.67 60.00 85.00 85.00 70.00 91.67 90.00 77.29 618.34 2
3 ZIANA ZAKIAH SIDIK 9E 74.00 80.00 70.00 67.50 67.50 70.00 95.00 91.70 76.96 615.70 3
4 SEKAR ARUM WIDORETNO 9E 64.00 73.33 72.00 85.00 65.00 66.70 93.33 83.30 75.33 602.66 4
5 RULI YULIANI 9E 74.00 78.33 74.00 70.00 60.00 61.70 88.33 91.70 74.76 598.06 5
6 ALQOMARIA RAMADZAN 9E 74.00 78.33 64.00 80.00 52.50 68.30 88.33 90.00 74.43 595.46 6
7 ABDUL AZIZ NASRULL 9C 72.00 73.33 42.00 92.50 57.50 80.00 91.67 85.00 74.25 594.00 7
8 MICO PANDHU S 9E 68.00 68.33 86.00 57.50 57.50 85.00 93.33 70.00 73.21 585.66 8
9 NOVA SAPUTRI P 9D 72.00 83.33 58.00 72.50 50.00 76.70 88.33 81.70 72.82 582.56 9
10 DEWI SETIANINGSIH 9E 64.00 71.67 60.00 75.00 70.00 61.70 86.67 91.70 72.59 580.74 10
11 ISTIWI RANINGSIH 9A 62.00 76.67 62.00 77.50 67.50 61.70 90.00 83.30 72.58 580.67 11
12 HALIMAH ARUM LESTARI 9E 74.00 73.33 64.00 60.00 65.00 71.70 81.67 90.00 72.46 579.70 12
13 EVA MEI KARENI 9E 76.00 71.67 62.00 80.00 55.00 58.30 93.33 83.30 72.45 579.60 13
14 BAHRUL ARIFIN 9E 56.00 73.33 66.00 87.50 57.50 66.70 90.00 81.70 72.34 578.73 14
15 DIGA BUDI KURNIAWAN 9E 64.00 80.00 58.00 80.00 62.50 66.70 90.00 76.70 72.24 577.90 15
16 DEWI RAHMAWATI 9C 66.00 75.00 68.00 57.50 62.50 66.70 91.67 90.00 72.17 577.37 16
17 FATIMAH DWI UTARI 9E 68.00 81.67 68.00 62.50 57.50 60.00 95.00 83.30 72.00 575.97 17
18 VIKTARIA 9E 74.00 66.67 64.00 57.50 57.50 73.30 91.67 90.00 71.83 574.64 18
19 SEPTI HAYATI 9A 74.00 68.33 50.00 80.00 65.00 63.30 88.33 85.00 71.75 573.96 19
20 FITRIANI 9C 78.00 76.67 56.00 70.00 60.00 68.30 83.33 80.00 71.54 572.30 20
21 SUCI RAHMAYANI 9A 82.00 76.67 56.00 77.50 62.50 55.00 81.67 80.00 71.42 571.34 21
22 RAHMAH SETIYORINI 9E 80.00 70.00 70.00 52.50 62.50 63.30 91.67 80.00 71.25 569.97 22
23 KATANA HENDRA S 9C 68.00 71.67 56.00 75.00 57.50 60.00 90.00 90.00 71.02 568.17 23
24 ENDAH FEBRIASIH 9C 68.00 70.00 48.00 72.50 65.00 71.70 88.33 83.30 70.85 566.83 24
25 ARYANDARU WASKITHA 9E 68.00 78.33 78.00 60.00 60.00 53.30 95.00 71.70 70.54 564.33 25
26 PANJI SAPUTRO 9A 72.00 75.00 54.00 70.00 55.00 73.30 90.00 75.00 70.54 564.30 26
27 AZIZAH KHOIRIAH 9E 64.00 66.67 68.00 87.50 47.50 63.30 93.33 73.30 70.45 563.60 27
28 KHAIRUL 9E 74.00 71.67 60.00 60.00 55.00 76.70 83.33 81.70 70.30 562.40 28
29 KARNIA LAKSITA DEWI 9A 72.00 78.33 46.00 62.50 67.50 63.30 91.67 80.00 70.16 561.30 29
30 RIKY FEBRIYANTO 9A 70.00 75.00 60.00 80.00 47.50 63.30 90.00 75.00 70.10 560.80 30
31 WIKANDARI BUNGASA 9C 70.00 78.33 70.00 65.00 52.50 60.00 83.33 80.00 69.90 559.16 31
32 ILZAM PRASETYA N 9C 68.00 76.67 52.00 67.50 55.00 63.30 86.67 90.00 69.89 559.14 32
33 NOVITA LISTIYANI 9C 62.00 80.00 66.00 67.50 55.00 61.70 85.00 80.00 69.65 557.20 33
34 AHLAN ARDIAN F 9C 76.00 75.00 50.00 67.50 60.00 68.30 85.00 75.00 69.60 556.80 34
35 MARTUTI WIDYA N 9C 66.00 76.67 54.00 72.50 52.50 60.00 91.67 83.30 69.58 556.64 35
36 CANDRA BAYU N 9C 62.00 75.00 58.00 65.00 50.00 75.00 93.33 76.70 69.38 555.03 36
37 CHOLIS WIJAYANTI 9A 72.00 70.00 62.00 75.00 47.50 60.00 83.33 81.70 68.94 551.53 37
38 NUR PUJAN WIDODO 9B 70.00 81.67 42.00 75.00 52.50 70.00 80.00 80.00 68.90 551.17 38
39 YOGA JATI PRAMANA 9A 64.00 80.00 50.00 77.50 45.00 70.00 90.00 73.30 68.73 549.80 39
40 UPIT SARIMANAH 9C 76.00 71.67 56.00 65.00 52.50 61.70 85.00 81.70 68.70 549.57 40
41 AGUS BUDI PRADHANA 9E 60.00 65.00 46.00 85.00 60.00 76.70 86.67 70.00 68.67 549.37 41
42 ARI TRI WIJAYA 9E 68.00 78.33 68.00 62.50 52.50 61.70 88.33 70.00 68.67 549.36 42
43 WAKHID ROHMADIN 9D 70.00 75.00 48.00 67.50 55.00 65.00 88.33 80.00 68.60 548.83 43
44 IMAMBAMG EKO S 9D 74.00 71.67 54.00 50.00 57.50 73.30 88.33 80.00 68.60 548.80 44
45 UMI LESTARI 9D 68.00 70.00 44.00 77.50 57.50 70.00 88.33 73.30 68.58 548.63 45
46 AYANG MUFLIKHA N 9E 70.00 80.00 54.00 52.50 47.50 65.00 95.00 81.70 68.21 545.70 46
47 FANDY HARTANTO N 9E 60.00 73.33 60.00 75.00 57.50 58.30 86.67 73.30 68.01 544.10 47
48 AYU DWI INDARTI 9C 76.00 73.33 52.00 52.50 60.00 68.30 85.00 76.70 67.98 543.83 48
49 FAJAR RISKI HARYAN 9C 72.00 76.67 42.00 67.50 57.50 68.30 78.33 80.00 67.79 542.30 49
50 DAVED SULISTYO 9E 54.00 80.00 54.00 67.50 60.00 65.00 88.33 73.30 67.77 542.13 50
51 OKTAVIAN PUTRA U 9C 62.00 73.33 54.00 70.00 57.50 56.70 83.33 85.00 67.73 541.86 51
52 YAHYA SETIAWAN 9E 76.00 66.67 60.00 52.50 55.00 61.70 88.33 80.00 67.53 540.20 52
53 EMILIYA MEINAWATI 9E 82.00 68.33 68.00 62.50 47.50 51.70 86.67 73.30 67.50 540.00 53
54 LINA ISTIQOMAH 9B 66.00 76.67 48.00 65.00 57.50 65.00 85.00 75.00 67.27 538.17 54
55 ADENANDA LISYANA H 9E 58.00 68.33 56.00 70.00 62.50 68.30 81.67 73.30 67.26 538.10 55
56 VERDIAN TRI R 9D 72.00 76.67 48.00 67.50 60.00 56.70 76.67 80.00 67.19 537.54 56
57 JANU PRASETYO 9D 68.00 78.33 50.00 87.50 55.00 60.00 66.67 70.00 66.94 535.50 57
58 NURGIYANTO 9C 70.00 66.67 62.00 70.00 52.50 61.70 80.00 71.70 66.82 534.57 58
59 ANNISA LATIFAH HUDA 9D 66.00 76.67 46.00 82.50 40.00 60.00 83.33 80.00 66.81 534.50 59
60 AGUS TRI NUGROHO 9C 72.00 68.33 46.00 60.00 52.50 76.70 83.33 75.00 66.73 533.86 60
61 HUSNI MUNTOHA 9C 66.00 75.00 42.00 70.00 50.00 61.70 85.00 83.30 66.63 533.00 61
62 MUH. ARIFUDIN 9D 68.00 70.00 56.00 67.50 57.50 63.30 78.33 70.00 66.33 530.63 62
63 YUSI PURNAMA DEWI 9A 64.00 71.67 50.00 72.50 50.00 51.70 85.00 85.00 66.23 529.87 63
64 NANANG S 9D 54.00 78.33 56.00 65.00 67.50 60.00 76.67 71.70 66.15 529.20 64
65 MURYANTI 9B 70.00 75.00 40.00 67.50 55.00 63.30 91.67 66.70 66.15 529.17 65
66 MUH.HUDA NURUL I 9A 64.00 61.67 56.00 80.00 50.00 66.70 83.33 66.70 66.05 528.40 66
67 MINARSIH 9E 72.00 71.67 66.00 67.50 40.00 50.00 83.33 76.70 65.90 527.20 67
68 LINTANG TUNJUNG S 9E 74.00 70.00 60.00 37.50 42.50 76.70 90.00 75.00 65.71 525.70 68
69 TEGUH NANANG W 9C 62.00 63.33 50.00 70.00 55.00 53.30 90.00 81.70 65.67 525.33 69
70 IRWANDA PUTRA R 9B 68.00 78.33 46.00 70.00 42.50 60.00 78.33 81.70 65.61 524.86 70
71 IKA ARI KRISMIWATI 9B 78.00 78.33 44.00 65.00 47.50 61.70 78.33 71.70 65.57 524.56 71
72 RATIH PUTRI VERSILINA 9B 60.00 70.00 42.00 80.00 47.50 60.00 88.33 76.70 65.57 524.53 72
73 IDA FITRIANA 9A 68.00 75.00 54.00 60.00 57.50 60.00 80.00 70.00 65.56 524.50 73
74 JIHAN EKO PRASETYO 9D 62.00 76.67 52.00 80.00 45.00 56.70 80.00 71.70 65.51 524.07 74
75 ARI WAHYUDI 9C 72.00 71.67 46.00 60.00 47.50 75.00 81.67 70.00 65.48 523.84 75
76 NISA ROFIUD DAROJAT 9A 74.00 76.67 48.00 72.50 42.50 56.70 83.33 70.00 65.46 523.70 76
77 MUSTARIKHAH 9D 72.00 70.00 44.00 60.00 37.50 70.00 93.33 75.00 65.23 521.83 77
78 NEVIYATI LESTARI 9B 66.00 73.33 54.00 57.50 60.00 60.00 83.33 66.70 65.11 520.86 78
79 AGUNG WAHYUDI 9B 62.00 75.00 46.00 82.50 47.50 60.00 76.67 70.00 64.96 519.67 79
80 ANGGA RIYADIYANTO 9C 62.00 68.33 50.00 57.50 50.00 60.00 81.67 90.00 64.94 519.50 80
81 HARI SEKTIYANTO 9B 60.00 76.67 52.00 67.50 50.00 58.30 85.00 70.00 64.93 519.47 81
82 ROHMAT BUDI WARGONO 9D 60.00 71.67 42.00 72.50 70.00 53.30 75.00 75.00 64.93 519.47 82
83 RIO SUDARMAN 9A 62.00 65.00 46.00 85.00 47.50 55.00 81.67 76.70 64.86 518.87 83
84 ENDANG PURWANTI S 9D 66.00 70.00 42.00 60.00 52.50 56.70 88.33 81.70 64.65 517.23 84
85 MUTIARA FARADILLA S 9E 56.00 75.00 46.00 60.00 45.00 60.00 95.00 80.00 64.63 517.00 85
86 AHMAD FEBRIANTO 9A 56.00 75.00 50.00 75.00 52.50 60.00 83.33 65.00 64.60 516.83 86
87 AHMAD FEBRIANDI 9E 64.00 75.00 36.00 72.50 50.00 61.70 85.00 70.00 64.28 514.20 87
88 I WAYAN SURYA S 9A 70.00 75.00 48.00 62.50 52.50 60.00 80.00 65.00 64.13 513.00 88
89 FITRI WIKANINGTYAS 9B 68.00 70.00 48.00 55.00 50.00 63.30 85.00 73.30 64.08 512.60 89
90 SURANTO 9A 62.00 63.33 58.00 77.50 45.00 53.30 78.33 73.30 63.85 510.76 90
91 CHRISTINA MAHASTUTI 9A 74.00 75.00 48.00 42.50 40.00 65.00 80.00 83.30 63.48 507.80 91
92 FIBI NANDIA 9D 66.00 65.00 54.00 62.50 50.00 56.70 81.67 71.70 63.45 507.57 92
93 NAILA TURAHMAH 9D 64.00 75.00 36.00 50.00 57.50 65.00 86.67 70.00 63.02 504.17 93
94 ARUM NUR SIAMSIH 9B 66.00 65.00 52.00 65.00 47.50 56.70 80.00 70.00 62.78 502.20 94
95 ACHMAD NUR FAUZI 9B 72.00 70.00 40.00 75.00 55.00 53.30 71.33 65.00 62.70 501.63 95
96 LAURENSIUS BAYU S 9A 64.00 76.67 48.00 57.50 47.50 63.30 83.33 60.00 62.54 500.30 96
97 NENI KURNIATI 9D 64.00 75.00 40.00 65.00 52.50 50.00 83.33 70.00 62.48 499.83 97
98 RETI UTAMI 9C 56.00 70.00 46.00 50.00 62.50 56.70 83.33 75.00 62.44 499.53 98
99 RESTU YUDIANTO 9B 66.00 65.00 40.00 70.00 45.00 61.70 80.00 70.00 62.21 497.70 99
100 BIMA NORAGA 9D 76.00 75.00 40.00 52.50 52.50 60.00 75.00 66.70 62.21 497.70 100
101 TINO SYAMSU RIZA 9C 62.00 71.67 44.00 75.00 55.00 43.30 81.67 65.00 62.21 497.64 101
102 ARISTYA SHOLIKHAH 9A 72.00 73.33 46.00 35.00 52.50 50.00 80.00 88.30 62.14 497.13 102
103 ADITYA DWI CAHYANTO 9D 64.00 70.00 52.00 62.50 45.00 61.70 71.67 70.00 62.11 496.87 103
104 SARI EKA ANDRIYATI 9B 70.00 71.67 52.00 52.50 35.00 58.30 85.00 71.70 62.02 496.17 104
105 ALFI HERMAWAN 9D 72.00 76.67 46.00 67.50 40.00 50.00 70.00 73.30 61.93 495.47 105
106 DANU ISNAWANTO 9B 54.00 73.33 48.00 62.50 50.00 53.30 78.33 75.00 61.81 494.46 106
107 RENNA PRISDAWATI 9C 52.00 70.00 54.00 72.50 45.00 46.70 78.33 75.00 61.69 493.53 107
108 MARITHA DEWI A 9B 64.00 63.33 48.00 55.00 50.00 63.30 81.67 66.70 61.50 492.00 108
109 NUR HALIMAH 9B 66.00 71.67 52.00 45.00 40.00 60.00 81.67 73.30 61.21 489.64 109
110 ANI DWI WAHYUNI 9B 56.00 68.33 46.00 65.00 52.50 55.00 76.67 70.00 61.19 489.50 110
111 ANANG WISNU SANTO 9B 68.00 73.33 44.00 45.00 30.00 63.30 88.33 73.30 60.66 485.26 111
112 AMIN GUNARTO 9B 56.00 73.33 30.00 62.50 50.00 53.30 88.33 71.70 60.65 485.16 112
113 NURI RAHMAWATI 9E 70.00 73.33 38.00 60.00 35.00 51.70 86.67 70.00 60.59 484.70 113
114 ISNAWAN FATURRAH 9B 66.00 76.67 34.00 47.50 47.50 51.70 83.33 73.30 60.00 480.00 114
115 ARIN MUSLIKHAH 9D 64.00 75.00 38.00 50.00 47.50 51.70 81.67 70.00 59.73 477.87 115
116 SHULHA TSUWAYBA A 9C 62.00 70.00 40.00 60.00 47.50 50.00 83.30 65.00 59.73 477.80 116
117 AHMAD FAUZI 9B 58.00 70.00 44.00 70.00 47.50 48.30 76.67 63.30 59.72 477.77 117
118 VERY FIRDAUS 9C 60.00 71.67 50.00 62.50 37.50 50.00 78.33 66.70 59.59 476.70 118
119 SHOLEH HENDRA W 9A 56.00 68.33 42.00 75.00 45.00 50.00 78.33 61.70 59.55 476.36 119
120 AZZA ILVANA 9D 66.00 68.33 54.00 62.50 20.00 46.70 83.33 73.30 59.27 474.16 120
121 ADE MEI NUR W 9D 70.00 71.67 34.00 57.50 42.50 51.70 75.00 70.00 59.05 472.37 121
122 FEBIETA RIDHA EVANI 9D 66.00 68.33 46.00 55.00 45.00 40.00 75.00 70.00 58.17 465.33 122
123 SUCIATI 9A 62.00 70.00 40.00 37.50 50.00 51.70 83.33 70.00 58.07 464.53 123
124 WAKHIDATUL ISTIANAH 9C 52.00 73.33 52.00 42.50 42.50 46.70 88.33 65.00 57.80 462.36 124
125 DWI HARDIYAN FITRI 9A 62.00 71.67 44.00 45.00 40.00 50.00 75.00 73.30 57.62 460.97 125
126 RINO SETIAWAN 9B 62.00 75.00 40.00 50.00 40.00 63.30 75.00 51.70 57.13 457.00 126
127 ARYAN BIMASTORO 9A 50.00 71.67 34.00 57.50 47.50 60.00 70.00 65.00 56.96 455.67 127
128 DIMAS JATI KUSUMO 9C 56.00 70.00 40.00 32.50 55.00 60.00 71.67 70.00 56.90 455.17 128
129 RIA FITRIANI 9B 48.00 58.33 36.00 55.00 52.50 56.70 83.33 60.00 56.23 449.86 129
130 ANDI MUTHAROM 9D 66.00 65.00 32.00 52.50 47.50 41.70 75.00 66.70 55.80 446.40 130
131 NURI KRISTINA 9A 64.00 58.33 34.00 42.50 40.00 63.30 80.00 61.70 55.48 443.83 131
132 DIFKI AKUNG WIJAYAN 9B 60.00 61.67 44.00 32.50 50.00 60.00 63.33 70.00 55.19 441.50 132
133 ICHVAN SYAHRUL L 9B 44.00 68.33 42.00 55.00 42.50 56.70 75.00 55.00 54.82 438.53 133
134 IKO DARMAWAN 9D 50.00 66.67 42.00 52.50 50.00 43.30 75.00 55.00 54.31 434.47 134
135 ADIL PRASTOWO JATI 9D 28.00 63.33 42.00 57.50 45.00 46.70 75.00 70.00 53.44 427.53 135
136 HANDOKO PRASETYO 9D 60.00 56.67 42.00 52.50 52.50 41.70 65.00 56.70 53.38 427.07 136
137 LING LING DWI S 9B 62.00 60.00 42.00 52.50 37.50 45.00 66.67 60.00 53.21 425.67 137
138 LUKMANANDA SETYA 9B 64.00 61.67 26.00 42.50 52.50 50.00 63.33 65.00 53.13 425.00 138
139 CHRISTIAN DENDI N T 9A 56.00 68.33 50.00 52.50 62.50 63.33 71.60 55.00 58.78 352.66 139
140 BERNADUS WAHYU S 9A 58.00 70.00 32.00 52.50 57.50 60.00 81.60 60.00 55.00 330.00 140


RATA-RATA 65.60 72.17 50.70 64.27 52.09 60.47 83.33 74.52 65.36 521.22
NILAI TERTINGGI 82.00 83.33 86.00 92.50 85.00 85.00 96.67 91.70 78.48 627.84
NILAI TERENDAH 28.00 56.67 26.00 32.50 20.00 40.00 63.33 51.70 53.13 330.00


Bambanglipuro, 20 Oktober 2010
Kepala Sekolah



Warsito, S.Pd
NIP. 19600603 198303 1 025

Kamis, 12 Agustus 2010

Reborn

aku merasa terlahir kembali. akan aku coba apapun yang terbaik untukku dan hidupku sebab hidup hanya sekali bukan? tidak lebih dan waktu kitapun hanya 24 jam sehari, tidak lebih. jika orang lain mampu melakukan hal yang baik untuknya kenapa aku tidak bisa?
sudah banyak tuhan memberi aku kelebihan, rasanya rugi bukan bila kita tidak mencoba meraih yang terbaik dan termulia hidup di bumi dan disyurga. insyaalloh. tuhan telah berbaik hati kepadaku sehingga akupun perlu berbaik-baik terhadap tuhanku.di hari ini....tahun yang lalu aku muncul didunia dengan segudang kelebihan dan samudra kekurangan namun aku tau pasti aku akan menperoleh hal yang terbaik atas ijinNya.

UN BUTUH PENGAWAS YANG ‘AWAS’

Hajatan besar Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) segera digelar.di bulan Maret 2010 ini. Di tingkat SMA/MA hajatan itu dilaksanakan tanggal 22-26 Maret 2010 dan untuk tingkat SMP/MTs akan digelar pada tanggal 29 Maret-1 April 2010. Hajatan yang berupa Ujian Nasional (UN) merupakan agenda tahunan bagi Depdiknas. Meskipun merupakan acara tahunan namun Depdiknas selalu memandang istimewa UN sehingga sarana-prasarana jauh-jauh hari mulai dipersiapkan. Dari tingkat pusat sampai daerah mulai bekerja keras demi terlaksana UN dengan baik dan lancar. Dari berbagai persiapan kelancaran UN tersebut, yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan para petugas yang mengawasi jalannya UN.
Disadari atau tidak, pengawas adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang kelancaran dan keberhasilan UN. Pengawas, ibarat sebuah pisau yang dapat digunakan untuk memotong sesuatu. Melalui pengawasan pengawaslah dapat terkuak kecurangan yang dilakukan oleh peserta didik maupun panitia UN. Walaupun ada Tim Pemantau Independen (TPI), namun peran pengawas sangat signifikan dalam meminimalisir kecurangan. Mata pengawas yang “awas” (baca:jeli) akan dapat mendeteksi indikasi kecurangan yang ada. Oleh karena itu, pengawas UN perlu jeli dan waspada terhadap perilaku peserta tes (testee) yang tidak biasa seperti sering melihat ke bawah meja, membawa HP waktu tes, sering kebelakang dan lain-lain. Pengawas yang tidak jeli dapat memberikan kesempatan kepada para peserta tes maupun panitia UN sekolah untuk melakukan tindak kecurangan.
Kejelian pengawas dengan selalu melaksanakan tugas dengan baik membuat para peserta tes akan dapat bekerja mandiri dan percaya diri, di samping panitia UN sekolah segan terhadapnya. Namun bagaimanapun, pengawas juga jangan terlalu kaku dan pasang wajah angker yang akan membuat para peserta didik tidak simpatik dan jengkel. Alangkah baiknya, jika para pengawas tetap berwajah bersahabat dan kooperatif tanpa melupakan tugas pokoknya yaitu pengawasan.
Kejelian para pengawas juga telah berperan dalam penentuan tingkat kejujuran sebuah kota. Kita patut bersyukur bahwa kota Yogyakarta termasuk daerah hijau dalam pelaksanaan UN. Itu artinya kejujuran UN di kota Yogyakarta sangat tinggi. Kejujuran dalam melaksanakan UN akan berkorelasi dengan hasil UN para peserta tes, sehingga hasil tes dapat dikatakan accountable. Berbeda dengan daerah lain yang menjadi zona merah yaitu daerah dengan tingkat kejujuran pelaksanaan UN yang rendah. Kalau tingkat kejujuran UN rendah, apakah kita dapat yakin bahwa nilai yang didapat para peserta tes itu murni hasil berpikirnya?
Seperti tahun-tahun sebelumnya, UN diawasi oleh para guru non-mata pelajaran yang di UN-kan. Hal ini sangat baik sebab guru non-UN sebagai pengawas, tidak mempunyai kemampuan yang memadai untuk membantu para peserta tes dalam menjawab soal-soal tes walaupun dia mempunyai niat. Bayangkan kalau yang mengawasi guru mata pelajaran Ujian Nasional (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA), tentu ada potensi guru tersebut untuk membantu peserta didik sebab guru mata pelajaran UN mempunyai kemampuan untuk melakukan hal itu jika ia mempunyai niat. Penulis berharap bahwa para pengawas dapat melaksanakan tugasnya dengan idealisme yang tinggi yaitu mensukseskan UN tahun 2010 ini. Idealisme yang tinggi dan kejelian para pengawas akan meredam berbagai kecurangan UN yang semakin inovatif dan variatif saja. Oleh karena itu, di pundak para pengawas yang ‘awas’, kita dapat berharap bahwa zona hijau UN akan semakin banyak di Indonesia sehingga kita dapat berbangga dengan hasil nilai UN anak-anak kita

GURU PEMIMPI

Para siswa berhamburan, ketika saya datang pagi itu. Mereka berebut bersalaman dan mencium tangan saya. Ada juga yang berinisiatif membawakan tas saya. “Sekarang jam pertama, pelajaran apa?” saya bertanya kepada salah satu siswa. “ Sak meniko, pelajaran boso Jawi, pak”, jawabnya dengan bahasa Jawa yang sangat halus. Ternyata, para siswa masih fasih berbahasa Jawa, pikir saya.
Sampai di ruang guru, saya melihat tas saya sudah ditaruh dengan baik. Segera saya mempersiapkan buku dan perangkat pembelajaran untuk mengawali pelajaran. “Yah…yah bangun, sudah pagi!”, kata istriku sambil mencoba membangunkan. Oh …rupanya aku tadi bermimpi. Betapa menyejukkan mimpiku itu. Para siswa begitu sopan dan mempunyai unggah-ungguh terhadap bapak-ibu guru mereka. Di samping itu, mereka masih bisa berbahasa daerah yang baik, sehingga anak Jawa tidak kehilangan Jawanya. Tidak berlebihan bila suatu saat kita tidak mengantisipasinya maka bahasa Jawa menjadi punah dan hanya menjadi catatan sejarah seperti bahasa Sansekerta.
Sekarang ini, banyak anak yang lupa dengan bahasa Jawa yang halus dan mereka juga lupa dengan tata-krama, khususnya terhadap orang yang lebih tua. Malah, kadang mereka tidak sopan dengan bapak-ibu guru dan berbicara seperti dengan temannya sendiri. Siapa yang salah ini, kita sebagai guru atau kita sebagai orang tua? Ataukah karena bahasa Jawa, PKn (Pendidikan Kewarganegaraan), Pendidikan Agama dan Bimbingan Konseling hanya 2 jam pelajaran/minggu, sehingga bapak ibu guru berkurang waktunya untuk bertatap muka dan memantau perkembangan siswa? Sedangkan mata pelajaran bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) diberi 5 jam pelajaran/minggu, yang membuat para siswa lebih mampu dalam memecahkan persoalan yang berhubungan dengan keempat mata pelajaran tersebut.
“Pak, ini sekedar untuk bapak”, kata salah satu orang tua siswa. “Matur nuwun sanget nggih pak, awit saking bimbingan bapak, lare kulo miturut dumateng tiyang sepuhipun lan taat ngibadahipun” kata bapak itu dengan bahasa Jawa yang halus. Pantas anak-anak pintar bahasa Jawa halus sebab orang tuanya juga dapat menggunakan bahasa Jawa dengan baik. “ Lho, bapak tidak bangga kalau anak bapak juara kelas?” tanya saya penasaran. “Pak, juara atau tidak, tidak penting bagi saya, saya hanya mengharapkan anak saya dapat berbakti kepada orang tua dan bertaqwa kepada Tuhan yang Esa”, jawabnya percaya diri. “ Saya, orang tidak punya pak, juara kan hanya soal nilai, nilai hanya bersifat kepintaran otak pak, namun yang lebih penting budi pekerti dan agama yang baik, pak” bapak tadi melanjutkan perkataannya. Benar juga bapak ini, penelitian telah membuktikan bahwa kecerdasaan otak hanya menyumbang 10% terhadap kesuksesan seseorang.
Di jaman modern ini masih ada orang yang tidak mementingkan kemampuan kognitif anaknya. Dia lebih mengharapkan anaknya mempunyai kemampuan afektif yang berhubungan dengan kecerdasaan spiritual dan kecerdasan emosional. Seandainya, semua orang tua seperti bapak itu, pasti ujian bukanlah momok yang menakutkan. Kadang ketakutan itu menyebabkan seseorang rela berbuat apa saja demi sebuah angka, sehingga tujuan utama dilakukan ujian tidak relevan lagi. Pada hakekatnya, fungsi pendidikan membentuk peserta didik kearah tujuan pendidikan yang tidak boleh hanya mengutamakan prestasinya, tetapi harus mengutamakan kebutuhan pembentukan kepribadiannya sebagai individu yang nyata.
“Yah, bangun yah!’, kata istriku. “ Katanya hari ini upacara” katanya lagi. O..iya ini tanggal 1 Suro, upacara hari bahasa Jawa. Upacara yang unik, semua serba bahasa Jawa, para guru menggunakan pakaian Jawa dan semua protokoler juga menggunakan bahasa Jawa. Semua demi pelestarian nilai-nilai budaya Jawa termasuk bahasa Jawa dan budi pekerti Jawa. “ Ayo…bangun, mimpi terus”, kata istriku lagi. Tapi bukankah sejarah mencatat semua hal yang hebat, dimulai dari sebuah mimpi yang dapat menjadi kenyataan. Leres nggih?

Ilmu Bencana Alam perlu masuk Kurikulum

Kalau benar apa yang dikatakan para pakar bahwa Indonesia rawan bencana alam,maka perlu dipikirkan oleh pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut. Semestinya pemerintah membuat sosialisasi pengenalan terhadap bencana alam sehingga masyarakat merasa siap secara mental sejak jauh-jauh hari.Seandainya bencana alam bisa kita hindari tentu akan kita hindari tetapi bila bencna alam tidak bisa kita hindari maka kita perlu pelajari bencana itu.Kita butuh ilmu untuk mengenali bencana alam tersebut.Dengan ilmu tentang bencana alam tersebut kita bisa mengurangi jumlah korban bencana tersebut, entah korban luka,korban jiwa maupun korban harta benda.
Ada banyak jenis bencana alam yang sering menimpa Indonesia seperti gunung meletus,gempa bumi,banjir,tanah longsor dll.Apapun bencana itu kita perlu mengetahui dan memahami sehingga kita lebih siap dalam menghadapinya.Kita tentu masih ingat bencana alam yang terjadi tanggal 26 Desember 2004 di Aceh dan Sumatra utara yang menimbulkan tsunami.Berapa banyak korban yang meninggal,luka-luka,cacat dan yang kehilangan harta benda?Andai sebelum bencana tersebut terjadi,kita telah dibekali ilmu tentang pemahaman bencana alam,tentu jumlah korban tidak akan sebanyak itu.Dan lagi,kita telah belajar dari kejadian gempa dasyat taggal 27 Mei 2006 yang lalu.Dimana gempa yang terjadi “cuma” 5,9 skala richter,sehingga tidak menimbulkan air laut pasang besar ( baca : tsunami ).Coba kita bayangan jika gempa tersebut lebih dari 6.5 skala richter,tentu ada kemungkinan menimbulkan tsunami seperti di aceh dan Sumatra utara.Itu baru bencana gempa bumi,belum bencana-bencana alam lainnya.
Kita jangan melupakan akan adanya banyak gunung yang masih aktif di negeri tercinta ini.Jika gunung gunung tersebut meletus,maka akan menambah deretan bencana alam yang antri untuk meminta korban.Kemudian beberapa bulan yang lalu,adanya awan panas yang telah meminta korban jiwa adalah imbas dari aktifitas gunung berapi tersebut.Disamping itu bencana banjir yang sering melanda beberapa bagian wilayah di Indonesia.Banjir seakan seperti acara arisan yang selalu bergilir dapat jatah pada saatnya nanti.Ditambah lagi tanah longsor yang selalu terjadi di beberapa tempat juga.
Lalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi setiap bencana itu? Apakah kita biarkan saja bencana terjadi atau cukupkah kita waspada saja tanpa dibekali ilmu secukupnya dalam memahami setiap bencana.Jika pemerintah melalui Departemen Pendidikan mau memasukan satu pelajaran lagi yaitu Ilmu Bencana Alam dalam kurikulum,maka anak-anak usia sekolah dan usia kuliah akan paham tentang bencana alam tersebut.Ilmu bencana alam bisa diajarkan dalam beberapa Tema/Pokok Bahasan misalnya ;
1. untuk Bencana Alam (Gempa Bumi ) Pokok Bahasannya : Jenis-jenis tanah di Indonesia,Apa itu gempa? Apa tindakan yang kita lakukan ketika terjadi gempa serta pasca gempa?
2. untuk Bencana Alam (Gunung Meletus) Pokok Bahasan : Jenis – jenis gunung yang ada di Indonesia,Bagaiman proses terjadinya?Apa tindakan kita bila terjadi gunug meletus?
Dan Bencana Alam –Bencana Alam yang lain bisa di buat Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan.
Dengan memasukan Ilmu Bencana Alam ke dalam kurikulum sekolah atau perkuliahan,anak -anak,remaja dan mahasiswa bisa menyikapi bencana dan bisa melakukan tindakan yang tepat berdasarkan bencana alam yang terjadi.Akan lebih baik lagi jika pelajaran tersebut ( Ilmu bencana Alam ) di sesuaikan dengan daerah masing-masing.Contohnya : Jogjakarta ada kemungkinan bencana alam yang terjadi adalah bencana gempa bumi dan gunung meletus,maka di fokuskan membahas bencana gempa bumi dan gunung meletus dalam setiap pelajaran di kelas.Pelajaran Bencana Alam bisa di laksanakan dalam satu semester saja dan diakhiri dengan praktek lapangan tentang sikap dan tindakan/aksi yang dilakukan ketika terjadi gempa.
Sekarang,tinggal satu pertanyaan yang tersisa,yaitu apakah pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional mau mengganggap penting Ilmu Bencana Alam atau tidak?Seandainya menggagap penting,tentu korban bencana alam dari kalangan pelajar akan berkurang dan para mahasiswa yang memahami bencana alam bisa menjadi ujung tombak dalam penanganan korban pasca bencana alam.Kita tunggu saja,kebijakan Pemerintah.

HEBATNYA GURU ANAKKU

“ Kata bu Tari caranya begini, yah”. “ Kata bu Tyas juga begini” kata anak saya saat mengungkapkan pendapatnya. Di sekolahnya peran guru sangat besar sehingga pendapat dan tingkah laku guru menjadi referensi anak dalam bersikap dan bertingkah laku. Sebagai guru, saya kadang iri membayangkan keberhasilan para guru di sekolah anak saya yang telah dapat mempengaruhi hidupnya. Saya sering bertanya dalam hati, “para siswa saya seperti itu tidak ya?” Apakah saya menjadi acuan mereka dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi? Atau apakah saya dijadikan barometer para siswa dalam mengambil keputusan dan mengungkapkan sudut pandang mereka?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut penting bagi saya, sebab saya berkeyakinan bahwa apa yang saya ajarkan harus bermanfaat bagi mereka. Apa gunanya saya mengajarkan berjam-jam, berminggu-minggu dan bertahun-tahun, namun hal itu tidak bermanfaat bagi hidup mereka? Idealnya, apa yang kita ajarkan, entah ilmu pengetahuan, ilmu ketrampilan atau yang lain dapat diaplikasikan dalam lingkungan sekitar mereka. Jadi ilmu tersebut dapat di sebut acceptable ( dapat diterima) dan applicable (dapat diterapkan).
Guru mempunyai peran yang sangat signifikan dalam menunjang keberhasian belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa diukur dengan keberhasilan siswa dalam menerima ilmu tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari siswa. Maka keberhasilan belajar siswa yang berupa penilaian kuantitatif atau penilaian kualitatif yang diberikan guru disekolah adalah hasil belajar yang bersifat sesaat, sedang keberhasilan belajar yang hakiki adalah ketika ilmu tersebut bermanfaat dalam kehidupan para siswa.
Dengan mengajar yang baik atau melakukan proses belajar mengajar yang baik adalah salah satu cara untuk mentrasfer ilmu kita kepada para siswa. Kalau para siswa berhasil dalam belajar, maka secara langsung wali murid/orang tua siswa akan mengetahui kemampuan guru. Kenyataannya, banyak orang-tua siswa tidak mengetahui faktor-faktor yang menghambat keberhasilan belajar anaknya. Toh, apapun problem ketidak berhasilan dan keberhasilan seorang siswa, pasti gurulah yang menjadi sorotan. Kompleksitas permasalahan pembelajaran para siswa di sekolah, tugas para gurulah yang harus memecahkan. Ketika guru berhasil mengatasi masalah-masalah tersebut dan berhasil meningkatkan prestasi para siswa, maka guru tersebut dapat digolongkan sebagai guru yang hebat. Guru hebat adalah guru yang mau dan mampu berinovasi dan berkreasi untuk meminimalisir permasalahan yang timbul. Dengan berkurangnya permasalahan yang ada, diharapkan hasil belajar dapat memuaskan bagi para siswa maupun orang tua siswa/ wali siswa.
Mungkin saja, pemilihan guru favorit se-DIY yang diselenggarakan oleh MGLS (Musyawarah Guru Lintas Sekolah) bekerjasama dengan KR dapat dijadikan sebagai indikator hebatnya guru bagi para siswa, sebab pada akhirnya, penentuan guru favorit tersebut melalui SMS. Bisa jadi, yang mengirim SMS adalah para siswa kita atau orang tua siswa kita yang mengetahui track record yang baik terhadap kita. Siapa tahu, orang tua siswa kita mengirim SMS sambil bergumam,“hebatnya guru anakku, dapat lolos seleksi tertulis dan wawancara”. Siapa tahu?

Jumat, 11 Juni 2010

LOMBA GURU BERPRESTASI 2010

LOMBA GURU BERPRESTASI 2010

aku tidak tau, apakah ini keputusan yang tepat bagiku untuk ikut lomba ini. tetapi kadang aku juga tidak tau apa yang akan terjadi setelah aku ikut. biarpun begitu aku tau pasti apa yang akan terjadi padaku jika aku tidak ikut lomba itu yaitu "aku pasti menyesal melewatkan event seperti itu".

Rabu, 17 Maret 2010

Ssssssstt.....ada Beasiswa bagi Pelajar SMP

Beasiswa Sekolah dari Ciptadent untuk Siswa Indonesia
March 2, 2010 by student scholarship
Seperti yang sudah kita lihat di iklan televisi, Ciptadent menyediakan beasiswa sekolah untuk Pelajar Indonesia. Tentu sangat bermanfaat, bukan? Nah, bagi pelajar SD dan SMP berprestasi yang tertarik untuk ‘unjuk gigi’ dengan beasiswa prestasi dari Ciptadent, berikut info beasiswa Ciptadent. Semoga bermanfaat.
Beasiswa Ciptadent
Masih banyak ribuan anak bersemangat yang ingin terus sekolah!
Ciptadent, pasta gigi keluarga Anda selamatkan siswa-siswi SD-SMP berprestasi agar terus berani unjuk gigi.
Ayo, Rekomendasikan siswa di sekitar Anda!!!

Caranya, kirimkan :
Fotokopi rapor terakhir (dilegalisir)
Fotokopi lembar nilai dari sekolah (dilegalisir)
Fotokopi kartu pelajar anak yang direkomendasikan
Fotokopi KTP bagi yang merekomendasikan
1 kemasan Ciptadent ukuran dan variant apa saja
kirim ke
PO BOX CIPTADENT BRANI UNJUK GIGI JKT 13220 atau masukan ke KOTAK UNDIAN di toko terdekat
SYARAT & KETENTUAN :
Siswa SD dan SMP yang masuk ranking 20 besar.
Setiap orang dapat merekomendasikan siswa sebanyak-banyaknya
Jumlah pemenang sebanyak 1000 orang
Hadiah berupa tabungan
Beasiswa akan dibagikan keseluruh wilayah di Indonesia
Pajak pemenang akan ditanggung oleh Ciptadent
Promo ini tidak berlaku bagi karyawan PT SAYAP MAS UTAMA, PT
WINGS SURYA, PT LION WINGS dan biro iklannya beserta keluarga

Jumat, 05 Maret 2010

EXAMINATION FOR GRADE 9 (Ulangan Harian Bhs Inggris kelas 9)

ULANGAN HARIAN BAHASA INGGRIS
SMP N 2 BAMBANGLIPURO
TAHUN PELAJARAN 2009- 2010
Kelas : IX ( Sembilan )
Hari / Tanggal : Kamis, 10 September 2009
Waktu : 14.00 – 16.00

I.Answer the questions by choosing the correct alternative!
ARTICLES ARE CONSIDERED SOLD
IF YOU BROKE THEM




1. Which of the following sentences best explains the above sign?
a. The shop sells special broken articles
b. You don’t have to buy the articles that are broken
c. In this section you will only find broken articles
d. If you break any of the articles, you should pay for it.

2. Mrs. Rina : What a comfortable bus is it!
Mrs.Linda : That’s right. It is an executive bus. So that’s why we have to pay more for this.
The underline utterance expresses ……………
a. disappointment c. exclamation
b. disagreement d. agreement

3. Dona : I think I have to buy a new calculator.
Tina : Yes, you’re right. The old one is out of order.
The underline word express ………………..
a. certainty c. agreement
b. uncertainty d. disagreement

4. Winda : Next Sunday, we will have a holiday, won’t we?
What about going to Mount Bromo?
Melan : …………because the air is too cold there. I am sure we can not stand it.
a. I agree with you c. That’s a good idea
b. I disagree with you d. There is no doubt about it.

5. Lena : Can you tell me about the sea?
Ina : The sea is ………..than a lake, but the ocean is …….
a. more big-the biggest c. more large-the most large
b. larger-the largest d. bigger-the most biggest

6. Wida : Next Saturday, we will be invited to come to Maya’s birthday party.
What about going there together by my motorcycle?
Yadi : ……………..That’s good idea, my own motorcycle was broken.
a. I agree with you. c. I’m not sure about it
b. I don’t agree with you d. I doubt

7. Rona : Hi, James. I heard that your sister gave birth to a son.
………………………….
James : Three and a half kilos.
Rona : Really? He must be a healthy baby?
a. How much does he weight c. How old is he?
b. How cute is he? d. How tall is he?




















8. How much water do we need?
a. 3 cups c. 8 cups
b. 5 cups d. 16 cups

9. Lala : I think Jessica will learn from what she has done.
Brian : That’s wrong. She never learn from her experience.
Lala : But at least, we have a good hope for her.
Brian : Alright.
The bold typed expression is used to show………
a. certainty c. uncertainty
b. disagreement d. agreement

10. Study this notice!







What does the notice mean?
a. We can go to the pool before lunch time
b. You cannot swim here
c. Children should be under adults’ supervision
d. Children get 40% off than the adult

11. Read the following label.









How should the chicken nuggets be kept?
a. In the box c. In the room
b. In the oven d. In the freezer






12. Where would you likely find the caution above?
a. On a pack of cigarette c. On a box of drugs
b. On a pack of coffee d. On a box of cereal

13. What does the caution on right side mean?
a. The machine orders people to get out.
b. The machine cannot work properly.
c. The machine is in good condition
d. The machine is well-ordered.

14. Anas : My grandma is seriously ill. She is in a hospital now.
Beta :……………………………
Anas : So I cannot come to the meeting this evening.
Beta : Never mind.
a. Congratulation! c. I am sorry to hear that.
b. She is ready to see us. d. We are glad to know that.

15. Berlian : What do you think of my new dress?
Intan : …………………….
Berlian : Thanks.
a. Is it new? c. It is a good idea.
b. Is it a nice dress? d. What a nice dress!

16. Susan : …………do you write a letter to your uncle, Sus?
Susi : I usually write it once a month.
a. How much c. How old
b. How long d. How often

17. Schedule.
Dance Ticket Price Time
Balet Rp. 2.500 19.00
Jaipong Rp. 1.000 19.30
Serimpi Rp. 1.250 17.00
Pendet Rp. 2.000 20.00

I want to buy the Pendet Ticket although ……….
a. It is cheaper than other c. It’s shows time earliest
b. Its performance is the latest d. It is the most expensive

18. Mr. Budiman has three children: Eka is twelve years old, Tuti is ten and Ari is eight.
From the statement, we know that……………..
a. Eka is the eldest of all c. Tuti is younger than Ari
b. Eka is younger than Tuti d. Ari is elder than Tuti

Text 1
Once there lived a widow and her son on the west coast of Minangkabau. She was very poor. They got their food by selling branches of wood gathered by her son, Malin Kundang, from the forest.
Everyday when his mother went to the market, he went to coast because he wanted to become a captain of a big ship.
One day, when he was a young man, a ship came into the coast, he ran the ship. When the captain saw Malin, he called him. ”Come here, boy”.” Do you like to work in my ship?” Of course, he liked it very much. His mother was very sad because her only son didn’t go home.
Time passed by, a big ship came into the coast. How surprised the widow was when she knew that the captain of the ship was her son.
She rushed to the harbor, crying,”Malin,Malin Kundang, my son”. When she came near Malin, he ordered his men to stop her.Malin was very ashamed because of his mother wore bad clothes. He pretended not to recognize his mother.
The ship left the harbor. Her mother was very angry with her son. “God will punish you, Malin”.”The sea will swallow you”. Then a great storm came and Malin sank down with her ship.

19. Which statement is not true according to the text?
a. Malin is a loyal son c. Malin sinned against her mother
b. Malin is a captain of a big ship d. Malin was from west Sumatra

20. Why did Malin Kundang sink down? Because ……….
a. Malin’s ship was very big
b. Malin’s ship came to the coast
c. His mother wore bad and poor clothes
d.His mother prayed to God to punish him with a great storm and her prayer was answered by God

21. What is the main idea of the fourth paragraph?
a. The widow was very surprised to know that the captain of the ship was her son
b. Time passed by
c. A big ship came into the coast
d. She rushed to the harbor, crying,”Malin,my son”.

22. “ The sea will swallow you” ( the last paragraph ).What does the word
“you” refer to?
a. a great storm c. Malin Kundang
b. Malin’s ship d. his mother

23. What does the text above tell about?
a. Malin’s ship c. Malin was a poor man who lived with his mother
b. Malin was a captain d. Malin was a son who sinned against his mother

24. What kind of the text is it?
a. Report c. Descriptive
b. Narrative d. Recount

25. 1. Yes, sir. Have you got an account with this bank?
2. Good morning. I’d like to transfer one million rupiahs to my daughter in Bali
3. Good morning, sir. What can I do for you?
4. Yes, here’s my cheque book
The correct order of the dialogue is ……………
a. 2 – 4 – 1 – 3 c. 3 – 4 – 2 – 1
b. 2 – 3 – 1 – 4 d. 3 – 2 – 1 – 4

26. 1. Dial the number
2. Get the phone from the hook
3. Listen to the tone
4. Talk politely
The correct order to use the phone is ………
a. 1 – 2 – 3 – 4 c. 2 – 3 – 1– 4
b. 2 – 1 – 3 – 4 d. 3 –1 – 4 – 2

27. Arrange these sentences to make a coherent paragraph!
1. Some of the places where they live are Africa, South America and Australia.
2. They hunt mammals and birds which come to the river to drink.
3. Crocodiles are the largest and the most dangerous reptiles.
4. They can attack people.
5. They have large mouths and many sharp teeth.
6. They live in rivers.
a. 3 – 6 – 1 – 5 – 2 – 4 c. 5 – 1 – 3 – 2 – 4 – 6
b. 4 – 1 – 3 – 2 – 5 – 6 d. 6 – 3 – 2 – 4 – 1 – 5

28. The – national – reserve – is – largest – Indonesia – in – Mount Leuser – park – nature.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
The best arrangement is …………..
a. 1,2,3,7,6,4,8,10,5,9 c. 1,2,3,7,6,4,5,10,9,8
b. 8,9,4,1,5,10,3,7,6,2 d. 8,2,9,4,1,5,10,3,7,6

29. 1. Organic mineral are oil and coal
2. Indonesia is very rich in its natural resources
3. They stretch most of all over Indonesia
4. They are organic, unorganic and other mineral
The best arrangement for the jumbled sentences above is …..
a. 2,3,4,1 c. 2, 3, 1, 4
b. 3,4,1,2 d. 2, 4, 1, 3

30. Arrange these jumbled sentences “how to have a phone call “
1.Dial the phone number including the area code
2.End the call by pressing the end key
3.Press the key call
4.Press the scroll key to increase the volume
5.Wait for the answer
a. 1, 4, 3, 5, 2 c. 3, 4, 1, 5, 2
b. 1, 3, 5, 4, 2 d. 3, 1, 5, 4, 2

II. ESSAY.
Untuk soal nomor 1 s/d no.3, jawablah dengan jelas dan tepat!
1. Arrange these sentences into a good paragraph( Bobot Nilai 3 )
A. She was pretty, loving and clever but she was very poor.
B. Then Cinderella became a princess
C. Fortunately, she met a prince, and he fell in love with her
D. Once upon a time ,there was a little girl called Cinderella
E. She lived with her step mother and step sisters who were very unkind

2. How to send an SMS? ( Bobot Nilai 5 )
First : ……………………..
Second : ……………………..
Then : ……………………..
After that : ……………………..
Finally : ……………………..

3. Complete the sentence with suitable words! ( Bobot Nilai 2 )
Giraffe is a strong animal, but horse is …………….( 4 ) than the giraffe and the elephant is the ……..… (5 ) among those animals.


All’s well that ends well
Mr.Joko Sulistya, M.Pd
KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN 1 PAKET A

1. D 11. D 21. A
2. C 12. C 22. C
3. C 13. B 23. D
4. B 14. C 24. B
5. B 15. D 25. D
6. A 16. D 26. B
7. A 17. B 27. A
8. C 18. A 28. D
9. B 19. A 29. A
10. D 20. D 30. B

HOW TO MAKE ICE CREAM

Materials :
 Some strawberry
 9 table spoon sugar
 2 glass plain water
 Some ice




Steps :
 First, cut the strawberries into two parts or what ever you want
 Then make a liquid with water and sugar before
o Prepare a glass of water
o Pour some sugar into the glass and then stir it
o A liquid of sugar and water is ready to use
 Before make strawberry juice, prepare the blender and make sure its switch is on
 After that everything is ready, pour the liquid of water and sugar into the blender
 Then pour same strawberries into the blender(as you like)and the ices
 Press the on button to switch it on
 Wait for a minutes
 Then press the off button to switch it off
 Open the blender’s cup and then pour the strawberry juice into the glass.(before, you have prepared the glass)
 To make your juice more beautiful, put some strawberry on the lips of glass and put straw
 Your nice strawberry juice is ready to drink
Sukses Ujian Tanpa Stres | Resensi Buku Baru
December 17th, 2009
Judul Buku : Sukses Ujian Tanpa Stres
Penulis : Dr Eva J Hoffman
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 112 Halaman
Terbit : Desember 2009
Cara Asyik Sukses Ujian Tanpa Stres
KETEGANGAN menghadapi ujian sekolah atau semesteran bisa dialami siapa saja. Siswa sekolah dan mahasiswa pasti bakal pusing, bahkan bisa mengalami stres kalau tidak mempersiapkan diri sebaik mungkin. Apalagi mata pelajaran yang diujikan tergolong sulit.
Bukan hanya siswa yang pusing menjelang ujian, orangtua yang anaknya akan menghadapi ujian pun bisa jadi ikut tegang. Mereka pasti cemas kalau anaknya tidak bisa melalui ujian dengan baik. Apalagi ujian tersebut bakal menentukan masa depan anaknya.
Ketegangan yang berlebihan bisa menimbulkan depresi bagi siswa sehingga mengganggu konsentrasi dan kesehatannya. Tak jarang siswa yang mengalami depresi akut sampai harus menjalani perawatan di rumah sakit. Padahal hakikatnya ujian tidak menjadi berharga bila sampai menimbulkan kerusakan.
Pengalaman bertahun-tahun menjadi pengajar dan sering menyaksikan banyak siswa yang sakit, putus sekolah, bahkan bunuh diri karena tekanan berat menghadapi ujian, membuat Dr Eva J Hoffman mencari solusi memberikan pendekatan yang ramah dalam kegiatan belajar mengajar, termasuk menghadapi ujian. Solusi tersebut dituangkan dalam buku berjudul Sukses Ujian Tanpa Stres (Stres-Free Exams) yang diterbitkan Gagas Media.
Buku mungil yang setebal 127 halaman ini menyajikan cara sederhana untuk menghilangkan stres saat menghadapi ujian. Dan, tak ketinggalan memberikan trik menarik untuk memaksimalkan potensi otak serta melatih ingatan.
Dengan bahasa yang lugas dan disertai ilustrasi menarik, membuat kita mudah memahami isinya secara cepat. Bahkan dalam waktu 30 menit sampai 1 jam kita bisa menyelesaikan membaca dan langsung mempraktikkannya. Isinya yang menarik tak akan membebani siswa yang akan menghadapi ujian, sebaliknya menambah motivasi untuk lebih percaya diri saat ujian.
Para orangtua pun bisa membaca buku ini untuk membantu anaknya yang akan menghadapi ujian. Sebab, buku ini begitu ringkas dan berisi enam bagian utama, yaitu Memaksimalkan Potensi Otak, Trik Mengingat, Belajar Efektif, Percaya Bahwa Kamu Bisa dan Mampu Meraihnya, Menghilangkan Rasa Stres, dan Melihat Semua dengan Obyektif.
Informasi dan fakta menarik tentang cara belajar dan depresi disajikan dengan gambang. Misalnya, otak bila dijejali informasi secara deras dalam waktu singkat membuatnya tak bekerja optimal. Begitu juga ketika ketegangan mendera, ternyata mengganggu kinerja otak. Akibatnya, saat ujian otak kita seakan tak mampu mengingat apa pun.
Dr Eva J Hoffman yang berasal dari Inggris dan pernah menerima Family Learning Millenium Award 1999 ini, dalam bukunya memperkenalkan metode Visual Mapping ketika mengulang materi pelajaran. Metode ini mempermudah dan membantu daya ingat saat menghadapi ujian. Buku ini memberikan informasi yang praktis dan menginspirasi cara belajar yang efektif dan meredam stres, sehingga meraih sukses saat ujian. (wasis wibowo)
Damarwulan is is a prince by birth, a nephew of the prime minister, Patih Logender, but was raised in the hermitage of his grandfather. Following his grandfather’s advice, he goes to the Majapahit court seeking employment. His cousins, the prime minister’s sons, mistreat him when he arrives. Patih Logender, not wanting him to compete with his own sons, assigns him as grass-cutter and stableboy. Though he is stripped of his fine garments, he still has his striking beauty. Rumors of this beauty eventually reach Anjasmara, the prime minister’s daughter. She seeks him out secretly and they fall in love and are clandestinely married. One night, Anjasmara’s brothers overhear voices in her chamber.
They break in and try to kill Damarwulan, but he is able to overcome them. They flee to their father, who orders that Damarwulan be executed. Anjasmara pleas for her lover, and he doesn’t execute Damarwulan, but imprisons the pair. Meanwhile, Menak Jingga has wrote a letter to the queen asking for her hand. When the queen rejects him, he declares war on the Majapahit kingdom. He is successful in dispatching Majapahit’s allies, and finally the kingdom is threatened by his forces directly. In distress, the queen announces that whoever kills Menak Jingga and brings her his head can have her hand. Worried when no saviors present themselves, she has a divine revelation that a young knight named Damarwulan can overcome him. She orders Patih Logender to release him from jail and send him forth on his mission. Damarwulan, accompanied by his servants, makes his way to Blambangan. Arriving at night, he steals into the gardens and manages to overhear a conversation at the pavilion between two resentful captive princesses. Damarwulan enters the pavilion and confides in them, and, enraptured by his beauty, they become devoted to him. At this time, Menak Jingga decides to visit the princesses, and discovers Damarwulan. They fight, but Damarwulan is unable to hurt Menak Jingga, and, severely wounded, appears to die. Menak Jingga leaves, ordering his servants to guard the body. However, they fall asleep, and the two princesses carry him away, revive him, and explain to the secret of Menak Jingga’s magic invulnerability, a club of yellow iron kept behind his headrest. If the king is hit on his left temple with this club, he will die. Risking their lives for the sake of their lover, the princesses manage to steal the club while the king is asleep. A second battle between Menak Jingga and Damarwulan follows, in which Damarwulan manages to behead the king. Successful, he returns to Majapahit, but the prime minister’s sons ambush him outside the palace, killing him and presenting Menak Jingga’s head to the queen. However, a hermit revives Damarwulan, and the queen learns what happened. In a final battle, Damarwulan defeats his cousins, is crowned King of Majapahit, and is permitted to retain Anjasmara as his other wife.
Global Warming

February 11 , 2010
From Wikipedia, the free encyclopedia
Global warming is the increase in the average temperature of Earth's near-surface air and oceans since the mid-20th century and its projected continuation. Global surface temperature increased 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) between the start and the end of the 20th century.[2][A] The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) concludes that most of the observed temperature increase since the middle of the 20th century was caused by increasing concentrations of greenhouse gases resulting from human activity such as fossil fuel burning and deforestation.[2] The IPCC also concludes that variations in natural phenomena such as solar radiation and volcanism had a small cooling effect after 1950.[3][4] These basic conclusions have been endorsed by more than 40 scientific societies and academies of science,[B] including all of the national academies of science of the major industrialized countries.[5]
Climate model projections summarized in the latest IPCC report indicate that the global surface temperature is likely to rise a further 1.1 to 6.4 °C (2.0 to 11.5 °F) during the 21st century.[2] The uncertainty in this estimate arises from the use of models with differing sensitivity to greenhouse gas concentrations and the use of differing estimates of future greenhouse gas emissions. Most studies focus on the period up to the year 2100. However, warming is expected to continue beyond 2100 even if emissions stop, because of the large heat capacity of the oceans and the long lifetime of carbon dioxide in the atmosphere.[6][7]
An increase in global temperature will cause sea levels to rise and will change the amount and pattern of precipitation, probably including expansion of subtropical deserts.[8] Warming is expected to be strongest in the Arctic and would be associated with continuing retreat of glaciers, permafrost and sea ice. Other likely effects include increases in the intensity of extreme weather events, species extinctions, and changes in agricultural yields. Warming and related changes will vary from region to region around the globe, though the nature of these regional variations are uncertain.
Political and public debate continues regarding global warming, and what actions (if any) to take in response. The available options are mitigation to reduce further emissions; adaptation to reduce the damage caused by warming; and, more speculatively, geoengineering to reverse global warming. Most national governments have signed and ratified the Kyoto Protocol aimed at reducing greenhouse gas emissions.
06.30 p.m.
Pemanasan Global
11 Februari 2010
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.